Bahar lalu membalikkan badannya, menghadap ke arahku, "Mas Harso, Mas Harso.., aku tadi benar-benar serius lho, aku pikir.." napasnya terdengar masih ngos-ngosan. Biasanya kalau dia memanggilku dengan nama lengkap, pasti mau bicara serius. "Bukan apa-apa" lanjutnya, "Aku kan pernah bilang, kalau Mas mau kembali ke Jakarta, bilanglah jauh-jauh hari, jangan mendadak. Mas tahu sendiri kan, di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar