Jumat, 25 April 2014

Bu Dosen

Cerita ini bermula pada waktu itu aku lagi kuliah di semester VI di salah satu PTS di Bandung. Ceritanya saat itu aku lagi putus dengan pacarku dan memang dia tidak tahu diri, sudah dicintai malah bertingkah, akhirnya dari cerita cintaku cuma berumur 2 tahun saja. Waktu itu aku tinggal berlima dengan teman satu kuliah juga, kita tinggal serumah atau ngontrak satu rumah untuk berlima. Kebetulan di rumah itu hanya aku yang laki-laki. Mulanya aku bilang sama kakak perempuanku, "Sudah, aku pisah rumah saja atau kos di tempat", tapi kakakku ini saking sayangnya padaku, ya saya tidak diperbolehkan pisah rumah. Kita pun tinggal serumah dengan tiga teman wanita kakakku.
Ada satu diantara mereka sudah jadi dosen tapi di Universitas lain, Ibu Vivin namanya. Kita semua memanggilnya Ibu maklum sudah umur 40 tahun tapi belum juga menikah. Ibu Vivin bertanya, "Eh, kamu akhir-akhir ini kok sering ngelamun sih, ngelamunin apa yok? Jangan-jangan ngelamunin yang itu.." "Itu apanya Bu?" tanyaku. Memang dalam kesehari- harianku, ibu Vivin tahu karena aku sering juga curhat sama dia karena dia sudah kuanggap lebih tua dan tahu banyak hal. Aku mulai cerita, "Tahu nggak masalah yang kuhadapi? Sekarang aku baru putus sama pacarku", kataku. "Oh.... gitu ceritanya, pantesan aja dari minggu kemarin murung aja dan sering ngalamun sendiri", kata Ibu Vivin. Begitu dekatnya aku sama Ibu Vivin sampai suatu waktu aku mengalami kejadian ini. Entah kenapa aku tidak sengaja sudah mulai ada perhatian sama Ibu Vivin. Waktu itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, aku sedang sakit kepala jadinya aku bolos dari kuliah. Siang itu tepat jam 11 :00 siang saaat aku bangun, eh agak sedikit heran kok masih ada orang di rumah, biasanya kalau siang-siang bolong begini sudah pada nggak ada orang di rumah tapi kok hari ini kayaknya ada teman di rumah nih. Aku pergi ke arah dapur. "Eh Ibu Vivin, nggak ngajar Bu?" tanyaku. "Kamu kok nggak kuliah?" tanya dia. "Habis sakit Bu", kataku. "Sakit apa sakit?" goda Ibu Vivin. "Ah... Ibu Vivin bisa aja", kataku. "Sudah makan belum?" tanyanya. "Belum Bu", kataku. "Sudah Ibu Masakin aja sekalian sama kamu ya", katanya. Dengan cekatan Ibu Vivin memasak, kita pun langsung makan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul sampai-sampai kita membahas cerita yang agak berbau seks. Kukira Ibu Vivin nggak suka yang namanya cerita seks, eh tau- taunya dia membalas dengan cerita yang lebih hot lagi. Kita pun sudah semakin jauh ngomongnya. Tepat saat itu aku ngomongin tentang perempuan yang sudah lama nggak merasakan hubungan dengan lain jenisnya. "Apa masih ada gitu keinginannya untuk itu?" tanyaku. "Enak aja, emangnya nafsu itu ngenal usia gitu", katanya. "Oh kalau gitu Ibu Vivin masih punya keinginan dong untuk ngerasain bagaimana hubungan dengan lain jenis", kataku. "So pasti dong", katanya. "Terus dengan siapa Ibu untuk itu, Ibu kan belum kimpoi", dengan enaknya aku nyeletuk. "Aku bersedia kok", kataku lagi dengan sedikit agak cuek sambil kutatap wajahnya. Ibu Vivin agak merah pudar entah apa yang membawa keberanianku semakin membludak dan entah kapan mulainya aku mulai memegang tangannya. Dengan sedikit agak gugup Ibu Vivin kebingungan sambil menarik kembali tangannya, dengan sedikit usaha aku harus merayu terus sampai dia benar-benar bersedia melakukannya. "Okey, sorry ya Bu, aku sudah terlalu lancang terhadap Ibu Vivin", kataku. "Nggak, aku kok yang salah memulainya dengan meladenimu bicara soal itu", katanya. Dengan sedikit kegirangan, dalam hatiku dengan lembut kupegang lagi tangannya sambil kudekatkan bibirku ke dahinya. Dengan lembut kukecup keningnya. Ibu Vivin terbawa dengan situasi yang kubuat, dia menutup matanya dengan lembut. Juga kukecup sedikit di bawah kupingnya dengan lembut sambil kubisikkan, "Aku sayang kamu, Ibu Vivin", tapi dia tidak menjawab sedikitpun. Dengan sedikit agak ragu juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup... dengan begitu lembutnya aku merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dengan cekatan aku sudah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dengan sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyambut dengan lembut. Kukecup bibir bawahnya, eh... tanpa kuduga dia balas kecupanku. Kesempatan itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, "Aah... cup... cup... cup..." dia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami melakukannya, tapi kali ini dia sudah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja. "Aah... jangan panggil Ibu, panggil Vivin aja ya!" Kubisikkan Ibu Vivin, "Vivin kita ke kamarku aja yuk!". Dengan sedikit agak kaget juga tapi tanpa perlawanan yang berarti kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia duduk di tepi tempat tidurku. Aku sudah tidak tahan lagi, ini saatnya yang kutunggu-tunggu. Dengan perlahan kubuka kacing bajunya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi tubuhnya. Ala mak... indahnya tubuh ini, kok nggak ada sih laki-laki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan telaten. Pertama-tama belahan gunung kembarnya. "Ah... ssh... terus Ian", Ibu Vivin tidak sabar lagi, BH-nya kubuka, terpampang sudah buah kembar yang montok ukuran 34 B. Kukecup ganti-gantian, "Aah... sssh..." dengan sedikit agak ke bawah kutelusuri karena saat itu dia tepat menggunakan celana pendek yang kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dengan lembut, "Aah... aku juga sudah mulai terangsang. Kusikapkan celana pendeknya sampai terlepas sekaligus dengan celana dalamnya, hu... cantiknya gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu, "Aah... uh... sssh... Ian kamu kok pintar sih, aku juga sudah nggak tahan lagi", Sebenarnya memang ini adalah pemula bagi aku, eh rupanya Vivin juga sudah kepengin membuka celanaku dengan sekali tarik aja terlepas sudah celana pendek sekaligus celana dalamku. "Oh... besar amat", katanya. Kira-kira 18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut dia mengelus zakarku, "Uuh... uh... shhh.." dengan cermat aku berubah posisi 69, kupandangi sejenak gundukannya dengan pasti dan lembut. Aku mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dengan lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya, "Aah... uh... ssh..... terus Ian", Vivin mengerang. "Aku juga enak Vivin", kataku. Dengan lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dengan lembut, "Assh... oh... ah.... Vivin terus sayang", Dengan lahap juga kusapu semua dinding lubang kemaluannya, "Aahk... uh... ssh....." sekitar 15 menit kami melakukan posisi 69, sudah kepengin mencoba yang namanya bersetubuh. Kuubah posisi, kembali memanggut bibirnya. Sudah terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya, diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit demi sedikit kudorong pinggulku, "Aakh... sshh... pelan- pelan ya Ian, aku masih perawan", katanya. "Haaa..." aku kaget, benar rupa-rupanya dia masih suci. Dengan sekali dorong lagi sudah terasa licin. Blessst, "Aahk..." teriak Vivin, kudiamkan sebentar untuk menghilangkan rasa sakitnya, setelah 2 menitan lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju mundurkan. Mungkin karena baru pertama kali hanya dengan waktu 7 menit Vivin... "Aakh... ushh... usssh... ahhhkk... aku mau keluar Ian", katanya. "Tunggu, aku juga sudah mau keluar akh..." kataku. Tiba-tiba menegang sudah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku dan terasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat lagi memuntahkan... "Crot... crot... cret..." banyak juga air maniku muncrat di dalam lubang kemaluannya. "Aakh..." aku lemas habis, aku tergeletak di sampingnya. Dengan lembut dia cium bibirku, "Kamu menyesal Ian?" tanyanya. "Ah nggak, kitakan sama-sama mau." Kami cepat-cepat berberes-beres supaya tidak ada kecurigaan, dan sejak kejadian itu aku sering bermain cinta dengan Ibu Vivien hal ini tentu saja kami lakukan jika di rumah sedang sepi, atau di tempat penginapan apabila kami sudah sedang kebelet dan di rumah sedang ramai. sejak kejadian itu pada diri kami berdua mulai bersemi benih- benih cinta, dan kini Ibu Vivien menjadi pacar gelapku.

ngentot dengan 2 ABG

halo om. bisa jemput rika di sekolahan gak?? rika baru bt nih pengen jalan-jalan ama om. rika tunggu di depan sekolahan ya. kata rika di telepon. wah kebetulan nih gue juga dah kangen ma buahdada n mem*k rika yang sempit,bisikan setan birahi gue. gue gak mau nyia-nyiain kesempatan yang langka,langsung gue mandi trus jemput rika di sekolah nya. sesampai nya di sekolahan ternyata rika ngajak santi temen nya yang pernah di ajak ke rumah gue. mang mau jalan-jalan kemana sih rika kok ngajak om segala kata gue,kemana aja deh om asal enak sahut rika. loh yang ngajak kan rika kok sekarang malah nanya mo jalan kemana??klau om ajakin yang enak-enak mau gak??ya jelas mau dunk om masak mo di ajak yang enak-enak gak mau ya gak san kata rika ke santi. kita makan dulu yuk di tempat yang biasa om datengin ma rika,om lapar nih.ok om rika ma santi juga lapar. gue ajakin rika ma santi makan di rumah makan yang sering gue datengin,sehabis makan langsung gue arahin mobil ke hotel di deket per4tan jombor.
loh kok ke hotel sih om,gak enak ama santi,santi kan orang nya pemalu.ntar klau kita mau ml gimana santi??ntar aja kalu santi dah om anterin pulang baru om boleh ngajak rika ke hotel lagi. santi mau gak nemenin rika di hotel ma om,klau santi gak mau santi om anterin pulang ya,gpp kok om santi mau kok nemenin om ma rika di hotel,memang nya santi gak malu apa klau ntar liatin om ma rika ml kata gue. gimana om berani gak klau ntar om ngelayani santi ma rika???busyeeetttt nih anak berani-berani nya nantangin gue. santi nantangin om ya!!! boleh ntar di buktiin aja,pasti om bisa ngalahin santi di ranjang kata gue sambil cubit paha santi yang mulus. akhir nya sampai juga di hotel langsung gue pesen kamar sambil gue suruh santi masukin mobil ke garasi hotel. waktu pas lihat santi ma rika keluar dari mobil gue tanyain ma resepsionis hote,om tuh cewek harga nya berapa??dah cantik muda,montok lagi saya juga mau om kata resepsionis nya. gue cuekin aja dan langsung gue menuju kamar yang telah gue pesen. di dalam kamar hotel gue ajakin santi ma rika mandi dulu biar segar. sewaktu santi ma rika melepas pakain nya,wwwoooooowww ,kayak nya gue ngerasa bagai lelaki yang beruntung di dunia ini,bisa ajakin dua gadis yang masih sekolah smu,pasti nikmat banget ngent*tin mereka bisik setan birahi gue. perlahan gue samperin santi dan rika yang telah berbasah-basahan di kamar mandi Sini om santi ma rika mandiin biar lebih segar kata santi sambil memegang kont*l gue yang masih tidur. oohh...nih anak tau aja mau gue,perlahan kont*l gue di urut-urut ma santi dengan tangan nya sampai akhir nya kont*l gue di masukin ke mulut santi yang mungil,sementara santi mengoral kont*l gue gue tarik rika di samping gue sambil gue lumat bibir nya,tak lupa gue remas- remas buahdada rika yang selalu bikin gue ketagian, setelah 15menit kont*l gue di oral ma santi gue suruh santi berdiri menghadap tembok kamar mandi sambil merenggangkan kedua paha nya.perlahan gue gesekin kont*l gue ke mem*k santi yang tampak indah dari belakang sementara itu tampak rika yang sudah horni menggesek-gesek klitoris nya sendiri dengan jari nya.setelah kont*l gue pas di lobang mem*k santi gue dorong pelan-pelan sambil menikmati nikmatnya mem*k anak smu. ooooohhh..ooohhh...p elaaaannnnnn,,pelaa annnn om,,desah santi sewktu kont*l gue sedikit demi sedikit amblas di memk nya yang masih sempit.setelah kont*l gue masuk semua gue diemin sambil gue lumat bibir santi yang setengah terbuka perlahan gue genjot mem*k santi..oooohhh,,nikmat banget om kayak nya mem*k santi sobek di sodok ma kont*l om yang besar,oooohhhh,,,ooh hh..ooohhh,,,,racau santi,gue genjot terus sampai akhir nya tubuh santi mengejang,gue ngeras kont*l gue di siram oleh cairan cinta santi,gue lirik rika yang asyik manstrubasi,rupa nya rika tau apa mau gue,rika merubah posisi nya hingga nungging sambil tangan nya berpegangan pinggiran bak mandi,san gue main- main dulu ma rika ya,sambil gue cabut kont*l gue dari mem*k santi,iya om santi mo nerusin mandi nya dulu,om hebat dech bisa ngalahin santi dalam waktu 30menit. gue samperin rika yang sudah dalam posisi nungging siap gue sodok,gue arahin kont*l gue ke lobang mem*k ria yang selalu bikin gue ketagihan.gue dorong sampai mentok,ooooocchhhhh, ,,,,,desah rika sewaktu kont*l gue amblas di mem*k nya,gue genjot mem*k rika dari belakang sambil gue remas-remas buahdadanya yang berguncang-guncang akibat sodokan gue,aahhh,,aahhh,,,te rrusss omm,,,nikmat banget,desahan rika membuat gue lebih bernafsu gue gent*t dengan cepat, bosan dengan gaya doggy gue suruh rika duduk di pangkuan gue. setelah pas rika mulai memasukkan kont*l gue ke mem*k nya,setelah itu rika menggoyang- goyangkan pinggul nya bak goyang ngebor inul,,oooohhhh,,,,ooo hhh,,,desah gue sambil gue sambut goyangan rika dengan sodokan kont*l gue,setelah 20 menit gue ngerasa dah mo kluar,gue pegangin pantat rika sambil gue genjot lebih cepat, rupanya rika tau klau gue dah mau klimaks,,rika pun menggoyangkan pinggul nya lebih cepat dan tidak beraturan,,ooooochhh ,,,ooocchhh,,,ooocchhh rika juga mo kluarr,,kluarinnn sama- sama om,,,erang rika sambil menggoyangkan pinggul nya lebioh cepat,,,,oooooohhhhhh ,,,,,,oooooommmmklua arrrrrr,,,,crrrooott,,,cc rooottt sambil gue tekan kont*l gue sampai mentok di mem*k ria,bersamaan dengan kluar nya sperma gue tubuh rika mengejang sambil memeluk gue erat banget, ooooohhhhhhhhh,,oo oohhhh,,,desah rika saat mencapai klimaks nya,gue lumat bibir rika,oommm hebat bisa ngalahin santi ma rika.sambil turun dari pangkuan gue. gue lihat santi jugatelah selesai mandinya,gimana santi dah percaya kan klau om bisa kalahin santi ma rika. iya dech om,santi percaya. eh om ntar maen 2 in 1 berani gak?? sapa takutt jawab gue.

pengalaman pertama Ngentot

Nama saya adalah alex. Umur saya 14 tahun. Saya ingin menceritakan pengalaman nyata saya. Ketika saya umur 13 tahun. saya sangat dekat dengan seorang saudara papa saya yang bernama Sandra. Saya sering menginap di rumahnya untuk bermain komputer karena di rumah saya tak ada komputer. Saya selalu bermain championship manager dan chatting. Komputernya terletak di kamarnya. Pada suatu hari, dia inign tidur lebih awal. Capek katanya. Saya bilang, " Ya sudah, tidur aja." Saya terus saja asik main internet. Tiba-tiba saya ingin membuka website sumbercerita.com. Saya membaca cerita daun muda. Ketika saya sedang membaca, saya membayangkan bagaimana rasanya be'gitu-gitu'. Saya lihat si Sandra ini. Sebelum saya bertindak lebih lanjut, saya nyalakan TV biar dia tidak curiga dan ada alasan mengapa saya naik ke ranjangnya. Saya mulai menyusupkan tangan saya ke dalan selimutnya. Saya menemukan pahanya. Saya intip ke dalam selimut. Ohh.. putih dan mulus pahanya. Saya elus-elus beberapa menit. Lalu saya lihat reaksinya. Tak ada reaksi.
Saya teruskan ke bagiam celananya. Saya mencari celana dalamnya. Susah sekali menemukannya. Setelah beberapa saat, akhirnya saya menemukan juga CD nya. Saya elus-elus vaginanya dari luar. Ohh.. nikmat sekali. Baru pertama kali saya seperti ini. Saya kembali melihat reaksinya. Tak ada reaksi. Saya mulai menyusupkan tangan saya ke dalam vaginanya. Terasa bulu-bulu halus dan softex. Ternyata dia sedang haid. Saya elus-elus vaginanya langsung. Tak ada reaksi terrnyata. Rasanya nikmat sekali. Penis saya sudah sangat besar. Mendapat sinyal positif darinya, saya mulai menurunkan celana dalamnya dan kemudian CD nya. Itu semua saya lakukan dalam selimut. Saya elus-elus terus vaginanya tanpa ada reaksi darinya. Saya ingin sekali melihat isi vagina itu. Tapi saya takut ketahuan. Saya pikir," Bagaimana kalau ketahuan?? Bisa mati gua!! Apalagi kalau dikasih tau ke papa??" Jadi saya hanya mengelus-elus saja. Tangan saya mulai beraksi ke kaosnya. Saya mulai mencari-cari BH nya. Karena kaosnya longgar, dengan mudah saya menemukan BH nya. Sangat besar. Terlihat Bh nya tak dapat menahan payudaranya itu. Saya mulai mencari kaitannya. Untung saja dia tidur sedikit miring. Jadi dengan mudah saya menemukan kaitannya dan membukanya. Wow! Besar sekali. Mungkin 38B. Otak saya sudah kotor. Pikiran takut ketahuan sudah hilang. "Masa bodo. Ketauan ya udah. Nasib." Saya pegang putingnya bergantian. Tampaknya dia benar-benar pulas sehingga tak ada reaksi sama sekali. Putingnya semakin membesar. Saya semakin nafsu. Saya jilat namun pelan-pelan. Saya lahap kedua payudaranya bergantian.Ahh.. Nikmat sekali. Setelah puas bermain di bukit kembar, saya singkapkan selimutnya dan saya perhatikan tubuhnya. Sambil memperhatikan tubuhnya, saya mengocok penis saya. Saya membayangkan bagaimana rasanya bersetubuh dengannya. Terasa sperma saya ingin keluar. Namun saya tahan. Saya menghentikan kocokan saya. Saya elus-elus vaginanya. Lalu saya jilat vaginanya. Saya masukan lidah saya kedalam nya. Saya jilat klitorisnya. Semakin lama semakin besar. Saya ingin sekali memasukan rudal saya. Tapi tak jadi. Saya akhirnya memberanikan untuk menempelkan penis saya di depan vaginannya. Meskipun belum masuk, namun rasanya nikmat sekali. Saya dorong sedikit penis saya. Tiba-tiba dia bangun. Saya kaget sekali. Namun dia hanya tersenyum dan berkata, "Teruskan aja. Gak apa apa koq. Tapi jangan merusak keperawan ku ya?" Kujawab, "Iya dech. Aku janji." Saya mulai mendorong penis saya. Hanya helm saja yang masuk. Namun ada perasaan nikmat luar biasa. Tiba-tiba dia berkata, "Sini penis kamu. Aku mau jilatin." Saya langsung mencabut dan menaruhnya di mulutnya. Di jilat dan isep penis saya. Saya juga tidak tinggal diam. Saya remas-remas payudaranya. Saya pelintir putingnya. Sekitar 5 menit kami berada di gaya ini. Dia memninta saya untuk menjilat vaginanya. Saya turuti. Setelah 10 menit, terasa sperma saya ingin keluar. Dia bilang, " Keluarin di sini aja. Biar aku telen semua." Tak berapa lama, Keluarlah sperma saya. Ditelan semuanya. "Ahh..", saya mengerang nikmat. Saya ingin membalasnya dengan menjilat vaginanya. Lama lama, saya sedot vaginanya. Dia bilang, "Aku udah mau keluar neh. Kamu telen ya?" Saya hanya mengangguk. Tak lama kemudian, keluarlah cairan kental. Saya telan semuanya. Asin rasanya. Malama itu kami tidur telanjang bersama. Saya meremas payudaranya dan dia mengocok penis saya. Saya keluar berkali kali. Kami sering melakukan hal seperti ini kalau saya nginap. Kadang kalau kami pergi dan dia yang menyetir, saya iseng dengan meremas rema payudaranya dan dia meremas penis ku.

Ngentot Dengan perawan

Aku masih duduk di kelas tiga SMP ketika bapakku memanggilku ke ruangan kerjanya. Dari kecil aku sudah terbiasa untuk hidup secara menyenangkan. Setiap keinginanku dituruti, sebagai anak bungsu, aku sangat dimanja dengan segala fasilitas. Aku mempunyai sopir pribadi yang siap mengantarkanku ke mana saja aku mau. Ayahku memberiku uang jajan yang bisa aku belikan apa saja sesukaku.
Namun, ketika krismon tiba, musibah itupun tidak bisa dipungkiri oleh keluarga kami. Kami jatuh bangkrut. Itupun kami memiliki hutang pajak yang tertunggak. Sudah seminggu lamanya, tukang pajak menyatroni rumah kami dan menghutang segala berkas berkas perusahaan ayahku. Ketika aku dipanggil masuk, petugas pajak dan ayahku sedang duduk di ruang kerja. Petugas pajak itu sudah cukup tua. Kira-kira seumur ayahku, tapi matanya dengan nanar memandangi tubuhku yang termasuk bongsor. Dia tersenyum memandangku, wajahku memang termasuk lumayan, maklum dengan tampang orientalku yang klasik, banyak yang mengincarku. Termasuk petugas pajak bernama Pak Amir yang duduk di hadapanku. Ayahku secara panjang lebar menceritakan kesulitannya yang dihadapinya dan bagaimana Pak Amir menawarkan bantuannya untuk mengurangi hutang pajak yang tertunggak kepadanya. Tapi untuk itu ada harga yang sangat mahal. Masalahnya, ayahku sedang tidak memiliki uang sama sekali. Sedangkan bila hutang pajak itu tidak diselesaikan, ayahku akan dimasukkan ke penjara. Pak Amir berkata, bisa dibayar asal aku mau memberikan keperawananku kepadanya. Ayahku hanya tertunduk saja. Aku sangat kaget karena mendengar hal yang sebelumnya tidak pernah aku bayangkan. Setelah dijelaskan secara panjang lebar, akupun menuruti perintah ayah. Secara gontai, dia meninggalkan kami berdua keluar dari kamar kerja. Saat itu, aku mengenakan t-shirt dan rok mini. Pak Amir secara perlahan mulai mengelus tanganku. Aku hanya bisa memejamkan mata. Dia mulai berani dan mengelus rambutku, tiba-tiba aku mencium bau rokok, ternyata Pak Amir mulai menciumi bibirku. Aku tidak bisa bergerak karena tubuhnya yang besar telah menimpa tubuhku yang kecil. Ciumanpun turun ke dadaku yang membusung. Tangannya secara perlahan meraba betis dan naik ke pahaku. Secara perlahan, rokku di kibaskan dan aku merasa kemaluanku dipermainkan oleh jarinya. Aku hanya bisa berteriak kecil ketika jarinya menusuk alat kemaluanku dan tak lama kemudian alat kemaluankupun menjadi basah. Tiba-tiba Pak Amir berdiri dan membuka celananya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa ketika dia memaksa memasukkan alat kemaluannya ke mulutku. Aku mencoba berontak, tapi apa daya? Bau sekali penisnya tapi aku teringat akan nasib ayahku yang saat ini sedang berada di tanganku, mengingat hal itu, aku mencoba merubah sikapku dari pasif menjadi aktif. Aku tidak ragu lagi melahap penis Pak Amir yang besar itu dengan mulutku. Kukulum dan kuhisap seperti orang ahli. Dia memegang kepalaku seakan tidak mau penisnya keluar dari mulutku. Setelah puas, dia memaksaku membuka celana dalamku. Akupun hanya bisa telentang ketika lidahnya memainkan clitorisku. Aku hanya bisa merem-melek keasyikan, baru kali ini rasanya aku merasakan kenikmatan yang begitu dahsyat. Tak lama kemudian, tak hanya lidah saja yang berbicara. Rupanya Pak Amir tidak sabar lagi untuk mencoba vaginaku yang masih perawan. Aku menjerit kecil ketika aku merasakan penisnya yang besar memasuki vaginaku untuk pertama kalinya. Aku hanya bisa mengaduh kesakitan ketika dia dengan ganasnya melahap keperawananku. Setelah bosan dengan posisi itu, dia memaksaku dengan posisi menungging dan dia menghantamku dari belakang. Aku hanya bisa memejamkan mata antara menikmati dan kesakitan. Diapun berganti posisi dan duduk di bangku dan aku disuruhnya untuk duduk di atasnya, dengan posisi duduk, aku memiliki kendali atas dirinya dan entah kenapa aku telah lepas kendali, sehingga aku menggoyangkan penisnya dengan cepat sekali, dia tidak tahan lagi dan akupun dipaksa untuk menjilati air maninya, rasanya aneh. Tapi karena aku disuruh telan, akupun tanpa pikir panjang menelannya. Selesai tugasku untuk membantu ayahku dan selesai pula pengalaman seks pertamaku dengan seorang petugas pajak yang sebenarnya lebih pantas menjadi ayahku. Apa mau dikata. Akupun tidak tahu apakah aku harus menyesal atau menikmati kejadian tersebut. Rasanya aku jadi ketagihan juga sih.

ngentot dengan Ani

Aku seorang mahasiswa berumur 21 tahun. Pada saat liburan semester aku pulang ke kampungku di Garut. Untuk mengatasi kejenuhan. aku jalan-jalan di kota tersebut. Dan masuk ke sebuah pusat belanja di kota kecil itu. Secara tak sengaja aku memandangi seorang gadis yang bisa dikatakan cantik. Wajahnya memancarkan kecantikan alami yang jarang ditemui pada seorang gadis kota. Singkat cerita kami berkenalan. Namanya Ani, berumur 16 tahun. Duh, senang sekali aku bisa kenalan dengan gadis seperti dia. Bulan demi bulan telah berlalu, kamipun semakin akrab dan sering berhubungan lewat telepon. Singkat kata, kamipun sepakat untuk menjadi sepasang kekasih.
Pada liburan semester selanjutnya, kami berjanji bertemu di rumahnya. Rumahnya sih sederhana, maklum bapaknya hanya pedagang kecil, tapi bukan itu yang aku lihat. Malam itu kami berdua menonton layar tancap, hal yang sebenarnya cukup simple tapi yah namanya juga lagi kasmaran. Kami pulang jam sembilan malam atas keinginan Ani. Ternyata sampai di rumah pacarku, kami hanya menerima titipan kunci rumah. Keluarganya sedang pergi menegok teman ayah pacarku yang sedang sakit keras. Malam itu dingin sekali, Ani permisi untuk ganti pakaian. Saat kulihat Ani dengan pakaiannya yang sederhana itu aku terpaku, betapa cantik dan anggunnya dia walaupun hanya memakai pakaian biasa. Aneh, ada seuatu yang aneh yang menjalar ke perasaanku. "Lho, ada apa Kang?", tanya Ani. "Ah, nggak ada apa-apa!", jawabku. "Kok melihat Ani terus?", tanyanya lagi. "Ngak kok!", jawabku. "Kamu cantik, An". "Ah Akang!", katanya lagi dengan tersipu. Lama kami berpandangan, dan aku mulai mendekati dirinya. Aku pegang tangannya, lalu kuraba, betapa lembut tangannya. Kami saling berpegangan, meraba dan membelai. Perlahan kubuka pakaiannya satu persatu, kulihat ia dalam keadaan setengah telanjang. Kupandangi dadanya di balik BH putihnya, kupandangi seluruh tubuhnya, kulitnya yang sawo matang. "Kang, bener Akang cinta ama saya?", tanyanya lagi. "Bener, Akang cinta ama kamu!", jawabku sambil membuka BH dan Celana dalam warna putihnya. Kini ia polos tanpa satu benangpun menutupi tubuhnya. Kubaringkan ia di tempat tidur, lalu kuciumi seluruh tubuhnya. Tubuh Ani bergetar hebat, menandakan bahwa dia baru pertama kali ini melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya. Lalu kubuka selangkangannya dan kumasukkan penisku dengan extra hati-hati. Ani mengerang dengan pasrah, lalu kusuruh ia untuk menggigit bantal agar suaranya tidak kedengaran oleh tetangga. Kugerakkan penisku, maju mundur. Mata Ani merem melek keenakan. Nafasku mulai memburu, dan Ani mulai tidak bisa mengontrol dirinya, dia memegang bantal dengan eratnya, gerakanku semakin cepat, aku ingin sekali menembus pertahanannya yang rapat itu. Kupegangi payudaranya, kujilat, kukulum, dan kurasakan penisku mulai menegang dan, "Cret.., cret.., cret". Spermaku keluar dengan deras, Ani memelukku dengan erat dan kamipun terbaring kelelahan. Dalam hati aku bertekad untuk menikahi gadis itu, karena aku sangat mencintainya.

Kamis, 24 April 2014

kakak Ipar Gue

Ketika itu gue masih kelas 2 smp.
Gue lagi di suruh nyokap buat nganterin makanan ke rumah abang tiri gue.
Umur abang tiri gue beda jauh ama gue.
Umurnya waktu itu 35 taon. Bininya umurnya sekitar 30anlah. Waktu itu rumah abang gue lagi sepi. Keponakan gue lagi pada sekolah siang. Abang gue lagi kerja. Tinggal ipar tiri gue aja lagi di rumah.

Pas udah nyampe dan udeh ngasih anteran gue mao pulang tapi ipar gue nyuruh gue buat ngambil cetakan foto yang katanya buat dititipin ke nyokap. Gue terus pergi ke lemari kamar die. Di dalem lemarinya banyak barang yah udah gue cari-cari dulu. Di tengah tumpukan itu ternyata ada stensilan. Terus terang aja gue baru kali itu liat kaya gituan. Gue terpana dong. Eh lagi asik-asiknya ngeliat tiba-tiba ipar gue ada di belakang gue. Dia senyum-senyum sambil nanya �Nyarinya kok lama??

Reaksi gue langsung malu ama gelagapan. Terus dia bilang wajar kok atas tingkah gue yang �salting? Dia bilang dia punya yang laen yang lebih bagus. Trus dia nyalakan video player dan alamak hot banget adegannya mata gue nggak bisa kedip sedikitpun. Ketika gue lagi terpana dan terangsang tiba-tiba tangan ipar gue ngegerayangin kontol gue. Aduh gile rasanya �nyer-nyeran?ampe-ampe rasa anget campur dingin naik turun di dada gue dan ke seluruh pelosok tubuh gue.

Tiba-tiba tangannya ngebimbing tangan gue buat masuk ke dalam toket(tetek) dia. Alamak?anget banget dan mulus kenyal. Uah?!gila rasanya selangit. Terus toketnya dikeluarin langsung dah gue terkam, mmmhhhh pentilnya langsung gue isep. Sambikl tangannya terus buka celana gue sambil ngocok-ngocok �batangan gue? Nggak berapa lama gantian dah ipar gue yang ngisep kontol gue, uih..! gile gue langsung �ngecrot? Peju(sperma) gue langsung diminum.Terus gue lesu. Ipar gue bilang jangan pulang dulu. Gue di suruh tidur dulu di kamarnya. Baru berasa semenit tidur muka gue terasa ada yang nindihin. Pas gue melek dikit tiba-tiba gue ngeliat ipar gue lagi ngedudukin muka gue sambil ngegesek-gesekin ke muka gue. Buset deh itu memek udeh basah sampe gue mau buka mata susah gara-gara aer dari memeknya bikin bulu mata gue lepek(basah). Trus gue disuruh jilatin memek die.

Emang sih rada jijik tapi waktu itu gue kagak berani ngelawan perintah orang yang lebih tua tapi lama-lama terbiasa juga ngejilatinnya. Abis itu dia nyepong(ngoral) gue lagi. Pas udah ngaceng(ereksi) langsung aja dia masukin ke memek dia. Slup!! aje ahhh itu memek rasanya licin banget. Enak, legit ame basah. Toketnya disodorin(diarahkan) ke muka gue. Langsung aje gue isep. Tapi gue payah kagak bertahan lama. Akhirnya gue ngecrot lagi tapi ipar gue belon puas gue terus dia terus aja ngegesekin memeknya di kontol gue yang udeh loyo sampe akhirnya dia puas.

Setelah itu gue secara teratur belajar �ngegoyang?cewe dari ipar gue supaya gue ta�an lama. Gue lakukan sampe gue kelas dua es em u karena gue udeh punya pacar. Gue suka ngisep toket ama ngejilat memek yang bersih. Tapi sekarang gue ude putus.

ngentot kakak ipar