Bulu-bulu tangannya sempat menyentuh tanganku. Aku langsung merinding. Aku tidak mampu berpikir apa-apa lagi. Otakku langsung tumpul oleh darahku yang sudah dikuasai birahi pula. Kurasakan mata Pak Anggoro tak sedetikpun melepaskan pandangan hausnya dariku. Ada sedikit rasa kikuk pada diriku. Adakah yang salah? Atau semata pandangan penuh kekaguman? Tetapi aku berusaha yakin bahwa yang kedualah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar