Aku berdiri di belakang Mbak Eliz, sepertinya dia belum menyadari kehadiranku, kupeluk dari belakang, kudekap erat dan kuremas buah dadanya sambil menciumi tengkuknya, dia menggelinjang hebat, apalagi bersamaan dengan kuluman suaminya pada putingnya, desahannya berubah menjadi jeritan liar nan nikmat menggairahkan."Aaagghh..sshh..ehhmm" sambil menggoyang goyangkan kepalanya, rambut indahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar