Melihat keadaan seperti itu Ana lansung memegang penisku yang berada didalam celana dan meremas-remasnya dari luar, tidak puas dengan begitu iapun membuka celanaku dan keluarlah senjataku yang sudah berdiri tegap lalu dikocoknya penisku, aku melirik ke arah Tari yang sedang memperhatikan kami sambil senyam-senyum mengelus-elus vaginanya. Napasku semakin tidak teratur perasaanku seperti terlempar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar