Kami terdiam dengan tubuh menelentang sesudah itu. Hanya desah nafas kami yang tersisa di tengah-tengah keheningan. Mataku tertumbuk pada jam dinding. Hampir pukul empat. Entah berapa jam aku telah menghabiskan waktu, mereguk kenikmatan bersama pembantu bernama Imah ini.Pikiran warasku mulai kembali. Apa yang telah kulakukan ini? Mendadak muncul penyesalan di dalam hati, tetapi jujur harus kuakui
Tidak ada komentar:
Posting Komentar