Laki-laki brengsek!, Merry mengumpat seraya menekan pedal gas Cielonya dalam-dalam. Ia saja melewati pintu tol menuju Bandung, tapi pikirannya masih mengingat kejadian siang tadi ketika ia melihat Rendy, tunangannya sedang menyuapkan sesendok makanan ke seorang wanita di sebuah cafe. Ketika Merry mendekati mereka wajah Rendy langsung pucat dan tergagap-gagap ia menjelaskan yang diyakini oleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar