Hari-hari mulai kulalui bersama Miki. Hari-hari yang menyenangkan walau pemuda itu tak henti-hentinya memohon tamparanku lewat keisengannya. Suatu hari, Miki datang membawa seikat bunga, menyerahkannya padaku seraya mengatakan, "Untuk dewiku." Dan saat aku berusaha mati-matian untuk tidak terlihat kegirangan dan tersipu-sipu, ia malah terkakak-kakak sambil memegangi perutnya. "Sudah kuduga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar