Hampir 2 bulan aku jadian sama Fitri, aq nggak tau pacar fitri yg nomor berapahkah aq ini, aq juga nggak tau sudah berapa banyak laki-laki yg tidur sama Fitri. Dipikiranku hanya satu, yaitu aq dapat teman tidur dan dapat menyalurkan hasrat sexku kapan aq butuh kepadanya. Sepertinya Fitri juga menikmati hal tersebut.
Cerita Sex Kakak Adik Hobi Ngentot
Ibu Fitri sudah kenal baik denganku, demikian pula mbak Sinta, mbak Santi dan kedua anaknya serta suami-suami mereka. Pernah mbak Sinta sekali memergoki aq dan Fitri saat kami bersetubuh di kamar Fitri. Namun bagi mbak Sinta sudah bukan hal yg luar biasa lagi melihat adiknya tidur dengan laki-laki di kamarnya, kamar mbak Sinta dan Fitri bersebelahan, mungkin rintihan dan desahan Fitri saat kami besetubuh terdengar dari kamar mbak Sinta.
Dikeluarganya aq sudah di anggap seperti keluarga sendiri, di rumah itu aq merasa seperti di rumah sendiri. Kadang aq tidur di rumah keluarga tersebut, biasanya aq tidut di kamar Fitri. Jika suami mbak Sinta tdk di rumah biasanya Fitri tidur bersama mbak Sinta atau bersama ibu jika suami mbak Sinta di rumah. Namun saat mereka semua sudah terlelap tidur, Fitri diam-diam mengendap masuk ke kamarnya dimana aq tidur. Dan tentu saja, malam itu kami manfaatkan untuk bercinta sepuas hati.
Pada suatu hari, saat aq lewat depan rumah Fitri untuk berangkat kuliah, terdengar suara mbak Sinta memanggilku. Aq segera membelokkan arah langkahku menuju rumah Fitri, saat aq masuk kerumah kudapatkan rumah dalam keadaan sepi, hanya mbak Sinta sendiri di rumah. Mbak Sinta memnitaku memperbaiki saklar listrik yg rusak.
Saklar listrik yg kuperbaiki tersebut terletak di ruang belakang, mbak Sinta berdiri di sampingku menungguiku memperbaiki saklar listrik. Saat aq hendak mengambil obeng di meja, tak sengaja tangan mbak sinta tersentuh olehku. Mbak Sinta diam saja, tiba-tiba timbul isengku, kupegang dan kuremas tangan mbak Sinta, ternyata mbak Sinta tak menarik tanganya, sehingga timbul keberanian dan kenekatanku. Kupeluk pinggangnya dan tubuhnya kutarik merapat ketubuhku, langsung mulutku melumat bibirnya. Mungkin mbak Sinta tak akan mengira dengan kenekatanku itu, namun ternyata mbak Sinta tdk menolak bahkan membalas lumatanku.
Mendapat reaksi seperti itu aq pun tak ragu-ragu lagi, segera tanganku menjelajah kian kemari. Menyingkap daster bagian depan dan menyelipkan tangan ke balik CD nya. Kemaluanya terasa hangat, segera jariku bermain di dalam kemaluanya, membuat mbak Sinta medesah.., mendekap tubuhku semakin erat. Kubuka kancing daster, dan segera kulepaskan dasternya, sihingga tubuhnya hanya tertutup Bra dan celana dalam saja. Tampaklah dua gundukan besar yg tertutup oleh Bra. Kulepas kancing Bra nya dan langsung kuhisap putingnya. Mbak Sinta sudah nggak bisa mengendalikan diri lagi, didekapnya kepalaku kencang didadanya, sementara tanganku terus bermain di kemaluanya. Akhirnya kami berciuman, daster dan Bra mbak Sinta sudah terlepas, sehingga bagian yg paling rahasia saja yg masih tertutup celana dalam.
Setelah beberapa saat direnggangkan dekapanya, lalu cepat diraihnya daster, untuk menutupi tubuhnya alakadarnya dan ditariknya tanganku menuju kamarnya. Di dinding kamar mbak Sinta terpasang foto mbak Sinta dan suami, namun foto itu sudah tak berarti lagi manakala mbak Sinta sudah terbuai oleh nafsu birahi yg menggelora.
Segera dilepas CD nya, dan segera dia tidur terlentang di atas ranjang sambil mengangkangkan lebar pahanya. Terlihat jelas celah kemaluanya yg menantang, siap menerima kehadiran batang kemaluanku. Merah merekah kemaluan mbak Sinta membuat batang kemaluanku tegang mengeras siap menghujam lubang nikmat it, mbak Sinta menunggu dengan tak sabar. Perlahan-lahan kulucuti pakaianku, mata mbak Sinta tak lepas mengawasiku saat aq melucuti pakaianku.
Begitu CD ku terlepas, dan namapak batang kemaluanku tegang mengeras, maka segera mbak Sinta bangkit menarik tubuhku menindihnya, dengan buas dipegang batang kemaluanku dan langsung dibimbingnya masuk ke lubang kemaluanya. Kuikuti sata kemauan mbak Sinta, langsung kuhentakkan batang penisku hingga langsung amblas ke dalam lubang kemalauan mbak Sinta yg memang sudah basah kujarah tadi. Kukocok keras dan cepat, luar biasa rintihan dan erangannya.., Terlihat sekali mbak Sinta sangat menikmati, gerakan tubuhnya sangat luar biasa binalnya. Pinggulnya digoyang naik turun, kadang diputar-putar, wah.. sungguh nikmat sekali.
20 menit sudah kami bergumul, tiba-tiba tubuhnya mengejang hebat, pertanda dia telah meraih orgasme, diiringi dengusan dan erangan yg tak beraturan didekapnya tubuhku erat. Terasa cairan hangat melumasi lubang memeknya dan membuat batang kemaluanku semakin mudah bergerak.
Kutarik keluar batang kemaluanku dari lubang kemaluanya dan kubalik tubuhnya, dalam posisi merangkak kusodokkan batang kemaluanku ke lubang kemaluanya, langsung kukocok keras-keras dan kembali kami berciuman, tanpa menghentikan kocokanku di lubang kemaluannya.
Kuremas-remas toketnya dari balik punggungnya, padat dan kenal, semakin kupercepat kocokkanku, batang kemaluanku mulai berkedut-kedut pertanda pejuhku akan menyembur.., Diluar lubang kemaluannya terlihat cairan berbusa, hal itu karena lendir kemaluanya yg tadi sudah keluar kukocok dengan batang kemaluanku.
Sesaat kudian kurubah posisi, mbak Sinta menindihku. Digiygkan pantatnya naik turun, aq mengimbangi dengan gerakan yg sama namun berlawanan. Tubuh mbak Sinta bergoyang-goyang, kadang membungkuk dan menciumku, kadang tegak sambil tangan kanannya memegangi batang kemaluanku untuk tetap tegak dan masuk ke dalam lubang kemaluannya. Kembali Orgsame diraihnya, terasa dinding kemaluannya semakin basah, sehingga batang kemaluanku semakin lancar bergerak di dalamnya.
Kutarik keluar kemaluanku, kuambil tissue dan ku lap bagian dalam kemaluan mbak Sinta, kuterlentangkan tubuh mbak Sinta, kutindih lagi tubuhnya, kudekap erat tubuhnya, lalu kukocok kemaluannya cepat dan sepenuh tenaga. Reaksi mbak Sinta sangat luar biasa, dia mengerang, bhakan kadang menjerit lirih pertanda diapun menikmati permainan itu. Tiba-tiba keuhentikan kocokkanku, mbak Sinta sepertinya sudah tak sabar, digerakkan pahanya ke atas, sepertinya mengejar kemana batang kemalaunku pergi. Benar-benar mbak Sinta menikmati sekali permainan itu, tak henti-hentinya mulutnya meracau.
“oooghhhh… Angga.. tteruss… angga… ohhhh… ohhh.. nikmatt… aaahhhh…” Kutekan dan kukocok terus batang kemaluanku dengan cepat ke dalam lubang kemaluannya.
Terdengar desahan dan erangan mbak Sinta semakin menambah gairahku, bunyi berkelapak akibat benturan tubuh kami saat aq menekan masuk batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan mbak Sinta.., seirama dengan goyang dan gerakan yg kami lakukan.
Tak lama kemudian kembali mbak Sinta mengerang keras, “Aaagghhhh… Anggaa… terusss… ohhhh… ohhhh.. terussss… oohhhh…” Dan tubuhnya kembali mengejang hebat pertanda meraih orgasme lagi.
Aq sudah tak dapat membendung lagi keinginanku untuk menyemburkan pejuhku, sehingga aq percepat kocokkanku, akhirnya lepas dan menyemburlah pejuhku dengan semburan yg kuat sehingga pejuhku masuk jauh ke dalam lubang kemaluan mbak Sinta, terasa sebagian pejuhku melelh keluar dari lubang kemaluan mbak Sinta, membasahi sprei hingga terlihat noda bercak pejuhku bercampur pejuh mbak Sinta.
Sungguh puaasss…, benar-benar hebat.. pergumulan yg hebat dan cukup melelahkan.., perlahan kurebahkan tubuhku di samping mbak Sinta, namun sebelum niatku kesampaian mbak Sinta menahanku, dan memintaku tetap dalam posisi menindihnya, sementara batang kemaluanku tetap menancap dalam kemaluanya.
ubuh kami penuh peluh, sprei sudah berantakan, dan bercak-bercak akibat tetesan pejuh kami mengotori sprei itu.. toket mbak Sinta, semakin mengkilat terkena keringat dan benar-benar merupakan pemandangan yg sangat menggairahkan. Segera kuhisap dan kuremas toketnya,
“oohh… nikmat angga… nikmattt…”
Kami tidur bersampingan, aq terlentang dan mbak Sinta memelukku. Kaki kiri mbak Sinta disilangkan di atas tubuhku, sedangkan kepalanya disandarkan didadaku. Terasa hangat dan berlendir kemaluanya, menempel diperutku.
Matanya menatapku penuh mesra, tangan kirinya tak henti-hentinya mengelus batang kemaluanku. Kami berbicara pelan sambil bercanda mesra, dia bertanya kepadaku, kenapa aq begitu berani memeluk dan menciumnya. Kujawab bahwa kemaluanya yg mengajak dan memintaku berbuat begitu.., mbak Sinta tertawa geli sambil nyubit perutku.. Mbak Sinta bilang, bahwa mbak Sinta memang menunggu kesempatan seperti ini, mbak Sinta bilang sangat terangsang mengintip aq dan Fitri saat bersetubuh. Mbak Sinta selalu terbayang dengan kejadian itu.. dan saat keadaan rumah sepi, timbul ide untuk mengajakku berbuat itu.., apalagi sudah hampir 3 bulan suami mbak Sinta tak memberinya nafkah batin. Katnya permainanku sangat hebat, baru kali ini mbak Sinta merasakan nikmat bersetubuh.., selama ini dengan sang suami tdk pernah dia peroleh klimaks yg dia rasakan bersamaku.
15 menit kemudian, batang kemaluanku terasa mulai mengeras lagi. Tanpa banyak kata segera kutindih tubuhnya dan kumasukkan batang kemaluanku di lubang kemaluanya. Kami bergumul dan bercumbu tanpa ada rasa was-was dan khawatir.., akhirnya setelah 2 kali menikmati orgasme, kusemburkan lagi pejuhku ke dalam kemaluannya.. Pergumulan itu kami ulangi lagi beberapa saat kemudian, hingga terdengar lonceng jam berdentang 12 kali. Segera mbak Sinta memintaku untuk mengenakan pakaianku. Setelah selesai kami berpakaian dan merapikan tempat tidur kembali kami keluar kamar menuju ruang tamu, sambil berangkulan.
Kami duduk berdampingan di kursi sofa ruang tamu, tubuh kami rapat dan saling berangkulan. Bibir mbak Sinta kucium dalam-dalam.., saat kami sedang bermesraan di ruang tamu itu.. dengan tiba-tiba pintu sebelah terbuka. Mbak Santi masuk sambil bawa tas belanjaan, melihat apa yg kami lakukan mbak Sinta sempat terkejut sejenak, namun mbak Santi segera menguasai diri langsung pergi menuju ke dapur. Nampak di wajah mbak Sinta terbesit rasa khawatir, kuusap dan kubisikkan bahwa jangan khawatir, semuanya pasti akan beres.. kataku menentramkan hatinya.
Kukejar mbak Santi ke dapur, kulihat mbak Santi sedang menaruh tas belanjaannya di meja dapur. Segera kudekati dan langsung kudekap dari belakang, mbak Santi terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya menghadapku, tangan mbak Santi berusaha mendorong tubuhku dan mencoba melepaskan diri dari dekapanku.
Tapi aq tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu, kupeluk mbak Santi lebih erat dan langsung kulumat bibirnya, mulanya mbak Santi meronta mau melepaskan diri.., namun akhirnya mbak Santi menyerah.. bahkan saat jari tanganku menyelinap masuk ke dalam celana dalamnya dan langsung kumasukkan ke lubang kemaluannya dia merintih lirih dan mendekap erat tubuhku, rupanya mbak Santi menikmati apa yg aq lakukan kepadanya.
Kugendong tubuh mbak Santi, dan langsung kubawa masuk ke kamar mbak Sinta, yg baru saja aq dan mbak Sinta pakai bermesraan. Segera kurebahkan tubuh mbak Santi di atas ranjang dan aq langsung menindihnya. Aq nggak mau mengambil resiko, langsung kulepas cd mbak Santi dan juga celanaku, langsung kutusukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, mbak Santi melenguh dan mengerang….
“Aaagghhh.. Angga… uughhhh… Angga… jangannn… oohhhh…” kugerakan pantatku naik turun. Mulanya sulit kugerakkan batang kemaluanku memasuki lubang kemaluannya, namun sesaat kemuidan mbak Santi semakin terangsang dan kemaluannya semakin basah, hingga semakin mudah batang kemaluanku melesak ke lubang kemaluannya.., dan akhirnya bebas merdeka… menjelajahi bagian dalam lubang kemaluannya..
Mbak Santi mendesah-desah menikmati kocokkanku di kemaluannya, sambil tetap mengocok kulepas bajunya dan Bra nya, lalu ku lempar ke lantai.., kujilati puting susunya dan keremas-remas toketnya, semakin menggila gerakkannya..
Lubang kemaluan mbak Santi lebih longgar di banding mbak Sinta, barangkali ini akibat mbak Santi pernah melahirkan.., namun kulit mbak Santi lebih halus dan wajahnya lebih cantik dan muluss.., mungkin semua itu mbak Santi rajin merawat tubuh dan wajahnya.., di samping itu mbak Santi lebih berada.., sehingga ada biaya untuk perawatan tubuh dan wajah.
Saat aq sedang berpacu mengumbar birahi di atas tubuh mbak Santi, pintu kamar terbuka dan kulihat mbak Sinta berdiri di sana melihat apa yg sedang kami lakukan. Sesaat mbak Sinta berdiri mengawasi kami, lalu mbak santi tersenyum dan pergi menuju ruang tamu, untuk memberi kami kesempatan untuk berasyik-asyikan..
Hentakkan-hentakkan tubuhku semkain kencang dan bertenaga.., kepala mbak Santi bergoyang-goyang, tanganya semakin kencang meremas sprei.., akhirnya mbak Santi nggak tahan… diangkat pantatnya ke atas untuk menyambut kocokkanku, dan akhirnya dihempaskan diiringi erangan dan jeritan keras…
“Aagghhh… Angga… oghhhhh… Angga.. terusss… terussss… aaghhhhhhh…, mengejang kuat tubuhnya, tanganya memeluk erat kepalaku dan membenamkan di anatara kedua toketnya…, serr.. srett.. srett.. terasa sesuatu hygat melumuri batang kemaluanku…
Kugerakkan perlahan batang kemaluanku.., belum terasa denyutan pertanda pejuh bakal nyembur.., perlahan dan penuh perasaan kukocok batang kemaluanku… mbak Santi merengkuh kepalaku dan segera melumat bibirku.., sambil mendesah mbak Santi berkata…
Kamu kurang ajar banget Angga.. kurang ajar oogghhhh… sshhhhh.. ooghh, begitu katanya saat kubekap mulutnya dengan mulutku dan kehentakkan kencang batang kemaluanku di lubang kemaluannya.
Cairan keputihan meleleh, jatuh ke rok bawahnya, yg belum sempat kulepas…
Tak lama kemudian ku balik posisi, mbak Santi di atas tubuhku, tdk lupa kulepas rok bawahnya dan kelempar ke lantai. Ku tempelkan batang kemaluanku di bibir kemaluannya, dan segera ku tusukkkan ke dalam lubang kemaluannya.., kembali mbak Santi mengerang..
“Aagghhh… Angga kamuuhh.. jahattt.. oghhhh….”
Aq tak memperdulikan ocehannya.., kukocokkan batang kemaluanku keluar masuk kemaluannya, menggesek dinding dalam kemaluan mbak Santi.., kuremas-remas toketnya.. jari-jari tangan kanan mbak Santi, memainkan bibir kemaluannya..
“Emhhhh… sshhhh.. aagghhh.. Angga.. emmhhh.. nikmaattt.. teruss Anggaaa… terussss…”
Semakin kencang dan keras.. kocokkanku…, tubuh mbak Santi terlonjak-lonjak di atas tubuhku.., seperti sedang menunggang kuda yg binal.., suara erangan nikmat terus keluar dari mulutnya.. dan rintihan.. mbak Santi benar-benar menikmati.. , bahkan sesaat kemudian tubuhnya aktif bergerak mengglepar-glepar semakin kencang.. sambil mengerang… merintih.. kembali lagi tubuhnya menelungkup di atas tubuhku… dan akhirnya kembali tubuhnya mengejang hebat.. meraih orgasme untuk kedua kalinya.. batang kemaluanku terasa mulai berkedut.. hampir kehilangan kontrol…
Kudorong tubuh mbak Santi.. dan kuatur dalam posisi merangkak, kutusukkan batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya.., mudah terasa.., karena sudah licin oleh cairan kenikmatan mbak Santi. Kedut batang kemaluanku semakin terasa.., kubalik lagi tubuh mbak Santi, keterlentangkan.. kukangkangkan lebar kedua kakinya dan ku hujam lagi lubang kemaluanya dengan batang kemaluanku, langsung kencang dan keras.., terdengar erangan dari mulutnya.., tak kupedulikan.. kukocok-kocok terus lubang kemaluannya.. kemaluanku bertambah keras berkedut.. dan akhirnya dengan satu hentakan kencang kusemburkan pejuhku ke dalam rahim mbak Santi.., terasa cukup banyak pejuh yg kesemburkan.., dan sebagian meleleh keluar jatuh mengotori sprei.. kudekap erat dan kucium bibir mbak Santi.
Selesai pergumulan kami babak pertama, kubiarkan batang kemaluanku tetap di dalam lubang kemaluan mbak Santi.., kuciumi sekujur wajahnya.. kujelajahi mulutnya dengan lidahku.., mbak Santi membiarkan saja ulahku.., hal demikian berlangsung hampir sepuluh menitan. Dengan mengerasnya kembali batang kemaluanku, segera kumulai babak kedua permainanku..
Mbak Santi pasarah keprlakukan demikian.., nampak benar dia menikmati saat-saat kebersamaan kami.., hingga akhirnya meraih kembali orgasme beberapa kali.. sebelum akhirnya pejuhku menyembur lagi ke lubang kemaluannya.. Setelah permainan babak kedua selesai.., terasa benar tubuhku lemas dan tak bertenaga rasanya.. tenagaku benar-benar terkuras habis.. melayani 2 perempuan kembar tersebut.
Mbak Sinta denga kemanjaanya dan suka rela melayaniku, sedangkan mbak Santi yg semula kupaksa akhirnya menikmati juga permainanku..
Setealah cukup melepas lelah, kami segera mengenakan kembali pakaian kami dan keluar kamar menuju ruang tamu.. dimana mbak Sinta menunggu…
Melihat mbak Sint5a, mbak Santi tersenyum malu dan segera duduk di dekatnya. Sejenak mereka berdua saling berdiam diri tak tau apa yg akan mereka bicarakan. Aq datang langsung duduk diantara mereka, kupeluk dan kucium mereka berdua bergantian. Kubisikkan bahwa mulai hari ini kami bertiga menjadi kekasih.., kami harus menjaga rapat-rapat rahasia ini.
Tanpa malu-malu kusingkap rok depan mereka, tangan kanan dan kiriku segera menyusup masuk ke dalam celana dalam mereka, jari-jari nakalku beraksi memainkan klitoris dan mulutku aktif menciumi mulut mereka secara bergantian.., sungguh nikmat luat biasa… cerita mesum, cerita ngentot
Sejak kejadian itu kami bertiga sering melakukan, paling sering kami lakukan di rumah mbak Santi saat suami mbak Santi ke kantor, dirumah kontrakanku dan kadang di losmen. Rahasia itu kami jaga rapat-rapat.., hingga Fitri pun tak tau apa yg telah kami perbuat selama ini.. 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar