Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Pesta Sex 2016 “ Cerita Dewasa Keperawananku Untuk Teman-Temanku “ Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Keperawananku Untuk Teman-Temanku
Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Cerita Sex Pribadi dari kedua Gadis SMA yang rela melepaskan keperawananya dengan cara digilir oleh teman-teman cowoknya ketika ada acara rekreasi sekolah Di Bogor. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Hey maniak Cerita Sex, perkenalkan namaku Gisel, umurku 17 tahun. Sebelum memulai ceitaku, aku akan memeberikan gambaran tentang diriiku, Sebagai Siswi SMA, bisa dibilang tubuhku ideal, tinggiku sekitar 170 cm, dengan berat 56 kg, dan ukuran payudaraku 36c. Menurut teman-temanku aku termasuk cewek yang friendly dan menggairahkan. Emang sih, kata teman-temanku itu benar, selain friendly aku juga mempunyai wajah yang lumayan, berkulit putih dan mulus. aku sudah lumayan lama menyandang status jomblo, kira-kira sudah 1 ½ tahunanlah. Aku menjomblo bukan karena tidak laku ya pembaca, aku menjomblo karena aku sangat selektif dalam hal memilih pacar, yang jelas aku enggak mau salah pilih pacar.
Di sekolah aku punya sahabat bernama Rika, dia mempunyai wajah yang lumayan cantik juga seperti aku, hhe… walau dia lebih pendek dariku, tapi dia sering banget ganti-ganti pacar. Rika memang sangat menarik, apalagi dia sering menggunakan serGani atau pakaian yang minim ketika disekolah. Pada hari itu sekolahanku mengadakan acara rekreasi sekolah ke bogor. Sesampainya disana, kebetulan aku dan dia mendapat kamar yang sama. Saat itu dalam satu kamar dihuni oleh enam orang. Kamarnya yang kami huni saat itu amatlah kecil, sampai-sampai aku dengan Rika sampai bertengkar sama guru yang mengurusi pembagian kamar kami, dan alhasil setelah kami bertengkar, kamipun bisa memperoleh kamar lain yang lebih besar dari kamar kami sebelumnya. Akhirnya kami berenampun tinggal dengan satu kelompok cewek lainnya, dan yang paling seru dari kamar kami sekarang, di belakang kamar kami adalah kamar cowok, kamar kami hanya terpisah oleh pagar tanaman dengan kamar cowok.
“ Sel, lo udah beres-beres belum?” tanya Rika padaku saat dilihatnya aku masih asyik tidur-tiduran sambil menikmati dinginnya udara di bogor, lain dengan Jakarta yang sangat panas sekali,
“ Belum nih Rik, ni gue baru mau beberes ” Jawabku sekenanya, karena masih malas-malasan,
“ Eh… mendingan ntar aja deh Sel, Kita jalan-jalan dulu aj yok ” ujar Rika padaku,
“ Wah.. Boleh juga tuh Rik, yuk ah cabut ” jawabku kemudian bergegas bangun dan menemaninya jalan-jalan.
Mulailah kami berkeliling melihat-lihat lokasi sekitar tempat kami menginap, dan tempat-tempat lain yang menarik di dekat-dekat situ. Ketika kami asik berjalan, tiba-tiba kami bertemu dengan Dodi, Kevin, dan Aldi yang kayaknya sedang sibuk membawa banyak barang, kamipun mendekati mereka,
“ Kaliam mau kemana, Dod ?” sapa Rika kesalah satu cowok itu,
“ Eh lu Rik, Gue ama yang lain mau pindahan nih ke kamar cowok yang satunya, habisnya kamar induk udah penuh sih.” Jawab dodi,
“ Bantuin kita dong, Lo berdua mau bantuin kita nggak ? buset deh ah, gue udah nggak kuat bawa barang sebanyak ini ” Pintanya memelas pada kami,
“ Iya deh kita bantuin kalian, tapi kita bawa yang enteng-enteng aja ya ” jawabku sambil mengambil alih beberapa barang ringan,
Kemudian Rikapun ikut meringankan beban kevin dan aldi. Setelah sampai di kamar cowok, aku sejenak berfikir, yang bener aja, masa iya aku dan Rika harus masuk ke sana ( ucapku dalam hati ). Akhirnya aku dan Rika hanya mengantar sampai pintu. Ketika itu Kevin dan Aldi bergegas masuk ke kamar para cowok, sementara Dodi malah bersantai-santai di ruang diluar,
“ Eh Sel, Rik, sini !!! Masuk aja kali, masih kaku aja sih kalian ” Ajaknya pada kami,
“ Eee… nggak usah deh Dod, makasih tawarannya, ” tolakku pada Dodi, sementara Rika hanya diam,
“ Rika… Sini dong !!! nggak usah malu kali, cepetan gih sini ” terdengar teriakan Dodi dari dalam,
“ Gue boleh masuk, ya?” tanya Rika sambil melangkah masuk sedikit,
“ Bolehlah … ” terdengar kompak suara anak cowok dari dalam.
Rika langsung masuk, aku tak punya pilihan lain selain mengikutinya, Di dalam, anak-anak cowok, sekitar 5 orang, kalo Dodi yang diluar nggak dihitung, soalnya dia lagi asyik nongkrong sambil main gitar. Begitu melihat kami, mereka langsung berteriak girang,
“ Eh ada , ada cewek nih..” suara serentak, 5 orang itu maju seolah mau mengejar kami,
Aku dan Rikapun langsung mundur sambil tertawa-tawa. Aku langsung mengenali 6 orang itu, Kevin, Aldi, Lukman, Dimas, dan Gani. Semua dari kelas yang berbeda-beda. Tak lama, aku dan Rika sudah berada di antara mereka, bercanda dan ngobrol-ngobrol. Rika dengan santainya tiduran telungkup di kasur mereka, aku sebenenya risih banget melihatnya, Entah siapa yang mulai, para cowok mulai menggoda Rika,
“ Rika… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Aldi dengan nada bercanda,
“ Emang ada yang berani grepein gue ? ” tantang Rika dengan nada bercanda juga,
Tidaka aku kira salah satu dari mereka ada yang menanggapi serius dengan kta-kata Rika, kemudian salah satu cowok bernama Lukman tangannya mulai naik menyentuh bahu Rika. Rikapun langsung menghindar ketika Lukman mulai menyentuhnya, sementara cowok-cowok lain ribut menyoraki Rika, sementara itu aku terdiam dan mulai gugup oleh tingkah para cowok,
“ Oh iya Rik, denger-denger lo udah nggak virgin ya, bener nggak sih Rik ?” tanya Dimas,
“ Enak aja lu kata, Kata siapa lu gue udah nggk Virgin ” jawab Rika pura-pura marah,
Dengan jawaban Rika yang pura-pura sedikit marah malah dianggap jawaban “ iya “oleh para cowok,
“ Boleh kali Rik, gue nyicipin elu… hha,,? ” canda menjurus oleh Dimas,
Rikapun diam saja, dan tidak menjawab candaan para cowok itu. Tiba-tiba Lukman pergi kearahku kemudian Pundaknya mulai berpindah ditempelkan ke pundakku, dan entah sengaja atau tidak, tangan Kevin menyilang di balik punggungku, seolah hendak merangkul. Akupun mulai bingung karena diimpit oleh mereka, dan aku memutuskan untuk diam tidak bergerak,
“ Eh kalian nggk usah macem-macem deh sama kita, perlu kalian tahu, gue masih virgin, begitu juga sama Gisel ?” omel Rika pada para cowok sembari bergerak turun dari kasur,
Ketika Rika bergegas turun dari kasur salah satu cowok bernama Gani menahan Rika,
“ Yaelah Rik, Gitu aja marah, udah yuk kita ngobrol lagi, Maaf ya Rik, Sel, kami Cuma bercanda kok ” Bujuknya sambil mengelus-elus rambut Rika,
Aku tahu Rika dulu pernah suka sama Gani, jadi dia membiarkan Gani mengelus rambut dan pundaknya, bahkan tidak marah saat dirangkul pinggangnya,
“ Sel, lo mau dirangkul juga kayak rika sama gue ? ” bisik Lukman di telingaku,
Rupanya Lukman menyadari kalau aku memperhatikan tangan Gani yang mengalungi pinggang Rika. Tanpa menunggu jawaban, Lukman memeluk pinggangku, aku kaget, namun sebelum protes, tangan Kevin sudah menempel di pahaku yang terbungkus celana selutut, sementara pelukan Lukman membuatku mau tak mau berbaring di dadanya yang bidang. Teriakan protes dan penolakanku tenggelam di tengah-tengah sorakan yang lain. Dodi yang tadinya asik bermain gitar diluar bahkan sampai masuk ke kamar karena mendengar suara ribut dari kamar para cowok yang meributkan kami,
“ Ada apa nih ribut-ribut, giliran ada barang enak kagak ngajak-ngajak gue, gue juga mau dong ” ucap dodi pada para cowok,
Kemudian Dimas dan Aldipun mulai menghampiri Rika yang sedang dipeluk oleh Gani, sementara Lukman, Kevin, dan Dodi mulai menyerangku, akupun menjerit ketakutan, berbeda dengan aku Rika dengan santainya keenakan dipeluk-peluk dari berbagai arah oleh cowok-cowok yang mulai kegirangan itu,
“ aaaaaaaaa…. Jangan Dod, ! ” teriakku saat Dodi mencium pipiku,
Tanpa memperdulikan teriakanku Dodi mulai merambah kebibirku. Sementara Kevin menjilati leherku sembari tangannya mampir di dada kiriku meremas-remasnya dengan gemas sampai aku ke-gelian. Disusul genggaman kuat Lukman di dada kananku, sementara.Ternyata mereka telah mengangkat kaosku sampai sebatas dada. Aku menjerit-jerit memohon supaya mereka berhenti, tapi sia-sia saja teriakanku karena mereka tidak menanggapinya. Kemudian akupun melirik Rika yang sedang mendapat perlakuan sama dari Gani, dan Aldi,tanpa sadar Celana Rika bahkan telah dicuti oleh Dimas dan dilemparnya ke bawah kasur.
Lama-kelamaan, rasa geli yang nikmat membungkus tubuhku. Percuma aku menjerit-jerit, pada akhirnya aku juga pasrah pada mereka. Kemudian Dodi langsung melucuti kaosku, dan mencupang punggungku. Kevin dan Lukman bahkan sudah membuka seluruh pakaian mereka kecuali celana dalam. Aku kagum juga melihat dada Lukman yang bidang dan harumnya khas cowok. Aku hanya bisa terdiam dan meringis nikmat saat dada bidang itu mendekapku dan menciumi bibirku dengan ganas. Aku membalas ciuman Dodi sambil menikmati bibir Lukman yang tengah mengulum payudaraku yang ternyata sudah terlepas dari pelindungnya. Vaginaku terasa basah, dan gatal. Seolah mengetahuinya, Kevin membuka celanaku sekaligus CDku sehingga aku langsung bugil. Agak risih juga dipandangi dengan begitu liar dan berhasrat oleh cowok-cowok itu, tapi aku sudah mulai keenakan,
“ Ughhhh …. Ssss…. aaahhh…” aku mendesis saat payudaraku dilumat oleh Lukman dengan liarnya,
“ Eummm… toket lo montok banget,Sel … eum..” gumam lumkan ketika megkulum payudaraku,
Tanpa menjawab dan akupun tersenyum bangga, namun tidak lama, karena aku langsung menjerit kecil saat kurasakan sapuan lidah di bibir vaginaku,
“ Wuihhh… Gisel ternyata bener masih perawan bro ” ucap kevin dan entah sejak kapan sudah berada di area Vaginaku,
“ Ssss… ahhhh… Enak Vin… terusin Vin … ouhhhh… ” desahku saat kurasakan kenikmatan yang tiada tara,
“ Gue udah horny banget nih Sel, gue perawanin ya lo Sel … ” ucap Kevin yang nampak sudah Horny abis,
Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba terasa sesuatu yang kenyal tapi agak keras menyusup ke dalam vaginaku, ternyata penis Kevin sudah siap untuk bersarang disana. Aku mendesah-desah diiringi jeritan kesakitan saat dia menyodokku dan darah segar mengalir,
“ Ahhhhhh… Auw … Sakiiit Vin … hhu… ” erang kesakitanku ketika Penis Kevin sudah masuk kedalam Vaginaku,
Tanpa memperdulikan rasa sakitku, Kevin menyodokan lagi penisnya, kali ini penisnya sudah sepenuhnya masuk, dan akupun mulai terbiasa, dan melupakan rasa sakitku tadi. Kemudian Kevinpun mulai menggenjot dan menyodok-nyodok Vaginaku dengan Liarnya
“ Sss… Ahhh.. terusss… Vin… Ahhhh… Nikmat Vin, Teruuss… puasin gue… Ohhhh… ” erang nikmatku,
Sementara pantat kevin masih bergoyang, cowok-cowok lain yang sudah telanjang bulat juga mulai berebutan menyodorkan penis mereka yang sudah tegang ke bibirku,
“ Sel, Spongin Penis Gue dulu dong … ” ujar Dodi sambil menyodokkan penisnya ke dalam mulutku,
Sebenarnya aku agak canggung dan kaget menerimanya, tapi kemudian aku mulai mengulumnya dan mulai memmainkan lidahku ke Penis Dodi. Diapun mendesah-desah keenakan sambil merem-melek. Sementara Lukman masih menikmati buah dadaku, Aldi nampaknya sudah mulai beranjak ke arah Rika yang dikerubuti dan digenjot juga sama sepertiku. Bedanya, kulihat Rika sudah nungging, ala doggy style, penis Gani nampak tengah menggenjot vagina Rika dan toketnya yang menggantung sedang dilahap oleh Dimas. Rika nampak amat menikmatinya, dan cowok-cowok yang mengerumuninyapun demikian.
Beberapa saat kemudian kulihat Dodi yang keenakan aku oral ternyata telah orgasme dalam mulutku, hampir saja aku kewalahan dan hampir saja memuntahkan cairannya. Belum lama aku medapatkan air mani dodi diulutku, Mendadak kurasakan vaginaku banjir oleh sperma, ternyata Kevin sudah orgasme dan menembakkan spermanya di dalam vaginaku, Kemudian Kevin terkulai lemas lalu berbaring di sampingku, untuk beberapa menit. Saat aku mengira Kevin tidur, ternyata setelah beberapa menit dia berbaring, dia bangun dan menciumi pusarku dengan penuh nafsu liarnya. Kini vaginaku sudah dijajah lagi dengan penis Lukman, Penisnya lebih besar dan menggairahkan, daripada Dodi dan Kevin, sehingga akupun membuat sejenak terpesona oleh kegagahan Penis Lukman. Kemudian Lukman mulai menyodokkan penisnya dengan pelan-pelan sebelum mulai menggenjotku dengan cepat, rasanya nikmat sekali seperti melayang. Kedua kakiku menjepit pinggangnya dan pantatkupun turut bergoyang penuh gairah. Kubiarkan tubuhku menjadi milik mereka,
“ Uhhhh… Ssss… ahhhh… terus, terus sayang… ahhh, nikmat sekali Penismu Lukman, aaahhh…” erangku keenakan,
Toketku yang bergoyang-goyang langsung ditangkap oleh mulut dan tangan Dodi. Dia memainkan puting susuku dan menggigit-gigit kecil dengan giginnya secara gemas, aku semakin berkelojotan keenakan, dan meracau tidak jelas,
“ Sss…ahhhhhh… teruuuss… entot gue, puasin gue Man… teruuss man, malem ini gue milik luu… aahhhh… ” erang nikmatku akibat sodokan Lukman,
“ Iya sayang … gue bakalan entot lu sampe Lu puasssss ” sahut Lukman sambil mencengkeram pantatku dan mempercepat goyangan penisnya,
Sementara itu Dodi juga semakin lahap menikmati gunung kembarku, menjilat, menggigit, mencium, seolah ingin menelannya bulat-bulat payudaraku, dan sebelum aku sempat meracau lagi, Kevin telah mendaratkan bibirnya di bibirku, kami saling berpagutan penuh gairah, lidah kami bersentuhan dengan sangat liar, dan kurasakan badanku mulai mengejang , lalu
“ Sssss… Ahhhhh… gue mau… ke… ” Belum selesai ucapanku, ternyata aku sudah mendapatkan orgasmeku disusul beberapa saat kemudian oleh Lukman yang mendapatkan orgasmenya, dan vaginaku benar-benar terbanjiri oleh Sperma lukman. Tubuh Lukman kemudian langsung jatuh dengan posisi penisnya masih dalam jepitan vaginaku, dia memeluk pinggangku dan menciumi pusarku dengan lemas. Sementara aku masih saja digerayangi oleh Kevin yang tak peduli dengan keadaanku yang sudah mulai lemas karena sudah orgasme. Sementara Dodi sibuk menggosok-gosokkan penisnya di toketku dengan nikmatnya. Beberapa saat kemudian, Penis Dodipun terasa masuk ke vaginaku, tanpa belas kasihan Dodi memasukkan penisnya ke vaginaku, dan menggenjotku dengan liarnya,
“ Ssss… Ahhhh… Auw …. Udah Dod aku lemes banget, perih banget Dod Memek Gue… ahhhhh… “ ucapku pada Dodi,
Tanpa merespon perkataanku Dodipun terus melangsungkan aksinya dengan sangat liar. Dengan tenaga penuh Dodi menggenjot Penisnya ke Vaginaku. Selang beberapa saat terasa badan Dodi mulai mengejang, dan…
“ Crottt… Crottt… Crottt… “
Akhirnya Dodi mendapatkan orgasme untuk kedua kalinya, kali ini Dodi Orgasmen Didalam Vaginaku. Sangat terasa semburan Sperma Dodi didalam Vaginaku, walaupun ini orgasme yang kedua tapi masih saja semburan sperma dodi kencang dan banyak. Terkulai lemaslah Dodi menindihku dengan penis masih menancap di Vaginaku, dia memelukku mesra sebelum kemudian tertidur. Aku sempat mendengar erangan nikmat dari arah Rika, sebelum akhirnya benar-benar tertidur kecapekan, dan aku tidak tahu tentang Rika karena aku sudah lemas dan kecapekan.
Selama tiga hari kami disana, kami selalu melakukan hubungan Sex setiap ada kesempatan. Sudah tak terhitung lagi berapa kali penis mereka mencumbu vaginaku. Bahkan, bila tak ada yang melihat, aku dan Rika masih sering bermesraan dengan salah satu dari mereka.Sungguh pengalaman yang Gila dan penuh gairah yang pernah aku rasakan. Sungguh pegalaman yang menakjubkan aku dan rika rela melepasakan keperawanaku untuk teman-teman cowoku. Sampai sekarang sungguh rasa itu telah membuatku ketagihan. Selesai.
Demikian kisah Cerita pesta Sex dari Gisel dan Rika. Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web
www.butuhsex.com
Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar