Gak lama terasa hangat permukaan CD gue, dan terasa juga lidah bermain di permukaan CD gue naik turun, terasa juga titit gue digigitin naik turun, kayak oppi andaresta main harmonika. Udah itu terasa CD gue diturunun juga sementara di dalam kamar posisi sudah berganti, tante een memegang kendali naik turun sambil kedua tangannya megangin tangan oom bambang yang lagi asyik ngeremesin toket gede tante een. Hangat dan lembab terasa di palkon gue, pas pandangan gue turunin ternyata tante wiwi lagi asik jilatin palkon gue, terus turun kebatang kontol gue …naik turun, dan akhirnya biji peler gue dikulumnya juga. Dikemotnya kedua biji peler gue. ada perasaan mules sewaktu kedua biji peler gue di emut sama tante wiwi, abis mulut tante wiwi itu mungil banget, jadi kalo disekaligusin jadi beradu satu sama lainnya. Bosen ngulumin biji peler gue tante wiwi masukin batang peler gue kemulutnya, di emutnya, disedotnya kenceng banget. Lalu tante wiwi maju mundurin mulutbya, sambil tangankirinya maenin biji peler gue, sementara tangan kanannya meremas buah pinggul gue. Tante wiwi lepasin isapanya, tapi palkon gue langsung jadi sasaran, kali ini palkon gue di garuk-garuk pake gigi atasnya. Waduh, rasanya sangat luar biasa ! geli, gatel, dan laen- laen rasa enak semuanya campur jadi satu. Dari dalam kamartante een dan oom bambang mengerang sangat keras, dan rupanya mereka baru saja mencapai puncak gunung bersama- sama. Gak kuat gue kelamaan berdiri, gue angkat kepala tante wiwi, gue turun dan gue benerin posisi celana gue, gue tarik tante wiwi gue dekap dia dipelukan gue dan langsung gue serbu bibir mungilnya yang udah merekah menantang buat di gasak. Tante wiwi bales serbuan gue dengan gak kalah semangatnya. Lidah kami menjelajah rongga mulut masing-masing lawan. Waktu lidah tante wiwi menjelajah rongga mulut gue lidah itu gue gigit, gitu juga sebaliknya. Ternyata tante wiwi udah kecapean dari tadi, ”de, kita pindah kekamar yo !”, ajaknya. Gue sih nurut aja. Gue serbu lagi bibirnya, gue angkat tubuhnya gue gotong kekamarnya. Gue taruh dia diatas kasur, dan tanpa buang waktu gue lucutin pakean gue sendiri. Selanjutnya setelah gue bugil gue naek ke ranjang dan bibir tante wiwi kembali gue nikmati. Tangan tante wiwi gak tinggal diam digenggamnya kontol gue sambil diusap dan di kocok perlahan dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya peluk gue. Gitu juga gue gak mau kalah, sementara tangan kiri gue nyanggah beban tubuh gue, tangan yang kanan gue ajak buat jalan-jalan diatas dada tante wiwi. Didalam kamar baru tahu gue bahwa tante wiwi adalah jenis manusia yang seang melepaskan perasaan horny-nya dengan sebebas-bebasnya. Buktinya sewaktu toketnya gue remes danputingnya gue pilin dari mulut yang masih gue kulum, gumamannya terdengar sangatkeras. ”mmmmmmmmmmhhhhhhh……….mmmmhhhhhhhhhggggggg”. apalagi sewaktu lidah gue bermain di belakang telinganya, erangannya makin menjadi. Tante wiwi dengan tangannya ngebimbing gue untuk menikmati permukaan lehernya yang jenjang dan ada sedikit lipatan lemaknya. Gue jilat dan gue kecup bagian leher tante wiwi sampe gak ada jengkal yang tersisa, “uuuuhhhhhh ……..sssssssssshhhhhhh……..mmmmmmhhhhhh”. Sekarang gantian. Tangan kanan gue dipake nyangga tubuh gue sementara tangan kiri gue gue pake buat membelai,meremas dan memilin bukit tante wiwi yang munjung dan udah keras dari tadi. Sekarang sasaran gue adalah pundak tante wiwi, dan kedua siku gue gue pake buat nahan berat badan gue, supaya kedua toket tante wiwi bisa gue remes bareng. Pada saat jelajah lidah gue udah nyampe di ujung selepetan bima-nya, gue sibakin kimono tante wiwi bagian dadanya, dan ……eng-ing-eng jelaslah sekarang didepan mata gue sepasang toket terindah yang pernah gue liat, karena sebelumnya tokrt CW-CW gue kalah bagus sama toket tante wiwi. Gue gak sabar gue langsung gigit putting-nya yang sebelah kanan dan tante wiwi berteriak “aaaaaaahhhhhhhhkk……..ssssshhhhh………aadddduuuhhh …eeennnnhhhaaaaakkkkhh.” . gue sedot pentil itu dengan keras, semakin keras gue sedot semakin menjadi erangan dan teriakan tante wiwi. Habis sudah kedua permukaan toket tante wiwi gue garap, tante wiwi dekap kepala gue di belahan toketnya, sementara kedua lengannya nyanggah toketnya, hal ini membuat muka gue tenggelam disela-sela toket-nya yang indah. Yang paling mengesankan adalah sewaktu gue bikin cupang di bawah putting kiri tante wiwi, tante wiwi berteriak sambil ngejewer kedua kuping gue.”hah……… ooooohhhhhhhhh ……… ggggggghhhhhhh……… uuuussssssss…. .aaaaaaaahhhhhhh”. sehabis itu jelaslah bekas cupangan gue di toketnya. Setelah puas aku garap kedua bueh toketnya, tante wiwi mwnurunkan kepala gue, gua jilati permukaan perutnya, pas nyampe puser gue kecup dan gue jilat pusernya sementara kedua tangan gue gue susupin dibelakang pinggul nya dan segera gue remes abis kedua bongkah pantatnya. “adddduuuuhhhhhhh dddeee….kkamu koq kayaknya uudaaaaaahhhh ppppeeengalamannnnn banget sssiiihhhhh”, begitu erangan tante wiwi kira kira sewaktu gue kecup dan gue jilatin pusernya. Jilatan gue terus turun kebawah, sebelim mulutgue nyampe di selangkangannya, CD mini tante wiwi gue turunin pake kedua tangan gue, gue tarik lepas CD itu. ohhhh…rumput yang tumbuh disitu begitu lebatnya, sehingga gue nyaris gak bisa lihat belahan memeknya !
Yang pertama kali adalah gue merumput disitu, gue jilatin jembut itu sampe rapi, karena dari fakta yang gue liat kayaknya tante wiwi adalah salah satu jenis manusia yang senang membiarkan jembutnya tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya campur tangna dari luar. Setelah jembut itu rapi, aku kuakkan jembut yang berada disekitar bibir memek tante …wiwi, barulah sekarang gue liat belahan bibir memek tante wiwi. Bibir memek itu ternyata masih bersih, belum menghitam. Ngeliat pemandangan kayak gitu, kontan tangan dan bibir gue kompakan buat ngerubutin tante wiwi punya memek. “aaaaaaaahhhhhhh…….. aaaddddduuuuhhhhhhh…….. ssssshhhhhh……. aa aaaggggghhhhhhh……. yyeeeeessssss….. ttteruuuuuuuuuuussssssshh hhhhgggggghhhhhhh”. tante wiwi teriak-teriak sewaktu gue masukin jari tengah gue ke memeknya dan ibu jari gue menggesek itilnya dan lidah gue jilatin permukaan bibir memek nya. ”uuuuhhhhhhh……..uuuuhhhhhhh……..yyyaaaaaaaaa……..ssssshhh hhhhhhh…..”. desahan dan erangan tante wiwi semakin menjadi ketika dengan ganas gue gigit-gigit itilnya. Dan dengan gak kalah ganas tante wiwi ngejambak rambut gue , dia desekin ke selangkangannya, sementara pinggulnya diangkat tinggi-tinggi sambil bikin gerakan memutar. ”mmmmmmhhhhhhhyyyyyyymmmmmmm ………sssssshhhhhhhhhhh …….. yyyyyaaaaaaaa ……”. Begitu terus dan terus tante wiwi berputar dan berteriak. “de….hhhhhh…..sini titit kamu kasih tante …….”, pintanya, dan terjadilah pertempuran 69 yang sangat seru, karena tante wiwi dan aku sama-sama rakus. Setelah 8 menitan bertempur 69 tante wiwi mengejan dan berteriak dengan sangat keras, ”deeeeeeee …….aaaahhhhhh ……… aaadddddduuuuuhhhhh ………. Tanttttttttteeeeeeee …….gak …….. kuattttthhhhh …….. “, jeritan tante wiwi disertai dengan merapatnya kedua paha, serta dicakar-cakarnya buah pantat gue. 1 ½ menit tante wiwi menjepit kepala gue, sampe akhirnya dia terkulai, sementara aku terus dengan aksiku menjilati setiap tetes air yang mengalir dari lubuk vagina tante wiwi. ” De udah sayanggggghhhhh ……. Addddduuuhhhhhh ……. geliiiiiiiiiii ……” Tante wiwi manjatuhkan diri dan terlentang pasrah sambil narik napas panjang pandangan matanya menerawang ke langit- langit kamar. “De, kamu udah sering melakukan yang kayak begini ya ?”, tanyanya sambil ngelirik ke gue. ”Ah, enggak juga tante, mungkin udah dari sononys kali.”, jawab gue sekenanya. “gak mungkin, buktinya kontol kamu tante sedot kenceng banget koq kontol kamu tenang-tenang aja.”, sanggahnya. “oh jadi tante pengen saya cepet nyampe klimax ?’. “ya enggak juga sih, ……. Ih kamu nakal ya !”, katanya sambil memiringkan badan dan ngegelitikin gue. Lama kami bercanda sambil bergumul kayak anak kucing, capek, kita berdua masing-masing diem sambil tarik napas dalem-dalem. Ngeliat tante wiwi terlentang dengan kedua lengan dan paha terbuka, Gue yang emang udah kesetanan gak tahan, gue kangkangin dia dan langsung gue arahin rudal gue ke lobang memeknya, gue entot ! Kontol gue gue selipin disela-sela bibir memeknya, perlahan-lahan gue tusuk dan ……. “oooohhhhhhhhhggg ……..ehhhhhhhh ………. “. Kontol gue perlahan tapi pasti mulai amblas. Setelah amblas seluruhnya gue tarik napas dalam-dalam dan kembali bibir tante wiwi gue lumat, sambil gue grepe kedua toketnya. Setelah tenang aku mulai angkat perlahan-lahan batang kontol gue, pas tinggal kepalanya doang yang nyisa gue teken lagi, “uuuuhhhhh …… “, kembali tante wiwi mendesah. Lama-lama kayuhan gue semakin lancar, maju mundur, kadang- kadang gue puterin kayak orang lagi ngebor, dan tante wiwi mengerang keras. “ hhhhhhhhhhmmmmmmm ……..oooooouuuuuuuuughhhhhhhhhhh “. rupanya dia menyukainya. Gue terus goyang, pas gue capek, tante wiwi ambil inisiatip. Dia peluk gue erat dan berguling kesisi kanan. Sekarang dia naek turun diatas gue, “ooooohhhhhhh …. Aaddddddduuuuuhhhhh taaaannnntttthhhhh …. Ttteeeerrrrruuussss”, erang gue sambil tangan gue remes toket dia keras banget. “uhhh ….. uuuuuhhhh …. Uuuhhhh …. Yyyyyeeeeessss …. Yyyyyeeeessss ‘, jeritnya sambil kedua tangannya ngejambak-jambak rambutnya sendiri. Leleah naik turun tante wiwi peluk gue sambil kiss gue, gue lingkerin tangan gue ke belakang, gue jamah bongkahan pantatnya dan gue mulai tusuk dia dari bawah. “ mmmmmmhhhhh …. Mmmmhhhh”, gue tusuk terus. Gak lama tante wiwi bangkit dan kembali naik turun. Dia cengkeram lengan gue kenceng banget, ngeliat keadaan kayak gitu gue langsung pro-aktif, gue juga gak mau kalah, tusukan gue dari bawah gue tambah frekwensinya, dan hasilnya ……….. gak lama tante wiwi menggenjot pantatnya dengan gila sambil teriak-teriak, “aaaaaaahhhhh ….. oooohhhh ….. ooooohhhhh …. Tante mau sssssssssaaaaammmmppppp ……..”, belum selesai ngomong gitu tante wiwi teken keras-keras pantatnya kebawah, terasa otot-otot memeknya berkontraksi dengan sangat keras, dia jatuhkan diri diatas badan gue. Dengan napas masih memburu dia kecup dan lumat bibir gue, “hhhhuuuhhhh, kamu hebat banget sih de, sama CW kamu atau sama perek kamu biasanya hah ?”.”enggak koq tante, ya baru sama tante aja sekarang.”. “alah, sama setiap CW yang kamu tidurin juga …jawabanya pasti sama.”, katanya sambil ngeloyor ke kamar mandi, setelah selesai bersih-bersih tante wiwi masuk lagi kekamar. Didepan pintu kamar mandi gue sergap dia, gue angkat satu pahanya dan gue tusuk sambil gerdiri. ”aduh kok ganas banget sih kamu !”, katanya setengah membentak. Gue gak mau tahu, gue dorong dia ke dinding gue hajar terus memeknya dengan rudal gue. mUlutnya gue sumbat, gue lumat dalem-dalem. Setelah tante wiwi mulai terdengar lenguhannya, gue gendong dia sambil pautan kontol gue tetep di pertahankan. Gue bawa dia ke meja rias yang berbentuk Consol, gue letakan tantatnya diatas meja itu. Sekarang gue bisa lebih bebas ngentot dia sambil menikmati toketnya. Sambil gue ayun, mulut gue dengan sistematis menjelajah bukit didadanya, dan seperti biasanya (dan ini juga yang biasanya dilakukan CW) dia teken belakang kepala gue ke dadanya, dan gue turutin, abis emang enak dan nikmat banget. “aaaaaahhhh ……….. ssssssshhhhh ……. Oooohhhhh …… uuuuuuuuggggghhhh …… mmmmmhhhh.”, tante wiwi terus meracau. Bosen sengan posisi gitu gue cabut kontol gue dan gue suruh tante wiwi nungging. Sambil kedua tangannya megangin bibir meja. Dalam keadaan nungging gitu tante wiwi keliatan lebih aduhai ! bongkahan pantatnya yang kuning dan mulus itu yang bikin gue gak tahan. Gue pegang kontol gue dan langsung gue arahin memeknya. Gue gesekin ke itilnya, dan dia mulai mengerang nikmat. Gak sabar gue tusukin sekaligus. Langsung gue kayuh, dan dalam posisi ini tante wiwi bisa lebih aktif memberikan perlawanan, bahkan sangat sengit. ”aaaahhhhhh ddddeeeeee ttttaaaaannnnnteeeee mmmmoooo ….. kkkeeeee lllllluuuuarrrrr lagggiiii……. “, racaunya. Tante wiwi goyangnya menggila dan gak lama tangan kananya menggapai kebelakang, dia tarik pantat gue supaya menusuk lebih keras lagi. Gue layani dia, sementara gue sendiri emang kerasa udah deket. Tante wiwi mwngwrang dengan sangat keras sambil jepit tool gue dengan kedua pahanya. Gue tetep dengan aksi gue. Gue raih badannya yang keliatan udah mulai mengendur. Gue peluk dari belakang, gue taruh tangan gue dbawah toketnya, dengan agak kasar gue urut toketnya dari barwah ke atas dan gue remes dengan keras. ”eennngghhhhh …..oooohhhhh ……ohhhhhhh …….aaaaaaahhhhhhhhh”, gak lama setelah itu bendungan gue jebol, gue tusuk keras banget, dan peju gue nyemprot lima kali didalem. Dengan gontai gue iring tante wiwi kembali keranjang, sambil gue kasih cumbuan-cumbuan kecil sambil kami tiduran. Dan ketika gue liat jam didinding menunjukan jam 02.07. wah lumayan, masih ada waktu buat satu babak lagi, gue pikir. “tante, tante memek dan permainan tante ok banget !”, puji gue. “makasih juga ya de, kamu juga hebat……..”. suatu pujian yang biasa gue terima ! Selanjutnya bisa ditebak, sampe sekarang gue masih suka berbagi kenikmatan setiap ada kesempatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar