Pada waktu itu gue sangat dekat dengan teman gue sebut saja namanya angga. Kami berteman sangat dekat sekali. Karena kami berteman dari kami masih SMP sampai SMA pun kami bersama-sama. Suatu hari gue bermain kerumahnya angga.
Sesampai di rumah angga gue di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yang tidak lain adalah adik temanku angga. Sebut saja namanya Dewi. pada saat itu Dewi terlihat sangat manis sekali. karena pakaian yang di kenakannya terlalu minim,dan kebetulan sekali Dewi pada saat itu Dewi sedang membersihkan halaman rumah.
Kuperhatikan mukanya yang manis,putih, tinggi mungkin 160cm. bisa di katakan Dewi adalah cewek tercantik di sekolahnya. Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok dan bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tak beraturan.
aku sangat kaget melihat Dewi. karena setiap kali gue bermain ke rumahnya angga jarang sekali gue melihat Dewi. pada saat itu Dewi berumur 14 tahun. pada saat gue masuk rumah angga, Dewi menegurku.”eh kakak dani” sejenak gue terdiam, dan berfikir dalam hati
“tumben – tumbennya Dewi menegurku” gue pun membalasnya “eh Dewi, angganya ada nga…?” “oh kakak, ada tuh di dalam sedang mandi mungkin. bentar ya Dewi panggilin. Kakak dani duduk aja dulu di teras.” gue pun langsung duduk diteras. Tiba-tiba Dewi keluar “Kakak dani bentar ya,kakakku lagi mandi tuh.
Katanya gue temenin kakak dani dulu.” gue pun sangat senang, mengapa tidak, gue bisa mengobrol dengan adik teman gue yang cantik. gue pun mulai memperhatikan Dewi dari ujung kakinya sampai kepalanya. Memang cantik benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang mulus dan putih, trus gue pun melihat pahanya yang putih semakin membuat nafasku tak beraturan.
Tiba-tiba Dewi tersenyum dan menegurku “kakak dani kok lihatin Dewi trus..?” gue pun kaget lalu kujawab saja dengan nada yang kecil “oh itu soalnya Dewi cantik sih…. trus Dewi sekarang udah kelas berapa…?” Dewi pun menjawabnya ” kelas 3 SMP ka.” “oh kelas 3 SMP ya….!” kami berdua pun mengobrol sampai akhirnya angga pun keluar.
“Oi Vid maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus ngambil air di tetangga ni.” dengan sedikit kesal sih,aku pun menjawab ” nga apa-apa soalnya kan ada adik kamu tuh yang temanin gue ngobrol.” Kami berdua pun berangkat karena kami harus menghadiri acara ulang tahunnya temen sekelas kami. Tapi gue sangat sedikit menyesal. Karena kapan lagi gue bisa mengobrol sama adik temanku ini.
Pada suatu hari akhirnya gue bisa mengobrol sama adik temanku dan dimulai dari situlah kejadiannya..
Pada saat itu gue berencana pergi ke rumah angga mau bikin tugas,karena sudah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi gue berencana untuk membuat tugas dirumahnya angga. Sesampainya di rumah angga, gue pun mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar ternyata adiknya angga yaitu Dewi.
Kulihat Dewi yang sedang memakai celana pendek dan baju yang hanya se utas tali. ketika kutanya tentang angga dan tujuanku kerumahnya, angganya nga ada, kebetulan sekali,pada saat itu orang tua angga sering keluar kota untuk urusan bisnis,sedangkan angga sedang keluar sama pacarnya.
Akupun langsung menghubungi angga. Dan ternyata angga pulangnya sedikit kemalaman. sedangkan pada waktu itu jam masi menunjukkan pukul 15:30. angga menyuruh adiknya untuk menemani gue sampai angga pulang dari kencannya. Adiknya hanya setuju-setuju saja.
Akupun disuruh masuk sama Dewi,karena berhubung Dewi lagi sedang menonton Film Korea. gue pun menemani Dewi menonton Film Korea. Tiba-tiba dalam film tersebut ada adegan saling berciuman. Serentak Dewi pun malu. Trus waktu gue melihat mukanya yang merah, gue pun langsung mengajak ngobrol.
“Dewi pernah ciuman nga seperti di film itu….?” kulihat wajahnya tambah merah, bisa dikatakan seperti kepiting rebus. Dewipun hanya menggelengkan kepala. gue pun senang mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih belum di sentuh oleh laki-laki. gue pun coba memancing untuk mengetahui apakah Dewi mau ciuman denganku atau tidak, jika tidak gue akan pasrah dengan keaadan ini.
“Dewi mau ga coba ciuman kek di film…?” Wajah Dewi memerah, dan hanya berkata “Malu kak,soalnya Dewi nga pernah Ciuman.” gue pun kebingungan, gue pun mencoba mendekati Dewi perlahan-lahan. Kemudian gue membisikkan ketelinganya ” Ga usah malu kan cuman kita berdua. kakak kamu sedang pergi,sedangkan orang tua kamu sedang keluar kota.”
Kemudian kudekapkan bibirku kebibir Dewi. kupikir Dewi bakalan menjauhin bibirnya, ternyata tidak malahan Dewi membalas ciuman saya.tak disangka bibirnya Dewi halus trus lembut juga. kami berduapun saling berciuman selama 10menit.
Tiba-tiba nga di sengaja Dewi menyentuh anuku yang sedang lagi dalam keadaan tegak lurus ke atas. Sontak Dewi kaget karena menyentuh kontolku. Gimana kontolku ga mo tegap melihat Dewi yang begitu seksi dan bibirnya yang lembut. “maap ka Dewi nga sengaja beneran kok” gue pun menjawab dengan nada yang sopan”oh nga apa-apa kok”
Akupun berpikir bagaimana caranya agar Dewi bisa menyentuh lagi dan memainkan kontolku ini. gue pun memberanikan diri ” Dewi mau coba pegang anuku ga….?” wah tidak disangka Dewi tidak menolaknya… gue pun langsung membuka celanaku. kulihat Dewi sedikit malu dan kaget dengan menutup setengah wajahnya karena melihat kontolku yang berukuran 15 Cm dan berdiameter 4 cm.
Kemudian gue pun mengambil tangannya dan menyentuhnya ke kontolku. Wah serasa di surga. mengapa Tidak, ternyata bukan cuma bibirnya saja yang lembut dan halus, tapi tangannya juga. kulihat Dewi sedikit keasikan memainkan kontolku. Kemudian sambil Dewi memainkan kontolku, gue mencium bibirnya kembali.
Aku pun sedikit-sedikit coba menyentuh dadanya yang menonjol. Kemudian gue pun coba memasukkan tanganku kedalam bajunya dan ternyata Dewi tidak memakai Bra. Waktu kuremas buah dadanya udah mengeras yang tandanya Dewi pun menikmatinya. Tak dihitung lagi gue langsung memainkan buah dadanya yg berukuran sekitar 34 A. Dan juga tak Lupa gue memainkan putingnya yang masih mekar itu.
“Ah… Ah… Ah.. Ah…. enak ka… Ah… Ah…” Kulihat Dewi semakin keenakan.. gue pun langsung membuka bajunya. kali ini gue melihat sesuatu yang sangat di luar pikiran saya. yaitu putingnya yang masih berwarna merah muda yang pengen sekali gue melumatnya.
Akupun tak menyianyiakan kesempatan yang begitu beruntung ini.
“Cin coba donk masukkan ke mulut Dewi “
“ takut kha”… ” takut kenapa..?..”
“ Nga apa-apa, dah to dicoba dulu …” pintaku
“ Rasanya gimana kha … ?” tanyanya
“ Dah to di coba nanti kan tahu rasanya ..”
Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung kontolku ke mulutnya, mula-mula bibirnya yang lembut itu menempel di ujung kontolku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala kontolku sudah masuk ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata
“Kok asin ya kha “ tanyanya, “ Iya nga apa-apa memang rasanya begitu. Selanjutnya dimasukkannya lagi kontolku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan gue membantu mendorong agar kontolku bisa masuk semua di mulutnya.
Lalu ku gerak-gerakkan sehingga kontolku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya. “ Cin … enak sekali Cin …” gue merasa keenakan kontolku di emut Dewi … ketika ujung kontolku berada di bibirnya; “ Cin disedot dong alonya “ …. gue meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali …
Pada saat itu gue pun pengen ngerasain vaginanya.. karena gue belom pernah melihat yang real.. biasanya gue melihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Hp teman. gue pun coba memasukkan tanganku ke celana mininya.
Dan tak disangka ternyata waktu gue menyentuh Vaginanya telah basah. Itu pertanda Dewi menikmati nya selama ini.. gue pun langsung membuka Celananya.. setelah gue membuka celananya, terlihat jelas Cd nya yg sudah basah. Tak kusiasiakan kesempatan ini.. gue langsung membuka Cdnya..
Yang tampak disana adalah vagina yang halus dan basah. gue pun coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tak disangka,ternyata Dewi masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. kemudian gue coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.
“Ah…. sakit ka.. ah.. ah… sakit.. ka..”
Akupun makin bersemangat memainkan jari telunjukku. gue hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. “Ahhh. ahhh. mmmmmhgh.” secara tiba-tiba Dewi mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas,yang tandanya Dewi mau Orgasme. gue pun dengan cepatnya menggoyangkan tanganku… Tiba-tiba Dewi Orgasme.
Itu kurasakan karena ada sesuatu cairan yang panas. “Cin kamu orgasme ya…?” Dewipun menjawab dengan wajah yang malu ” ia ka gue orgasme,makasih ya ka….!!”kulihat Dewi mulai lemas. ketika gue melihat Dewi orgasme gue pun ingin orgasme juga tapi gue ingin merasakan vaginanya..
“Cin kamu kan udah orgasme,ka belum ni. Dewi maukan bantu kakak orgasme…? ” ia ka nnti Dewi bantu..trus Dewi musti ngapain..?” mendengar itu gue pun gembira… nafasku lebih tak beraturan… “Aku pengen rasain kontolku di masukin ke vagina Dewi…!!! bisa nga…?” “takut ka sakit” “tenang aja kakak nanti akan pelan-pelan kok.”
Akupun langsung menyuruh Dewi gaya belakang. Pelan-pelan kumasukkan.. sedikit sulit untuk memasukkannya,karena Dewi masi perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil.. Tapi karena vaginanya sudah basah, gue pun coba-coba memasukkannya dengan perlahan-lahan sampai masuk 1/3 kontolku.
Pada saat kontolku masuk sepenuhnya,Kumulai mengenjot-enjot vaginanya sampai vaginanya mengeluarkan darah bercampur maninya… “ah.. ah.. ah.. sakit.. ah… sakit.. kha.. “sakit… cuman kata-kata itu yang kudengar keluar dari mulutnya.
Mendengar suaranya yang lembut gue lebih cepat mengenjot vaginanya… kemudian gue membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. gue pun mulai mengenjotnya dengan cepat.. Tiba-tiba Dewi menyempitkan kakinya yang pertanda Dewi mau orgasme untuk yang kedua kali… “khaa,,, khaa.. Dewi mau pipisss… ahh… enak kha,,, tapi Dewi mau pipis nhi…. udah ga tahan kha…” Mendengar kata itu gue semakin bergairah dan mempercepat enjotan ku..
“Sabar Cin… kita keluarin sama-sama…kha juga udah mau keluar nhi.. sabar yah..” mendengar itu Dewi pun berusaha untuk menahan nya… gue pun langsung mengenjotnya dengan cepat. “Cin kha udah mau keluar ni.. Cin gimana..?” “Dewi juga udah mau keluar…” “crott… crottt… crottt… crottt…” kamipun orgasme bersamaan,tapi gue menumpahkannya di atas perut Dewi..
Kemudian gue memeluk Dewi sambil mencium keningnya. “Cin gue sayang sama kamu” “Aku juga sayang sama kakak. sebenarnya gue sudah meyukai kakak waktu Dewi kelas 1 SMP..” kami jadian pada saat itu.
Setelah itu kami membersihkan diri kami masing-masing.. Tak berapa lama kakaknya Dewi datang. Tapi kami berdua hanya diam-diam saja seperti tidak terjadi apapun. Karena berhubung orang tua angga ngga ada,angga meminta gue untuk menemaninya tidur dengan nya malam ini..
Tanpa banyak basa basi gue langsung menerimanya.. Kulihat wajah Dewi juga senang. Pada malam harinya waktu angga tidur gue menggunakan kesempatan dalam kesempitan.. Kami berdua pun melakukan kejadian yang serupa waktu sore tadi
Sesampai di rumah angga gue di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yang tidak lain adalah adik temanku angga. Sebut saja namanya Dewi. pada saat itu Dewi terlihat sangat manis sekali. karena pakaian yang di kenakannya terlalu minim,dan kebetulan sekali Dewi pada saat itu Dewi sedang membersihkan halaman rumah.
Kuperhatikan mukanya yang manis,putih, tinggi mungkin 160cm. bisa di katakan Dewi adalah cewek tercantik di sekolahnya. Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok dan bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tak beraturan.
aku sangat kaget melihat Dewi. karena setiap kali gue bermain ke rumahnya angga jarang sekali gue melihat Dewi. pada saat itu Dewi berumur 14 tahun. pada saat gue masuk rumah angga, Dewi menegurku.”eh kakak dani” sejenak gue terdiam, dan berfikir dalam hati
“tumben – tumbennya Dewi menegurku” gue pun membalasnya “eh Dewi, angganya ada nga…?” “oh kakak, ada tuh di dalam sedang mandi mungkin. bentar ya Dewi panggilin. Kakak dani duduk aja dulu di teras.” gue pun langsung duduk diteras. Tiba-tiba Dewi keluar “Kakak dani bentar ya,kakakku lagi mandi tuh.
Katanya gue temenin kakak dani dulu.” gue pun sangat senang, mengapa tidak, gue bisa mengobrol dengan adik teman gue yang cantik. gue pun mulai memperhatikan Dewi dari ujung kakinya sampai kepalanya. Memang cantik benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang mulus dan putih, trus gue pun melihat pahanya yang putih semakin membuat nafasku tak beraturan.
Tiba-tiba Dewi tersenyum dan menegurku “kakak dani kok lihatin Dewi trus..?” gue pun kaget lalu kujawab saja dengan nada yang kecil “oh itu soalnya Dewi cantik sih…. trus Dewi sekarang udah kelas berapa…?” Dewi pun menjawabnya ” kelas 3 SMP ka.” “oh kelas 3 SMP ya….!” kami berdua pun mengobrol sampai akhirnya angga pun keluar.
“Oi Vid maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus ngambil air di tetangga ni.” dengan sedikit kesal sih,aku pun menjawab ” nga apa-apa soalnya kan ada adik kamu tuh yang temanin gue ngobrol.” Kami berdua pun berangkat karena kami harus menghadiri acara ulang tahunnya temen sekelas kami. Tapi gue sangat sedikit menyesal. Karena kapan lagi gue bisa mengobrol sama adik temanku ini.
Pada suatu hari akhirnya gue bisa mengobrol sama adik temanku dan dimulai dari situlah kejadiannya..
Pada saat itu gue berencana pergi ke rumah angga mau bikin tugas,karena sudah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi gue berencana untuk membuat tugas dirumahnya angga. Sesampainya di rumah angga, gue pun mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar ternyata adiknya angga yaitu Dewi.
Kulihat Dewi yang sedang memakai celana pendek dan baju yang hanya se utas tali. ketika kutanya tentang angga dan tujuanku kerumahnya, angganya nga ada, kebetulan sekali,pada saat itu orang tua angga sering keluar kota untuk urusan bisnis,sedangkan angga sedang keluar sama pacarnya.
Akupun langsung menghubungi angga. Dan ternyata angga pulangnya sedikit kemalaman. sedangkan pada waktu itu jam masi menunjukkan pukul 15:30. angga menyuruh adiknya untuk menemani gue sampai angga pulang dari kencannya. Adiknya hanya setuju-setuju saja.
Akupun disuruh masuk sama Dewi,karena berhubung Dewi lagi sedang menonton Film Korea. gue pun menemani Dewi menonton Film Korea. Tiba-tiba dalam film tersebut ada adegan saling berciuman. Serentak Dewi pun malu. Trus waktu gue melihat mukanya yang merah, gue pun langsung mengajak ngobrol.
“Dewi pernah ciuman nga seperti di film itu….?” kulihat wajahnya tambah merah, bisa dikatakan seperti kepiting rebus. Dewipun hanya menggelengkan kepala. gue pun senang mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih belum di sentuh oleh laki-laki. gue pun coba memancing untuk mengetahui apakah Dewi mau ciuman denganku atau tidak, jika tidak gue akan pasrah dengan keaadan ini.
“Dewi mau ga coba ciuman kek di film…?” Wajah Dewi memerah, dan hanya berkata “Malu kak,soalnya Dewi nga pernah Ciuman.” gue pun kebingungan, gue pun mencoba mendekati Dewi perlahan-lahan. Kemudian gue membisikkan ketelinganya ” Ga usah malu kan cuman kita berdua. kakak kamu sedang pergi,sedangkan orang tua kamu sedang keluar kota.”
Kemudian kudekapkan bibirku kebibir Dewi. kupikir Dewi bakalan menjauhin bibirnya, ternyata tidak malahan Dewi membalas ciuman saya.tak disangka bibirnya Dewi halus trus lembut juga. kami berduapun saling berciuman selama 10menit.
Tiba-tiba nga di sengaja Dewi menyentuh anuku yang sedang lagi dalam keadaan tegak lurus ke atas. Sontak Dewi kaget karena menyentuh kontolku. Gimana kontolku ga mo tegap melihat Dewi yang begitu seksi dan bibirnya yang lembut. “maap ka Dewi nga sengaja beneran kok” gue pun menjawab dengan nada yang sopan”oh nga apa-apa kok”
Akupun berpikir bagaimana caranya agar Dewi bisa menyentuh lagi dan memainkan kontolku ini. gue pun memberanikan diri ” Dewi mau coba pegang anuku ga….?” wah tidak disangka Dewi tidak menolaknya… gue pun langsung membuka celanaku. kulihat Dewi sedikit malu dan kaget dengan menutup setengah wajahnya karena melihat kontolku yang berukuran 15 Cm dan berdiameter 4 cm.
Kemudian gue pun mengambil tangannya dan menyentuhnya ke kontolku. Wah serasa di surga. mengapa Tidak, ternyata bukan cuma bibirnya saja yang lembut dan halus, tapi tangannya juga. kulihat Dewi sedikit keasikan memainkan kontolku. Kemudian sambil Dewi memainkan kontolku, gue mencium bibirnya kembali.
Aku pun sedikit-sedikit coba menyentuh dadanya yang menonjol. Kemudian gue pun coba memasukkan tanganku kedalam bajunya dan ternyata Dewi tidak memakai Bra. Waktu kuremas buah dadanya udah mengeras yang tandanya Dewi pun menikmatinya. Tak dihitung lagi gue langsung memainkan buah dadanya yg berukuran sekitar 34 A. Dan juga tak Lupa gue memainkan putingnya yang masih mekar itu.
“Ah… Ah… Ah.. Ah…. enak ka… Ah… Ah…” Kulihat Dewi semakin keenakan.. gue pun langsung membuka bajunya. kali ini gue melihat sesuatu yang sangat di luar pikiran saya. yaitu putingnya yang masih berwarna merah muda yang pengen sekali gue melumatnya.
Akupun tak menyianyiakan kesempatan yang begitu beruntung ini.
“Cin coba donk masukkan ke mulut Dewi “
“ takut kha”… ” takut kenapa..?..”
“ Nga apa-apa, dah to dicoba dulu …” pintaku
“ Rasanya gimana kha … ?” tanyanya
“ Dah to di coba nanti kan tahu rasanya ..”
Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung kontolku ke mulutnya, mula-mula bibirnya yang lembut itu menempel di ujung kontolku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala kontolku sudah masuk ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata
“Kok asin ya kha “ tanyanya, “ Iya nga apa-apa memang rasanya begitu. Selanjutnya dimasukkannya lagi kontolku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan gue membantu mendorong agar kontolku bisa masuk semua di mulutnya.
Lalu ku gerak-gerakkan sehingga kontolku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya. “ Cin … enak sekali Cin …” gue merasa keenakan kontolku di emut Dewi … ketika ujung kontolku berada di bibirnya; “ Cin disedot dong alonya “ …. gue meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali …
Pada saat itu gue pun pengen ngerasain vaginanya.. karena gue belom pernah melihat yang real.. biasanya gue melihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Hp teman. gue pun coba memasukkan tanganku ke celana mininya.
Dan tak disangka ternyata waktu gue menyentuh Vaginanya telah basah. Itu pertanda Dewi menikmati nya selama ini.. gue pun langsung membuka Celananya.. setelah gue membuka celananya, terlihat jelas Cd nya yg sudah basah. Tak kusiasiakan kesempatan ini.. gue langsung membuka Cdnya..
Yang tampak disana adalah vagina yang halus dan basah. gue pun coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tak disangka,ternyata Dewi masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. kemudian gue coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.
“Ah…. sakit ka.. ah.. ah… sakit.. ka..”
Akupun makin bersemangat memainkan jari telunjukku. gue hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. “Ahhh. ahhh. mmmmmhgh.” secara tiba-tiba Dewi mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas,yang tandanya Dewi mau Orgasme. gue pun dengan cepatnya menggoyangkan tanganku… Tiba-tiba Dewi Orgasme.
Itu kurasakan karena ada sesuatu cairan yang panas. “Cin kamu orgasme ya…?” Dewipun menjawab dengan wajah yang malu ” ia ka gue orgasme,makasih ya ka….!!”kulihat Dewi mulai lemas. ketika gue melihat Dewi orgasme gue pun ingin orgasme juga tapi gue ingin merasakan vaginanya..
“Cin kamu kan udah orgasme,ka belum ni. Dewi maukan bantu kakak orgasme…? ” ia ka nnti Dewi bantu..trus Dewi musti ngapain..?” mendengar itu gue pun gembira… nafasku lebih tak beraturan… “Aku pengen rasain kontolku di masukin ke vagina Dewi…!!! bisa nga…?” “takut ka sakit” “tenang aja kakak nanti akan pelan-pelan kok.”
Akupun langsung menyuruh Dewi gaya belakang. Pelan-pelan kumasukkan.. sedikit sulit untuk memasukkannya,karena Dewi masi perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil.. Tapi karena vaginanya sudah basah, gue pun coba-coba memasukkannya dengan perlahan-lahan sampai masuk 1/3 kontolku.
Pada saat kontolku masuk sepenuhnya,Kumulai mengenjot-enjot vaginanya sampai vaginanya mengeluarkan darah bercampur maninya… “ah.. ah.. ah.. sakit.. ah… sakit.. kha.. “sakit… cuman kata-kata itu yang kudengar keluar dari mulutnya.
Mendengar suaranya yang lembut gue lebih cepat mengenjot vaginanya… kemudian gue membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. gue pun mulai mengenjotnya dengan cepat.. Tiba-tiba Dewi menyempitkan kakinya yang pertanda Dewi mau orgasme untuk yang kedua kali… “khaa,,, khaa.. Dewi mau pipisss… ahh… enak kha,,, tapi Dewi mau pipis nhi…. udah ga tahan kha…” Mendengar kata itu gue semakin bergairah dan mempercepat enjotan ku..
“Sabar Cin… kita keluarin sama-sama…kha juga udah mau keluar nhi.. sabar yah..” mendengar itu Dewi pun berusaha untuk menahan nya… gue pun langsung mengenjotnya dengan cepat. “Cin kha udah mau keluar ni.. Cin gimana..?” “Dewi juga udah mau keluar…” “crott… crottt… crottt… crottt…” kamipun orgasme bersamaan,tapi gue menumpahkannya di atas perut Dewi..
Kemudian gue memeluk Dewi sambil mencium keningnya. “Cin gue sayang sama kamu” “Aku juga sayang sama kakak. sebenarnya gue sudah meyukai kakak waktu Dewi kelas 1 SMP..” kami jadian pada saat itu.
Setelah itu kami membersihkan diri kami masing-masing.. Tak berapa lama kakaknya Dewi datang. Tapi kami berdua hanya diam-diam saja seperti tidak terjadi apapun. Karena berhubung orang tua angga ngga ada,angga meminta gue untuk menemaninya tidur dengan nya malam ini..
Tanpa banyak basa basi gue langsung menerimanya.. Kulihat wajah Dewi juga senang. Pada malam harinya waktu angga tidur gue menggunakan kesempatan dalam kesempitan.. Kami berdua pun melakukan kejadian yang serupa waktu sore tadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar