Setan-setan burik di belakangku bersorak girang menambah gairahku. "Dik Dina sayang, kamu nggak kecewa khan karena Mas benar-benar sangat menginginkan keperawananmu sayang?" tanyaku cuek. Ia mengangkat wajahnya sambil tersenyum manis."Dina serahkan apa yang bisa Dina persembahkan buat Mas Ari, Dina ikhlas, lakukanlah Mas kalau Mas benar-benar menginginkannya", sahutnya lirih. "Horee.. asyiik Ar..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar