CHAPTER TWOBAB I"Kamu menginginkannya bukan, Thomas?"Mata pemuda itu memandangku dengan matanya yang nanar. Mungkin pertanyaan-pertanyaan yang menerpa batinnya tidak seindah yang kubayangkan. Barangkali bukan "mengapa" atau "tak mungkin", barangkali justru "akhirnya" atau "tentu saja". Yang pasti ia sekarang tertegun dan mendelik menatap tubuhku yang hanya terbalut lingerie tipis. Jadi kudekati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar