Namaku Joko.Aku adalah seorang manajer di sebuah perusahaan swasta di Jakarta.Walaupun aku sudah lama bekerja tetapi aku masih melajang.Kisah ini diawali saat aku bertemu seorang mahasiswi yang sedang magang di kantorku.Mahasiswi tersebut bernama Erika.Aku tidak begitu tahu kuliah apa yang ia ambil,tetapi ia bekerja sebagai sekretaris di kantorku.
Adapun Erika adalah gadis yang sangat manis,berkulit putih layaknya wanita keturunan Chinese,memiliki tubuh langsing bak gitar,rambutnya berwarna hitam kecoklatan dgn panjang sebahu,dan raut wajahnya mirip-mirip Dian Sastrowardoyo.Penampilan Erika sangat menarik perhatian pria2 di kantorku,krn dia berpenampilan layaknya mahasiswi di kampus.Ini menjadi angin segar tersendiri untuk kami para pria di kantor.
Suatu hari Erika datang ke ruanganku untuk meminta tanda tanganku.Aku terkejut melihat penampilannya yang sexy sekali.Ia mengenakan kaos hitam lengan pendek yg sangat ketat,rok mini berbahan jeans yg di atas lutut,dan sepasang sandal hak tinggi utk wanita.Aku bisa melihat bentuk payudaranya yg membusung dr balik kaos ketat itu dgn jelas dan juga pahanya yg putih mulus itu bisa kupandangi sepuasku.
Erika masuk ke ruanganku dan menyerahkan beberapa dokumen utk kutandatangani.Saat ia berada di dekatku,sepintas tercium harum semerbak dari tubuhnya yang sedikit2 mulai merangsang penisku.Kulihat Erika agak tegang,jadi kupersilakan ia duduk di depan mejaku.Sambil pura2 baca dokumen,aku mulai sedikit2 bicara dengannya,basa basi layaknya atasan dan bawahan,sambil saling berkenalan.”Kamu kok sering bgt pakai baju itu sih??”,tanyaku pada Erika.Erika jadi tersipu malu mendengar pertanyaanku seraya menjawab,”Habisnya kata temen2 aku keliatan cantik kayak model klo aku pakai baju ini.Memangnya kenapa pak??”.”Ngga apa2 kok,saya juga suka ngeliat kamu berpakaian seperti ini,betul2 cantik kayak model.”,ujarku padanya.”Bapak bisa aja ah,”,tukas Erika sambil tersipu malu.
Kuberanikan diri bertanya lebih jauh padanya,”Erika,kamu udah punya pacar belum??”.”Sudah,pak.”,jawab Erika.Aku agak kecewa mendengarnya,tp aku terus berusaha memancingya untuk bicara ttg seks.”Beruntung sekali orang yg jadi cowo kamu,dia pasti bahagia sekali bisa berhubungan seks dengan cewe sesexy kamu.”,ujarku sambil bercanda.Erika tiba2 terlihat sedih,ternyata dia belum pernah sekalipun berhubungan seks dgn pacarnya dan hal itu membuatnya malu di hadapan teman2nya di kampus yg sudah pernah berhubungan seks dgn pacar masing2 dan pacar Erika juga orangnya sangat alim shg sulit diajak ngesex.Aku hanya menggangguk saja mendengar penuturannya.Terlihat hasrat Erika utk merasakan nikmat duniawi,tetapi pengetahuannya ttg sex juga masih tergolong dangkal.
“Pak,temen2 saya bilang sex itu nikmat.Bener ga sih??”,tanya Erika padaku.Aku sempet terkejut mendengar pertanyaannya,lalu kujawab,”Bener,temen2 kamu itu bener.Sex itu mang nikmat kok,temen2 saya juga bilang begitu.Saya sendiri juga blom pernah nyoba sih”.Erika terlihat makin sedih,menyadari ketidakmampuan dirinya dalam berhubungan seks.Kuhibur ia sejenak,sambil kuajak bercanda dan berkata,”Gimana klo kamu coba ML sama saya skrng disini,nanti saya ajarin teknik2nya deh biar cowo kamu bisa tunduk ama kamu di atas ranjang,bahkan bisa aja cowo kamu yang ketagihan nanti” .
Erika terlihat gelisah,”Gimana nanti klo ketauan/diintip orang2 sini,pak??”,tanyanya padaku.”Tenang,kita seks kilat aja,sekitar 10-15 menitan.”,ujarku.Erika pun menerima tawaranku,dan akupun bersorak kegirangan dalam hati.”Kesempatan bagus nih.”,ujarku dalam hati.Kebetulan setiap ruang untuk direktur dan manajer di kantorku ada toilet pribadi yang terpisah dgn toilet umum.Kutuntun Erika masuk ke dalan toilet pribadi dalam ruanganku,dgn maksud agar suara kami tak terdengar ke luar.
Aku segera mengunci pintu toilet dari dalam,seraya mulai memeluk Erika.Lalu aku duduk di atas kloset dan kusuruh Erika duduk di atas pangkuanku,dgn posisi payudaranya menghadap wajahku.Sejenak kunikmati harum tubuhnya,sambil menjamah2 kaos ketatnya yg hitam legam itu.Lalu aku menyibakkan rok mininya yg terbuat dr jeans itu,shg terlihatlah paha putih mulus dan cd Erika yang berwarna hitam.krn ini seks kilat,maka aku hanya memelorotkan cd Erika sedikit,lalu kuselipkan penisku pada cd Erika,menuju memeknya yang masih berbulu jarang itu.
Tanpa kesulitan,aku berhasil mencapai ‘target’,penisku sudah menancap pd memek Erika.kedua tanganku memegang pinggul Erika dan menggerakkannya ke atas-bawah.nikmat sekali rasanya,dan raut wajah Erika menunjukkan bahwa ia sangat menikmati perhelatan ini,pdhal ini pertama kali untuknya.desahan2 Erika menjadi makin tak terkendali,pertanda dirinya sudah tenggelam dalam nikmat duniawi.sekali2 ia menjambak rambutku dan menekan kepalaku shg wajahku menempel di atas payudaranya,sambil kujilati dan kuhisap payudara yg tertutup kaos ketat itu.kulumat bibir Erika dengan maksud utk meredam suara desahannya.sengaja kulepaskan kedua tanganku dari pinggulnya,dan pinggul Erika sudah bergerak naik turun dgn sendirinya.lama kelamaan pinggul Erika bergerak tak beraturan,seperti ce penyanyi dangdut lagi goyang pinggul.
Kuselipkan kedua tanganku ke dalam kaos ketat Erika,melewati bhnya,dan akhirnya memegang payudaranya tanpa dilapisi apapun.sejuk rasanya sewaktu kupegang payudaranya,sepertinya ia kedinginan dari tadi sewaktu kuajak ngobrol.tak lupa tanganku menjamah bagian2 tubuh Erika yg lain seperti pantat,paha,kaki,dll.kuangkat kaki kiri Erika dgn tanganku sekitar 60 drajat,lalu kujilati pahanya yg mulus.kadang aku kembali melumat bibirnya bila ia mulai mendesah tak karuan.penisku sudah becek sekali krn terus berada dlm memek Erika yg basah itu.
tak terasa 15 menitpun sudah berlalu.kami belum sempat orgasme,tetapi paling tidak bisa merasakan nikmat duniawi dlm sekejap mata.kusadarkan Erika yang sudah larut dlm nikmat duniawi itu.Erika yg tersadar jd tersipu malu krn sadar dirinya sudah seperti wanita murahan saja.kucoba mancabut penisku yg dijepit memek Erika dr tadi,awalnya sulit krn godaan utk terus lanjut,tetapi akhirnya bisa setelah berhasil melemaskan penisku.Erika buru2 mengencangkan celana dalamnya dan aku merapikan celana panjangku,lalu kubantu mengeringkan kaos ketat Erika yg basah krn ludahku tadi.untung saja ludahku yg menempel pada paha Erika sudah kering.
aku pun keluar lebih dulu dr toilet utk mengecek keadaan di luar ruang kantorku.kebetulan banyak karyawan sedang makan siang,jd keadaan relatif aman.”Kapan2 kita lanjutin lagi deh yg tadi,tp di luar kantor.Gimana,seks itu nikmat kan??”,ujarku pada Erika.Erika hanya mengangguk sambil tersenyum malu.Lalu Erika pun segera keluar dr ruanganku dan kembali ke meja kerjanya.sejak kejadian ini,aku dan Erika sering curi2 kesempatan di kantor untuk melakukan seks kilat,mumpung Erika masih magang di kantorku .
Kamis, 13 Mei 2010
Cerita Dewasa Yang Seksi
Cerita ini berawal dari chating kami di mIRC (wow seru, pasti Anda semua dah nyoba). OK kita mulai, namaku panggil saja Hideki (18) dan pacarku panggil aj Chii (14). Karena waktu itu kita bener2 suka sama anime jepang yg judulnya Chobits.
Setelah sekian lama kenalan, akhirnya tiba waktunya buat ketemuan di sebuah hotel di Cimahi. Karena seks yg kami lakukan cuma lewat telepon..uhhh..aahhh....bener2 hebat si Chii....tu pas sedang jaman2nya freetalk jam 12mlm ke atas. Pdhal dia baru kelas 3 SMP, Chii emang keturunan chinese, kulitnya putih ky tembok(hehehe), tingginya 155cm, rmbutnya hitam panjang, dadanya kecil (but i lke it), n poninya itu yg bikin aku gemez.
Sesampainya tiba di hotel kota Cimahi, aku menunggu Chii di depan. Terus ada angkot berhenti, kemudian turun seorang gadis kecil cantik baju pink. Dia menyapaku..... "Ah, itu pasti Chii",batinku.
"Kamu Chii ya??", tanyaku....
"iya ini Chii,,Hideki dah lama?",jawabnya.
"Iya nih, hotelnya mau yg mana nih?kan ada dua", aku terusin.
"Ehm,,Hotel Cx aj, klo Hotel Cz ada satpamnya ngeri", ktnya hihi...
"Aduh Chii chayank, Hideki laper nih, maem yuuu.." kataku sambil pesen ayam goreng
"Chayank ga makan?ntar sakit loh...",kataku terus aku lanjutin, "..biar dadanya tmbh gede loh"
"iihh, hideki bisa aja.."..."nih Chii chayank, hideki punya gmbar inuyasha lagi bawa pedang",kataku sambil kutunjukan gmbr di hapeku..."Chii jg pny pedang loh...","pedang hideki ya?".....begitu terus kita bercanda tentang seks dan sampai akhirnya....
Jam dah pukul 07 malam...Chii duduk di kursi sambil ku perhatikan paras wajahnya yg cantik dan imut2...aku dah ga tahan lagi, dan aku rayu Chii.."sayank, dada Chii gede juga yah...",sambil aku remas2, ku ajak berdiri, berpelukan dan terus meraba seluruh tubuh Chii, dari punggung, payudara, dan ku sentuh vaginanya...Chii hanya "..ssss aaaahhhh...yank.." aku angkat baju dan branya sekaligus sampai puting kirinya kelihatan,,wow,,ternyata putingnya pink,,ahhh,,aku semakin bergairah. Chii mulai meremas penisku dan mengocoknya di balik celana panjang dan CDku...lidah kami terus berperang dengan lembut, kurasakan hangat tubuhnya, dada kecilnya, goyangan pantatnya...
Aku ajak Chii ke ranjang, lidah kami tidak berhenti bermain...sungguh aku bener2 sayang sama Chii...pelan2 aku buka baju pinknya, dan terlihat gadis kecil cantik dengan tubuh yang putih banget,,kontras dengan bibirnya yg merah....
"Chii...branya buka ya sayaaank...pengen putingnya.."
"Boleh kok yank, bukain atuh..."
"Caranya gmn yank? hideki kan belum pernah buka bra cwe...",kataku
"Lepasin aja belakangnya yank...","Nah udah kan.."
wah, sekarang terlihat dada putih ukuran 30 dengan puting warna pink..terbayang nikmatnya...aku segera buka baju dan menikmati putingnya,,"syuuuuppp,,sssssyuuuuuupppp,,,sssssyuuuuppp...",putingnya keras ternyata....Chii hanya senyum dan mendesah keenakan....begitu gemesnya, aku emutin puting kirinya sampe merah2 dan aku remes2 yang kanan, sambil mainin terus puting yang kanan.
CCiumanku turun ke bawah sampai ke pusarnya....terus aku cium wangi vaginanya dari luar celananya...
Sekarang aku lepas celana jeans selutut yg dipakai Chii...aaahhhh....dari ujung rambut sampe ujung kaki tidak ada cacat sedikitpun...begitu sempurna bagiku,takkan kulewatkan kesempatan kaya gini, tubuhnya, dadanya, pahanya, putih sekali, penisku sampai menggembung besar melewati calana yg aku pakai..
pahanya yang putih aku cium dan isepin abis2an,,Chii bener2 kegelian menahan kenikmatan yang dia rasakan. CDnya warna kuning ada gambar cewe(kartun) sudah basah ternyata,,,artinya dia terangsang banget.....Terus aku pelorotin CDnya, waaaowww....penis ini ga bisa nahan ternyata, vagina rapat vertikal,bersih tanpa rambut dan basah...aku segera lepas celanaku, takut celanaku rusak karena penis.
"Chii..dah basah ya...aaahhh...","masih rapet yach.."
"iya ni sayank, emutin atuh dah basah nih..."
aku emutin lebih abis2an vaginanya...."aaahhh.....hideki,,lidahnya masukin...hhhhhh"
"mmmmmhhhhh...sssyuuupppp...",
"..aaahhh..eeuuhhh sayank,,Chii mau pipis nih..",
"pipisin hideki aj yank..."
sssyyyyyyyyuuuuurrrrrr sssuuuurrrrrrsss....cairan hangat, nikmat dan asin telah keluar...suatu kenikmatan buat kita berdua...seks terus berlanjut, aku mulai gesekin penisku ke vaginanya...aaahhh,.,,ahhhh..."Chii, ntar klo dah keluar spermanya emutin yach...byar baby kita sehat ntar",hehehe lagi ngeseks masi juga bercanda.
gesekan demi gesekan...begitu nikmat banget, apalagi ditambah emutin puting warna pink...dan ciuman di bibir merahnya tiada henti...Chii memelukku erat sekali..."Chii, Hideki sayank sama Chii, i love u Chii..", "i Lov u too, Hideki.."
"aaahhh....Chii, mau keluar nih...emutin donk...aaaahhhhhhhhhhh...",aku terus berdiri, Chii jongkok dan..Ccccccrrrrrrrrrrrooooooooottttttttt cccccccccrrrrrrooooottttttttt......", spermaku banyak sekali sampai menetes ke dada kecilnya, sampai ke kasur....
"ahhh sayank, enak banget dah keluar, tapi masih tegang nih.. rasanya gmn yank?",tanyaku
"asin sayank,,,tapi Chii suka..."
"Chii sayank...masukin yuu...sini donk pahanya buka.."
Chii membuka lebar pahanya,terlihatlah vagina yg pink dan aku masukan batang penisku yg besar ke vagina imutnya..."aaahhhh,,"sesuatu terasa seperti plastik, itu adalah selaput daranya...
"aaaaaaaaaakkkhh,,,sayank sakit,,,",
"Gpp kan sayank, Hideki pelan2 kok...ahhh"
aku lihat ke vaginanya,,wahh,,ada darah nih, keperawanannya telah ku renggut, aku berhenti sejenak sampai Chii menggerakan pantatnya.
....aahhhh....Chii mulai menggerakan pinggulnya, tandanya dia sudah tidak merasa sakit lagi, yang ada cuma kenikmatan...aahhhh,,beruntung benar aku punya cewe ini, batinku..
Aku terus mempercepat genjotanku....ranjangnya bunyi,,"ngket,,ngket,,ngket"...seru sekali permainan kami, aku terus kulum bibirnya...melumat putingnya yg keras...aaahhhh..
Setelah setengeh jam sejak dimasukan, akhirnya kita berdua mengalami orgasme yang kedua...aku merasakan Chii mulai mempercepat lagi goyangannya, dan aku rasanya pengen pipis...
dan..ooohhhhhhhhhh......spermaku keluar di dalam vaginanya...aku cabut penisku perlahan,,dan cairan warna pink keluar dari vaginanya...
"Chii sayank...ntar kita nikah ya...biar beginian terus tiap hari",kataku
"iya cintaku....tapi ntar masi lama, Chii mau sekolah dulu.."
"OK deh sayank...I LOVE U Chii 4ever.."
"Hideki...I Lov U 2..."
Setelah sekian lama kenalan, akhirnya tiba waktunya buat ketemuan di sebuah hotel di Cimahi. Karena seks yg kami lakukan cuma lewat telepon..uhhh..aahhh....bener2 hebat si Chii....tu pas sedang jaman2nya freetalk jam 12mlm ke atas. Pdhal dia baru kelas 3 SMP, Chii emang keturunan chinese, kulitnya putih ky tembok(hehehe), tingginya 155cm, rmbutnya hitam panjang, dadanya kecil (but i lke it), n poninya itu yg bikin aku gemez.
Sesampainya tiba di hotel kota Cimahi, aku menunggu Chii di depan. Terus ada angkot berhenti, kemudian turun seorang gadis kecil cantik baju pink. Dia menyapaku..... "Ah, itu pasti Chii",batinku.
"Kamu Chii ya??", tanyaku....
"iya ini Chii,,Hideki dah lama?",jawabnya.
"Iya nih, hotelnya mau yg mana nih?kan ada dua", aku terusin.
"Ehm,,Hotel Cx aj, klo Hotel Cz ada satpamnya ngeri", ktnya hihi...
"Aduh Chii chayank, Hideki laper nih, maem yuuu.." kataku sambil pesen ayam goreng
"Chayank ga makan?ntar sakit loh...",kataku terus aku lanjutin, "..biar dadanya tmbh gede loh"
"iihh, hideki bisa aja.."..."nih Chii chayank, hideki punya gmbar inuyasha lagi bawa pedang",kataku sambil kutunjukan gmbr di hapeku..."Chii jg pny pedang loh...","pedang hideki ya?".....begitu terus kita bercanda tentang seks dan sampai akhirnya....
Jam dah pukul 07 malam...Chii duduk di kursi sambil ku perhatikan paras wajahnya yg cantik dan imut2...aku dah ga tahan lagi, dan aku rayu Chii.."sayank, dada Chii gede juga yah...",sambil aku remas2, ku ajak berdiri, berpelukan dan terus meraba seluruh tubuh Chii, dari punggung, payudara, dan ku sentuh vaginanya...Chii hanya "..ssss aaaahhhh...yank.." aku angkat baju dan branya sekaligus sampai puting kirinya kelihatan,,wow,,ternyata putingnya pink,,ahhh,,aku semakin bergairah. Chii mulai meremas penisku dan mengocoknya di balik celana panjang dan CDku...lidah kami terus berperang dengan lembut, kurasakan hangat tubuhnya, dada kecilnya, goyangan pantatnya...
Aku ajak Chii ke ranjang, lidah kami tidak berhenti bermain...sungguh aku bener2 sayang sama Chii...pelan2 aku buka baju pinknya, dan terlihat gadis kecil cantik dengan tubuh yang putih banget,,kontras dengan bibirnya yg merah....
"Chii...branya buka ya sayaaank...pengen putingnya.."
"Boleh kok yank, bukain atuh..."
"Caranya gmn yank? hideki kan belum pernah buka bra cwe...",kataku
"Lepasin aja belakangnya yank...","Nah udah kan.."
wah, sekarang terlihat dada putih ukuran 30 dengan puting warna pink..terbayang nikmatnya...aku segera buka baju dan menikmati putingnya,,"syuuuuppp,,sssssyuuuuuupppp,,,sssssyuuuuppp...",putingnya keras ternyata....Chii hanya senyum dan mendesah keenakan....begitu gemesnya, aku emutin puting kirinya sampe merah2 dan aku remes2 yang kanan, sambil mainin terus puting yang kanan.
CCiumanku turun ke bawah sampai ke pusarnya....terus aku cium wangi vaginanya dari luar celananya...
Sekarang aku lepas celana jeans selutut yg dipakai Chii...aaahhhh....dari ujung rambut sampe ujung kaki tidak ada cacat sedikitpun...begitu sempurna bagiku,takkan kulewatkan kesempatan kaya gini, tubuhnya, dadanya, pahanya, putih sekali, penisku sampai menggembung besar melewati calana yg aku pakai..
pahanya yang putih aku cium dan isepin abis2an,,Chii bener2 kegelian menahan kenikmatan yang dia rasakan. CDnya warna kuning ada gambar cewe(kartun) sudah basah ternyata,,,artinya dia terangsang banget.....Terus aku pelorotin CDnya, waaaowww....penis ini ga bisa nahan ternyata, vagina rapat vertikal,bersih tanpa rambut dan basah...aku segera lepas celanaku, takut celanaku rusak karena penis.
"Chii..dah basah ya...aaahhh...","masih rapet yach.."
"iya ni sayank, emutin atuh dah basah nih..."
aku emutin lebih abis2an vaginanya...."aaahhh.....hideki,,lidahnya masukin...hhhhhh"
"mmmmmhhhhh...sssyuuupppp...",
"..aaahhh..eeuuhhh sayank,,Chii mau pipis nih..",
"pipisin hideki aj yank..."
sssyyyyyyyyuuuuurrrrrr sssuuuurrrrrrsss....cairan hangat, nikmat dan asin telah keluar...suatu kenikmatan buat kita berdua...seks terus berlanjut, aku mulai gesekin penisku ke vaginanya...aaahhh,.,,ahhhh..."Chii, ntar klo dah keluar spermanya emutin yach...byar baby kita sehat ntar",hehehe lagi ngeseks masi juga bercanda.
gesekan demi gesekan...begitu nikmat banget, apalagi ditambah emutin puting warna pink...dan ciuman di bibir merahnya tiada henti...Chii memelukku erat sekali..."Chii, Hideki sayank sama Chii, i love u Chii..", "i Lov u too, Hideki.."
"aaahhh....Chii, mau keluar nih...emutin donk...aaaahhhhhhhhhhh...",aku terus berdiri, Chii jongkok dan..Ccccccrrrrrrrrrrrooooooooottttttttt cccccccccrrrrrrooooottttttttt......", spermaku banyak sekali sampai menetes ke dada kecilnya, sampai ke kasur....
"ahhh sayank, enak banget dah keluar, tapi masih tegang nih.. rasanya gmn yank?",tanyaku
"asin sayank,,,tapi Chii suka..."
"Chii sayank...masukin yuu...sini donk pahanya buka.."
Chii membuka lebar pahanya,terlihatlah vagina yg pink dan aku masukan batang penisku yg besar ke vagina imutnya..."aaahhhh,,"sesuatu terasa seperti plastik, itu adalah selaput daranya...
"aaaaaaaaaakkkhh,,,sayank sakit,,,",
"Gpp kan sayank, Hideki pelan2 kok...ahhh"
aku lihat ke vaginanya,,wahh,,ada darah nih, keperawanannya telah ku renggut, aku berhenti sejenak sampai Chii menggerakan pantatnya.
....aahhhh....Chii mulai menggerakan pinggulnya, tandanya dia sudah tidak merasa sakit lagi, yang ada cuma kenikmatan...aahhhh,,beruntung benar aku punya cewe ini, batinku..
Aku terus mempercepat genjotanku....ranjangnya bunyi,,"ngket,,ngket,,ngket"...seru sekali permainan kami, aku terus kulum bibirnya...melumat putingnya yg keras...aaahhhh..
Setelah setengeh jam sejak dimasukan, akhirnya kita berdua mengalami orgasme yang kedua...aku merasakan Chii mulai mempercepat lagi goyangannya, dan aku rasanya pengen pipis...
dan..ooohhhhhhhhhh......spermaku keluar di dalam vaginanya...aku cabut penisku perlahan,,dan cairan warna pink keluar dari vaginanya...
"Chii sayank...ntar kita nikah ya...biar beginian terus tiap hari",kataku
"iya cintaku....tapi ntar masi lama, Chii mau sekolah dulu.."
"OK deh sayank...I LOVE U Chii 4ever.."
"Hideki...I Lov U 2..."
Cerita Dewasa Keperawaan
Kami kehilangan keperjakaan dan keperawanan kami bersama-sama. Hal itu terjadi ketika usiaku baru menginjak 11 tahun, pada akhir sekolahku di kelas 5. Memang tidak terlalu mengejutkan kalau dipelajari karena pasanganku adalah tetanggaku Kathy, yang usianya setahun diatasku, dan duduk dikelas 6.
Kita berdua satu sekolah di pinggir kota Chicago dan kami sudah bersahabat sejak tiga tahun sebelumnya. Sampai kemudian aku menganggapnya lebih dari sahabatku lainnya. Kathy agak tomboy, dia biasa bermain mainan yang biasanya dikerjakan anak laki-laki. Sampai kemudian tubuhnya berkembang seperti selayaknya seorang gadis, dan akupun mulai kikuk kalau sedang bersamanya, tanpa kuketahui dengan jelas apa sebabnya.
Ibu Kathy telah cerai dan harus bekerja siang hari pada suatu rumah makan. Keadaan ini semakin menyenangkan buat kami, karena kami berdua biasa ditinggalkan sendirian berjam-jam pada siang hari. Biasanya kami hanya sebatas duduk bersama sambil berbincang-bincang seperti anak-anak lain pada umumnya. Tapi sore ini terjadi keadaan yang berbeda.
Hari itu kami baru mendapatkan pelajaran pendidikan-sex di sekolah. Pada jaman itu, setahun sekali anak laki-laki dan perempuan dipisahkan untuk mendapatkan ‘pendidikan seks’. Sebenarnya pelajaran itu berupa pelajaran biologi dengan sedikit tambahan informasi tentang masalah sex. Informasi tersebut cukup rinci dengan dilengkapi pula dengan buku saku dengan judul ‘Apa yang harus diketahui anak laki-laki’ atau ‘Apa yang harus diketahui anak perempuan’.
Disana tidak dijelaskan secara gamblang tentang aktivitas sex. Secara alami anak laki-laki selalu ingin tahu apa yang telah diajarkan kepada teman-teman perempuannya, demikian pula sebaliknya anak-anak perempuan ingin tahu apa yang telah diajarkan ke teman-teman laki-lakinya. Demikian pula yang kami perbincangkan hari itu.
Kami berdua berada di dalam kamar Kathy, di atas tempat tidurnya yang berukuran besar, terbuat dari kayu jati yang nyaman. Kami duduk berhadapan, Kathy membaca buku sakuku sedang aku membaca buku sakunya.
“Kathy, kamu mendapatkan bahan banyak banyak dari yang kuperoleh. Contohnya lihat ini, ada proses haid dan Kotex!”
“Tapi mereka tidak benar-benar menceritakan secara jelas. Aku pikir kita telah memiliki gambar atau semacam anu.”
Aku benar-benar sangat mengharapkan, karena aku belum pernah melihat tubuh perempuan yang telanjang dan seperti apa bentuk anunya dibawah sana. Kathy memakai T-Shirt dan celana pendek, aku bisa melihat betuk lengkungan bukit dadanya yang kecil, dan samar-samar aku juga bisa melihat garis celah-celah diantara pahanya yang tertutup oleh celana ketatnya.
“Aku tidak mengetahui mengapa mereka menyebutnya pendidikan-seks. Padahal disini tidak menerangkan bagaimana cara melakukannya.”
“Siapa bilang? Mari kutunjukan kepadamu,” kata Kathy sambil membungkukkan punggung dan meletakkan buku dihadapanku.
Kucium keharuman shampo rambutnya yang membuatku terangsang. Aku pun merasakan ketegangan anuku didalam celanaku. Tapi aku mengharapkan semoga dia tidak menyadari apa yang sedang kurasakan.
“Lihat! Disini dikatakan penis laki-laki akan tegang kaku dan keras. Sehingga bisa dimasukkan ke vagina perempuan, yang lembut dan mudah mengembang. Ketika dia ejakulasi, cairan sperma yang berisi jutaan sel masuk ke vagina perempuan dan membuahi telur.”
“Itu sudah ceritakan banyak kepadaku,” katanya dengan menyindir,”Seperti dimana letak liang vagina itu? Bagaimana cara penis memasukinya?”
Sebenarnya aku agak malu mendengar secara fulgar kata-kata itu di depan seorang gadis, sehingga wajahku menjadi merah padam dan penisku semakin menonjol keluar celanaku. Kathy membuka lagi lembar lainnya dan menunjukkannya kepadaku suatu baris gambar.
“Disini tempatnya,” katanya sambil menunjuk kesuatu gambar.
“Sudah jelas apa yang kumaksudkan? Tidakkah sudah cukup jelas yang kamu cari?” kata Kathy.
Tiba-tiba sebuah ide masuk keotakku dan aku harus memutuskan untuk mengambil resiko.
“Dimana milikmu?”
Aku hampir tidak percaya bahwa aku benar-benar berani mengucapkannya. Aku tahu aku telah melakukan sesuatu yang bodoh, yang bisa diceritakan Kathy kepada teman-temanku disekolah.
Kathy melirikku dengan ekor matanya beberapa saat. Dia kibaskan rambutnya kebelakang dan menyisihkan rambut yang menutupi wajahnya. Kemudian merebahkan punggungnya dan tangannya digerakkan ketempat diantara kedua pahanya. Aku hampir tidak berani memandang ke arah bagian tersebut. Kemudian disusupkannya disuatu tempat di celananya.
“Disini tempatnya.”
Waktu terus berjalan dengan cepat dan aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Aku Cuma tertawa dan berkata, “Itu bukan sangat dekat seperti apa yang dikatakan di buku!”
Kathy juga tertawa, dan aku bisa merasakan ‘anuku’ semakin membesar. Kami berdua melanjutkan membuka lembar lainnya sambil memperbincangkan lebih lanjut. Aku jadi grogi ketika Kathy kemudian berkata,”Jadi bagaimana penis bisa muat kalau dimasukkan kesana? Seperti yang dikatakan buku ini. Apa betul?”
Ya ampun! Dia sedang memperbincangkan ‘anuku’! Aku menelan ludah beberapa kali sambil berkata,
“Kecuali, ketika penis sudah keras dan tegang.”
Aku merasa jantungku berdebar semakin keras. Aku hampir tidak percaya apa yang sedang terjadi! Itu tidak seperti yang sering aku impikan. Aku belum mulai onani, dan proses ke arah sana terus berlangsung dengan cepat.
“Aku masih tidak paham bagaimana caranya penis bisa masuk kesana. Si perempuan mestinya tidur di atas meja atau apa saja sedang laki-laki dalam posisi berdiri.”
“Aku sempat menyaksikan ‘Wild Kingdom’ semalam dan melihat dua singa melakukan itu. Cukup menarik.”
“Bagaimana cara mereka melakukan itu?” Tanya Kathy penasaran.
“Singa betina duduk sana dan singa jantan duduk dibelakangnya. Kukira ia menaruh penisnya dari belakang.”
“Mana bisa?” kata Kathy dengan nada meremehkan yang membuatku marah. Kami memang selalu bersaing dan saling mencintai.
“Benar, Aku melihatnya dengan jelas.”
“Tidak masuk akal, lihat” kata Kathy sambil tubuhnya memberangkang dengan perut menyentuh kasur.
“Dengan posisi seperti ini bagaimana bisa masuk?”
“Singa betina bukan berbaring seperti itu. Kakinya ada dibawahnya,” kataku sambil memperagakan posisi singa betina setengah berjongkok dengan tangan bertumpu pada kasur.
“Sama saja tetap tidak bisa. Lihat?” Kathy memposisikan kakinya dan sikutnya berada dibawah dadanya. Pantatnya diangkat, sehingga bulatan pinggulnya nampak jelas dibungkus celananya yang ketat.
“Vaginaku tepat disini.” Tangannya digerakkan diantara kedua pangkal pahanya dan kulihat cembungan ditempat tersebut.
“Jika penis ditusukkan kesini, tidak akan bisa menjangkaunya.”
Aku yakin bahwa aku yang benar, dan aku harus membuktikannya.
“Kenapa tidak, coba lihat,” kataku sambil memposisikan tubuhku dibelakang Kathy seperti singa jantan, dan penisku kutempelkan dibulatan pantatnya.
“Hey, apa yang kau lakukan??” tanya Kathy dengan wajah merah padam.
“Membuktikan bahwa aku benar. Begini.” kataku sambil mendorong dan menggesekan tonjolan penisku pada bulatan pantatnya. Kurasakan sensasi kehangatan menyentuh bagian tonjolan penisku.
“Penis akan ditusukkan dari sini, begini.” Kuletakkan jari telunjukku mengacung diposisi penisku, kemudian kugerakkan pinggulku kedepan sehingga ujung telunjukku menusuk kepangkal pahanya.
“Ya, tapi tetap saja tidak bisa,” kata Kathy tidak puas.
“Hey, aku tahu! Tunggu, jangan bergerak. Pindahkan posisi kakimu diantara kakiku, nah sekarang gerakkan maju.”
Dengan berlandaskan lutut aku berdiri diantara kedua paha Kathy, kugerakkan pinggulku kedepan sehingga ujung jari telunjukku menyentuh cembungan dipangkal paha Kathy.
“Ohh,” desah Kathy. Pinggulnya terjungkit ketika ujung jariku menusuk tepat di vaginanya.
“Begitu sudah tepat di vaginanya, singa jantan kemudian menindih tubuh singa betina, sambil menusukkan penisnya kedepan.”
Kurebahkan tubuhku dipunggung Kathy sambil menggerakkan pinggulku maju mundur. Jariku kutusuk-tusukkan ke vagina Kathy. Aku hampir tidak percaya dengan apa yang kulakukan, kenyataannya jari telunjukku sedang menusuk dan menggosok bagian paling rahasia Kathy! Penisku jadi semakin tegang dan kalau diteruskan lagi sepertinya aku bisa orgasme. Aku tak tahu apa yang Kathy rasakan, yang pasti tubuhnya ikut menggeliat-geliat setiap kali kusentuh vaginanya. Akhirnya Kathy sadar akan keadaan kami, tubuhnya kemudian dibalikkan dan menjauh.
“OK, aku tahu yang kau maksudkan. Kau mungkin benar. Tapi kupikir manusia tidak melakukan dengan cara seperti itu.”
Aku terduduk dengan wajah merah padam, sejenak kutenangkan diriku agar Kathy tidak tahu apa yang sedang bergolak pada diriku.”Aku tidak mengatakan begitu, aku hanya mengatakan bahwa dengan cara seperti itu bisa dilakukan. Disamping itu apa ada cara lain untuk melakukan itu.
“Aku pernah melihat sesuatu di TV dengan Mamaku, tapi dia segera merubah channel sebelum aku sempat melihatnya dengan jelas.” kata Kathy
“Apa itu?”
“Mereka berada dibawah selimut sehingga aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Tetapi perempuannya jelas sedang berbaring terlentang, seperti ini,” kata Kathy sambil berguling terlentang, dengan kedua pahanya direnggangkan.
“Dan ada seorang laki-laki menindihnya dari atas.”
“Tidak, dia tidak akan bisa berbuat sesuatu!” kataku penasaran.
“Kenapa tidak? Mari kita coba!”
Aku benar-benar khawatir. Aku tidak ingin melukai Kathy. Tapi aku ingat katika bermain bola, kathy pernah ditindih beberapa anak laki-laki yang ternyata tidak apa-apa. Tapi ada sesuatu yang membuatku berdebar-debar, dengan posisi itu aku akan bisa bergesekan lebih banyak dengan gundukan kecil di pangkal paha Kathy. Daerah itu terasa hangat dan telah menghipnotisku sehingga sempat bembuatku hampir orgasme.
“Sekarang berbaringlah di atasku,” kata Kathy.
Aku merebahkan diri menindih tubuhnya dengan bertumpu pada kedua tanganku. Kurasakan sepasang bukit di dadanya menusuk dadaku! Desah nafasnya menyapu wajahku dan kucium keharuman rambutnya, demikian juga kehangatan yang terpancar dari pangkal pahanya. Aku benar-benar terangsang berat, apalagi ketika kedua tangannya merangkul leherku sehingga tubuh kami berhimpitan.
“Kamu menyukai posisiku seperti ini?” bisikku dengan suara bergetar.
“Yeah. Sepertinya nyaman,” bisik Kathy. Mata kami saling pandang, 1001 perasaan bercampur aduk. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sampai Kathy berbisik,
“Kamu pernah mencium seorang gadis?”
“T.. Tidak pernah,” jantungku berdebar keras, aku tidak pernah sedekat ini dengan Kathy. Wajahnya yang manis sekali tampak merah padam, tapi malah kelihatan semakin cantik. Tubuhnya yang harum, padat tapi lembut sekali.
“Aku juga,” kata Kathy, kemudia kita tertawa bersama.
“Maksudku aku tidak pernah mencium seorang laki-laki, tapi..”
Tiba-tiba Kathy menarik wajahku dan.. Bibirku bersentuhan dengan bibirnya.. Kami berciuman sambil menutup mata, bibir kami saling bergesekan, saling menghisap dan lidah kami saling menyentuh dan membelai.. Wow, sesuatu yang sangat luar biasa!! Getaran sentuhan bibir kami sampai terasa kesekujur tubuh kami, terasa niimaat sekali, sulit kami gambarkan dengan kata-kata. Ciuman itu terhenti karena kami kehabisan napas.
“Ohh, luar biasa, manis sekali,” desahku.
Tapi tiba-tiba aku terkejut ketika Kathy malah tetawa genit.
“Mnn.. Mmmhmm.” tawanya yang genit lagi.
“Apa yang sangat lucu?” tanyaku penuh tanda tanya.
“Aku dapat merasakan kamu.” kata Kathy sambil tersenyum manis.
“Tapi? Aku dapat merasakan kamu juga.” kataku masih bingung.
“Tidak, maksudku aku dapat merasakan anumu.. Um.. Penismu. Aku merasakan benar-benar sangat keras.”
Aduh! Aku benar-benar telah melupakan! Aku benar-benar bodoh luar biasa, dan Kathy bisa ceritakan teman-temanku! Aku bisa sangat malu, tapi hal itu terjadi tanpa dapat kukendalikan.
“Oh.. Aku.. Minta maaf, aku benar-benar tidak sengaja, itu terjadi dengan sendirinya, tanpa dapat kucegah.” kataku terbata-bata, sambil bergerak mengangkat pinggulku.
“Hey, Aku tidak keberatan koq.” kata Kathy, sambil melipat kakinya memeluk pinggulku, sehingga aku tidak bisa bangun, dan kurasakan tonjolan penisku semakin merapat erat dengan cembungan vaginanya.
“Aku.. Aku tidak tahu. Itu kadang-kadang terjadi dengan sendirinya.” kataku mencoba untuk menerangkan keadaanku.
“Benar? Bagus sekali.” kata Kathy sambil menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga aku semakin terangsang.
“Seberapa besarnya?” bisik Kathy.
“Apanya?!” tanyaku agak panik.
Kathy tertawa genit, dia senang melihat kebingunganku.
“Seberapa besarnya mm penismu? Aku merasakan cukup besar. Aku hanya tidak bisa memahami apakah anunya seorang gadis bisa dimasuki yang sebesar itu?
“Aku tidak tahu, aku juga tidak pernah memikirkan seberapa besarnya.”
“Coba kulihat,” kata Kathy.
Hatiku semakin berdebar-debar, Kathy ingin melihat penisku! Apakah aku harus telanjang bulat di depan seorang gadis? Tidak!
“Ayolah, biarkan aku melihatnya, please?”
Tunggu dulu. Ini adalah kesempatanku untuk melihat seorang gadis telanjang. Ini benar-benar sesuatu yang luar biasa! Tapi aku tidak yakin Kathy membolehkan aku melihatnya. Tapi ternyata Kathy mau! Kathy juga benar-benar ingin melihatku telanjang. Hanya untuk melihat, tanpa berbuat apa-apa lagi!
“OK, kamu dulu.” kataku.
“Tidak, kita sama-sama.” katanya.
Ini memang adil. Aku segera membuka bajuku, demikian pula Kathy. Detak jantungku terasa semakin cepat. Aku pernah melihat Kathy dalam pakaian renang, tapi ini benar-benar luar biasa. Sambil melepas bajuku, mataku tidak pernah lepas dari bra-nya yang berwarna putih, dan juga kulit tubuhnya yang kuning mulus. Aku benar-benar tidak pernah membayangkan begitu luar biasa, apalagi ketika Kathy membuka kaitan bra-nya dan melepaskannya.. Jantungku seakan berhenti bertetak..
Akhirnya aku benar-benar melihat buah dada seorang gadis!! Bulat, putih bagai cream, puting kecil berwarna pink yang mencuat indah sekali. “Mmm.” Guman Kathy menyadarkanku. Kathy tersenyum-senyum malu melihatku terbengong-bengong melihat kemulusan buah dadanya.
Aku segera melepaskan sabukku, Kathy menyusupkan jarinya memegang elastik celana pendeknya dan berhenti mejhmaxwnungguku. Aku segera melepaskan kancing celana dan terus melepas celana jeanku. Penisku yang tegang langsung tampak mencuat dari dalam celana dalamku. Tiba-tiba mukaku merah padam, ternyata Kathy belum melepas celana pendeknya.
“Hey! Ayoi! Kamu kan janji bersama-sama!”
“Oh, maaf. Aku lupa,” kata Kathy sambil sorot matanya tidak lepas dari tonjolan penisku di celana dalamku.
Kathy kemudian berbaring sambil melepas celena pendeknya melewati pinggulnya yang bulat indah. Tubuh kami berdua sekarang tinggal dibalut oleh celana dalam. Aku benar-benar kagum dengan kemulusan kulit tubuhnya bagaikan kulit bayi, kuning kemerahan dan halus sekali.
“Siap,” kata Kathy.
“OK,” kataku mantap.
Aku benar-benar sudah tidak sabar lagi melihat tubuh seorang gadis yang telanjang bulat di depanku. Dan.. Hal itu benar-benar menjadi kenyataan ketika Kathy pelahan-lahan melepas celana dalamnya, bersamaan dengan kuturunkan celana dalamku melewati kakiku.
Dan kemudian kami berdua sama-sama terbengong-bengong melihat tubuh telanjang di depannya. Kulit tubuh Kathy benar-benar mulus, lekukan tubuhnya benar-benar mempesona. Ketika sudut mataku melihat ke Kathy, kulihat wajahnya merah padam dan sorot matanya menjelajahi seluruh tubuhnya. Sepertinya wajahnya jadi semakin cantik dan oohh.. Sepasang bukit dadanya benar-benar mengagumkan dan menggetarkan hatiku, tapi.. Bagian bawahnya.. Kulihat rambut kecil-kecil halus berwarna pirang menutupi cembungan dipangkal pahanya. Tapi tidak ada lagi yang bisa kulihat, sepertinya semuanya tersembunyi dibalik rambut halus itu.
“Wow,” seru Kathy.
“Berbaringlah terlentang, aku ingin bisa melihatnya dengan jelas.”
Aku tidak bisa menolaknya, aku terlentang sambil memperhatikan Kathy. Dia bergeser mendekati diriku. Sepasang bukit dadanya ikut bergoyang, pemandangan yang menakjubkan sekali. Aku tidak memperhatikan tangannya sampai ketika jari-jarinya mengelus batang penisku dengan lembut.”Oh besar sekali, keras, tapi kulitnya lembut sekali.” kata Kathy sambil tangannya menjelajahi seluruh bagian penisku, meremas dan mengusap-usapnya dengan lembut.
“Ouchh!” erangku. Sepertinga tubuhku melambung tinggi..
“Benar-benar luar biasa,” desis Kathy benar-benar terpesona menyaksikan penisku yang tegang kukuh dan keras. Kurasakan jari-jari Kathy mengocok-kocok batang penisku naik turun dengan penuh gairah. Aku tidak pernah melihat penisku menjadi sebesar itu, sepertinya penisku telah mengembang secara maximum. Mataku tertutup rapat-rapat.. Mulutku mendesah-desah tanpa dapat kukendalikan lagi,
“Ooohh.. Aaahh..” aku benar-benar tidak pernah merasakan senikmat ini.
“Kau senang aku beginikan?” bisik Kathy dengan suara genit.
Gerakan tangannya naik-turun semakin cepat sampai pinggulku terangkat-angkat menahan nikmat dan geli luar biasa. Akhirnya aku tak dapat menahan lagi, dengan diiringi teriakkan nyaringku, spermaku meledak dan menyembur kuat keudara beberapa kali. Inilah untuk pertama kalinya aku mengalami orgasme. Kathy juga berteriak tertahan dan meloncat menjauhiku, gadis ini benar-benar terkejut melihat spermaku yang begitu dasyat menyembur keudara dan sebagian jatuh menimpa tangan, paha dan dadanya.
Beberapa saat aku terkulai lemas. Sepertinya aku sempat tak sadar beberapa detik. Begitu pula Kathy, gadis ini terbengong-bengong melihat kejadian yang benar-benar tak pernah terbayangkan olehnya.
“Apa.. Apa yang terjadi??” kata Kathy terbata-bata.
“A.. A.. Aku tidak tahu. Aku tidak pernah mengalami seperti ini sebelumnya.” kataku tergagap-gagap.
Setelah berpikir beberapa saat Kathy berkata pelan.
“Aku tahu. Kau mengalami orgasme.” katanya sambil mengusap-usap cairan kental spermaku yang berhamburan kemana-mana.
“Ini adalah sperma. Tapi aku benar-benar tidak menduga proses keluarnya begitu luar biasa.”
“Yeah, memang sangat luar biasa. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan sulit kugambarkan.” kataku.
Kathy tertawa genit.
“Itu karena aku! Aku yang membuatmu sampai orgasme! Tadinya aku khawatir, kau mengerang-erang seperti kesakitan.”
“Yeah. Benar-benar luar biasa. Jari-jari tanganmu juga luar biasa” kataku sambil melihat tubuh moleknya yang telanjang bulat. Dan akupun tak ingin membuang tempo lagi.
“Hey. Sekarang gantian aku!! Cepat kamu berbaring” kataku.
“Tapi.. Tapi kau pelan-pelan ya??” kata Kathy.”Aku takut.”
“OK, jangan khawatir, aku tak akan menyakitimu.”
Ya Tuhan, inilah hari bersejarahku sebagai seorang laki-laki. Dihadapanku berbaring terlentang sesosok tubuh gadis yang luar biasa cantiknya telanjang bulat. Mataku benar-benar termanjakan dengan pemandangan yang benar-benar menakjubkan.
Pelahan-lahan kuusap cairan spermaku yang menempel di bukit kecil di dada Kathy. Tanganku sampai gemetaran meraba kulit kenyal dan halus di sepasang bukit indah itu. Puttingnya yang kecil jadi mengeras ketika tanganku mengelus-elusnya. Apalagi ketika puting itu kepegang dan kupilin-pilin lembut, Kathy mengerang lembut. Hatiku sampai berdesir mendengar erangan aneh itu. Sepertinya mengandung kekuatan magis yang membangkitkan kembali gairahku.
Kuturunkan tanganku menelusuri perutnya kebawah sampai daerah pangkal pahanya. Kuusap-usap rambut halus pirang disana. Rambut yang panjangnya sekitar 1/4 inci itu sangat lembut. Aku tidak menduga didaerah itu bisa tumbuh rambut. Ujung jariku kususupkan ke celah-celah yang membelah vertikal gundukan kecil di pangkal pahanya. Daerah itu ternyata basah oleh cairan lendir.
“Buka lagi pahamu, aku tidak bisa melihat apa-apa disini.”
Ketika Kathy membuka lagi pahanya, tampaklah celah-celah yang berwarna pink yang mengkilat basah oleh cairan lendir.
“Wow!!”
Benar-benar pemandangan yang luar biasa, aku tidak pernah membayangkan seperti itu bentuk vagina seorang gadis. Kudekatkan wajahku agar bisa melihat lebih jelas daerah misterius yang sudah lama ingin kulihat. Kucium aroma khas yang segar dan juga cukup harum. Kukita Kathy sangat rajin membersihkan daerah itu. Tapi kembali aku tak bisa melihat apa-apa selain celah vertikal yang tertutup. Dengan hati-hati kususupkan jari-jariku kebibir vertikal yang cukup tebal itu, kurasakan kebasahan dan kehangatan didaerah itu.
Pinggul Kathy terjungkit-jungkit setiap kali kugosok celah-celah itu, bibirnya setiap kali juga mengeluarkan desahan-desahan aneh yang merangsang pendengaran, apalagi ketika ujung jariku menyentuh tonjolan clitorisnya. Sepertinya daerah tersebut sangat sensitif seperti juga sulit penisku, dan Kathy juga merasakan nikmat yang tak kalah bebatnya seperti ketika Kathy mengusap penisku. Aku jadi semakin bersemangat menggerakkan jariku menyusuri celah-celah itu.
Akhirnya mataku melihat lubang kecil berwarna merah muda dibawah tonjolan clitorisnya. Dari lubang itulah cairan bening itu keluar. Lubang itu cuma sebesar ujung jari kelingkingku. Aku yakin itulah yang disebut vagina yang tadi ditunjuk oleh Kathy, dan di buku dikatakan bahwa penis dimasukkan ke lubang itu. Tapi koq begitu kecil? Kumasukkan ujung jariku ke lubang itu, terasa hangat dan ketika kugerak-gerakkan tiba-tiba aku sangat terkejut, sepertinga ujung jariku terhisap oleh lubang itu. Aku jadi penasaran sekali, ketika akan kumasukkan lagi tiba-tiba Kathy membentakku.
“Hey! Apa yang kamu lakukan?!” katanya sambil melompat ketika ujung jariku kumasukkan lebih dalam.
“I just want to see what it feels like.”, I said, still pushing. Now, it was past the first knuckle.
“Aku hanya ingin tahu lubang apa itu.”, kataku sambil terus mau memasukkan ujung jariku lagi.
“Cut it out!” she was squirming. I kept pushing. She moaned and said again, but more softly,
“Keluarkan cepar keluarkan.” kata Kathy panik.
Ujung jariku seperti menabrak suatu dinding dan ketika kudorong lagi.
“Auw.. aduh stop!!” Jerit Kathy kesakitan. Dengan gugup kutarik ujung jariku keluar lubang kecil dan sempit itu.
“Itukan lubang dimana penis dimasukkan bukan??” kataku mencari kepastian.
“Mungkin.”
I started pushing my finger into her again,”Does it feel like a penis?”
Aku memulai mendorong lagi jariku ke dalam lubang itu,
“Apakah seperti dimasukkan penis?” tanyaku lagi. Pinggul Kathy kembali menggeliat-geliat.
“Aduuhh stop, stop please!” Rintih Kathy.
Aku ingat ketika singa jantan memasukkan penisnya kevagina singa betina. Tapi Kathy sepertinya merasa kesakitan dan keenakan sekaligus. Kini jariku kugerakkan keluar masuk. Lubang itu begitu sempit dan ketat menjepit ujung jariku. Cairan lendir semakin banyak keluar. Kulihat Kathy tidak lagi kesakitan, cuman mulutnya tak henti-hentinya mendesis keenakan dan tubuhnya menggeliat-geliat begitu menggairahkan.. Sampai tiba-tiba tubuhnya menggigil dan mengejang,
“Aaahh.. Ooohh,” jeritnya nyaring sambil menarik tanganku dari liang itu.
“Apa yang terjadi??” tanyaku keheranan.
“Entah, ahh.” Desah Kathy dengan nafas tersegal-segal.
“Mungkin aku orgasme,” bisik Kathy sambil tersenyum manis sekali.
“Ohh, kupikir memang benar penis harus dimasukkan ke lubang itu,” kataku, “Tapi aku tidak yakin lubang itu terlalu kecil untuk ukuran penis.”
“Kenapa tidak?” kata Kathy sambil melihat penisku yang mulai membesar dan menegang lagi.
“Penis terlalu besar. Ujung jariku saja sudah sulit masuk, apalagi penis yang ukurannya jauh lebih besar dan panjang.”
Kathy meraih kembali penisku.
“Yeah aku tahu maksudmu.”
Dia memperhatikan penisku dengan seksama sambil mengusap-usapnya. Sepertinya dia sangat sangat tertarik dan menyukai penisku itu, seperti barang antik yang sangat berharga.
“Jika tidak cukup, paling tidak kita bisa mencobanya untuk meyakinkan samapi sejauh mana.” kata Kathy sambil melirik ke arahku, senyuman genis tersungging dibibirnya.
“Apa kau pikir cukup aman?” tanyaku ragu-ragu. Tentunya aku sangat senang melakukannya, tapi aku khawatir Kathy akan kesakitan.
Kathy kembali berbaring terlentang dan pahanya dibuka lebar.
“Yakin. Bila tidak muat dimasukkan ke dalam milikku, maka kita akan mencari cara lainnya. Apapun juga kamu bisa ejakulasi, dan itu tidak akan menbuatku hamil karena tidak masuk ke dalam.”
Aku segera menempatkan pinggulku diantara kedua pahanya. Terasa hangat, basah dan lembut. Kugerak-gerakkan ujung penisku untuk menemukan lubang itu, begitu menyentuh lubangnya, kutekan sedikit, kemudian kugerakkan pinggulku sambil terus menekan. Sepasang bukit dadanya mengeras, putingnya menusuk dadaku. Kedua tangannya merangkul leherku. Kami kembali berciuman. Tubuh kamu saling menekan dan menggesek.
Kathy ketawa genit sambil berbisik, “Aku sangat senang kamu ada disini, dalam posisi seperti ini,” katanya sambil memelukku dengan mesra sekali.
Kami terus saling menggesek dan menekan, tangan kami juga saling mengelus dan meremas-remas. Nafas kami semakin cepat dan tubuh kami juga semakin panas, peluh kami mulai membasahi tubuh kami. Ini benar-benar luar biasa. Gesekan-gesekan itu demikian nikmatnya. Tapi usaha penisku untuk masuk ke lubang itu selalu gagal.
“Masih belum bisa masuk?” Bisik kathy.
“Coba kutekan agak keras lagi,” kuangkat sedikit pinggulku, kemudian kutekan keras, tapi ternyata malah meleset kesamping.
“Uhh..” desis Kathy.
“Coba kubantu,” bisik Kathy sambil tangannya meraih batang penisku, kemudian ditempatkan tepat di gerbang liang vaginanya.
“Tekan!!” kata Kathy.
“Yeah,” kataku sambil menekan pinggulku cukup kuat.
Kuangkat sedikit lagi, kembali kutekan lebih keras sambil tangan Kathy mengarahkan penisku. Kurasakan liang itu semakin mengembang dan tiba-tiba sebagian ujung penisku berhasil melesak ke dalam.
“Stop!” teriak Kathy.
“Ohh..” keluhku, sambil menghentikan gerakanku.
Kepala penisku yang bulat sudah berhasil masuk keliang vagina Kathy. Begitu ketatnya liang itu seperti mengunci ujung penisku.
“Ujung penisku sudah berhasil masuk,” bisikku.
“Ya, aku tahu. Aku dapat merasakannya.” kata Kathy.
Pelahan kutarik sedikit penisku pelan-pelan, kemudian kutekan lagi dengan tekanan lebih kuat. Begitu kulakukan berulang-ulang sampai ujung penisku tiba-tiba menabrak kuat dinding penghalang disana.
“Ahh, stop, kita sebaiknya berhenti, ohh jangan!” kata Kathy terbata-bata.
Meskipun mulutnya mengatakan jangan, tapi kurasakan pelukan Kathy malah semakin erat, dan pinggulnya pun bergerak mengimbangi tusukannku.
“Kita sebaiknya berhenti.. Kita, ohh stop!” rintih Kathy.
“Yeah.” kataku, tapi penisku tidak mau berhenti. Tekanan pinggulku makin lama makin kuat sehingga akhirnya..
“Aaahh.. ADUH!! Ohh.. Aaahh,” jeritan Kathy melengking kuat ketika penisku berhasil menembus benteng penghalang itu. Batang penisku tenggelam seluruhnya ke dalam liang yang sudah tidak perawan lagi, sampai bola testicle-ku menekan pangkal pahanya. Jeritan Kathy dan cengkeraman kukunya mencengkeram kuat di pundakku dan pahanya memeluk kuat kuat pinggulku membuatku benar-benar terkejut.
“Aduh! stop, stop!” jerit Kathy.
Kurasakan jepitan liang vagina Kathy yang begitu kuat dan ketat sekali, kurasakan juga denyutan-denyutan dinding liang itu seperti menyedot penisku, dan kurasakan kehangatan disana.
“Kathy. Penisku sudah masuk semua.” kataku sambil terengah-engah.
“I can tell. It hurt. A lot.”
“Aku bilang stop! Sakit sekali tahu!” bentak Kathy. Kulihat wajahnya merah padam dan air matanya mengalir membasahi pipinya.
“Maafkan aku Kathy. Aku tidak bisa mengendalikan diriku.”
“OK. Bisa kamu tarik keluar sekarang?”
“OK..” Aku cabut penisku pelan-pelan, Kathy merintih, kutekan lagi pelan-pelan dan kembali kutarik lagi sedikit. Kurasakan sesasi gesekan antara penisku dan dinding liang vagina Kathy begitu luar biasa nikmatnya. Tubuhku sampai menggigil menahan geli dan nikmat yang teramat sangat.
“Kathy, sebaiknya jangan dilepas,” bisikku.
“Ya, aku tahu..” desah Kathy sambil menggerakkan pinggulnya keriri-kanan mengikuti gerakan pinggulku. Tangan Kathy kembali memelukku erat-erat. Seperti juga aku, sepertinya Kathy juga merasakan sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa. Dia ingin menghentikannya, tapi kenikmatan itu sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Dan tiba-tiba kembali tubuh Kathy mengejang sambil mengerang cukup keras, ketika Kathy mencapai orgasmenya yang kedua kali. Kathy sepertinya mengatakan sesuatu kepadaku, tapi tidak jelas, akhirnya ia menggigit pundakku.
Diding liang vaginanya berdenyut-denyut kuat, membuat penisku tersedot-sedot dan sepertinya aku juga tidak kuat lagi menahan diri. Kutekan penisku dalam-dalam dan..
“Aaahh..” spermaku menyembur kuat berkali-kali didasar liang vagina Kathy.
Entah berapa lama kami terkulai sambil berpelukan, penisku masih tertanam diliang vagina Kathy..
Ketika kami sadar, segera kutarik penisku yang sudah mengecil itu. Kulihat cairan spermaku bersama cairan vagina Kathy berhamburan dimana-mana. Dan cairan itu berwarna merah.. Memang benar-benar darah Kathy yang bercampur cairan sperma.
“Ya ampun, Kathy, aku benar-benar melukaimu, maafkan aku Kathy,” seruku panik.
“Ohh tidak!” jerit Kathy sambil melihat ke vaginanya.
“Kamu ejakulasi di dalam lubang vaginaku!! Kau masukkan spermamu di dalam! Aduh, kamu bisa membuatku hamil!!”
Cepat-cepat kuperiksa vagina Kathy. Tidak kelihatan ada luka disana, tapi darah keluar dari liang vaginanya. Aku yakin, pasti bagian dalam liang vagina itu ada yang luka.
Akhirnya kami memutuskan untuk tidak menceritakan kepada orang lain kalau Kathy sembuh nanti. Kami cuman bisa menunggu untuk melihat apakan Kathy hamil atau tidak. Kami segera berpakaian dan aku segera lari pulang kerumah. Sampai beberapa minggu kami berdua dihinggapi perasaan takut. Dan Kathy pun sepertinya takut untuk menemuiku. Dia selalu menghindar kalau melihatku.
Kami memang tidak pernah menceritakan kejadian itu kepada orang lain, dan kami juga tidak pernah melakukan hubungan sex lagi, tapi kami masih berteman sampai beberapa tahun, sampai akhirnya aku pindah ke Denver. Tapi aku tidak pernah melupakan hari bersejarah yang sangat menakjubkan itu!!
Kita berdua satu sekolah di pinggir kota Chicago dan kami sudah bersahabat sejak tiga tahun sebelumnya. Sampai kemudian aku menganggapnya lebih dari sahabatku lainnya. Kathy agak tomboy, dia biasa bermain mainan yang biasanya dikerjakan anak laki-laki. Sampai kemudian tubuhnya berkembang seperti selayaknya seorang gadis, dan akupun mulai kikuk kalau sedang bersamanya, tanpa kuketahui dengan jelas apa sebabnya.
Ibu Kathy telah cerai dan harus bekerja siang hari pada suatu rumah makan. Keadaan ini semakin menyenangkan buat kami, karena kami berdua biasa ditinggalkan sendirian berjam-jam pada siang hari. Biasanya kami hanya sebatas duduk bersama sambil berbincang-bincang seperti anak-anak lain pada umumnya. Tapi sore ini terjadi keadaan yang berbeda.
Hari itu kami baru mendapatkan pelajaran pendidikan-sex di sekolah. Pada jaman itu, setahun sekali anak laki-laki dan perempuan dipisahkan untuk mendapatkan ‘pendidikan seks’. Sebenarnya pelajaran itu berupa pelajaran biologi dengan sedikit tambahan informasi tentang masalah sex. Informasi tersebut cukup rinci dengan dilengkapi pula dengan buku saku dengan judul ‘Apa yang harus diketahui anak laki-laki’ atau ‘Apa yang harus diketahui anak perempuan’.
Disana tidak dijelaskan secara gamblang tentang aktivitas sex. Secara alami anak laki-laki selalu ingin tahu apa yang telah diajarkan kepada teman-teman perempuannya, demikian pula sebaliknya anak-anak perempuan ingin tahu apa yang telah diajarkan ke teman-teman laki-lakinya. Demikian pula yang kami perbincangkan hari itu.
Kami berdua berada di dalam kamar Kathy, di atas tempat tidurnya yang berukuran besar, terbuat dari kayu jati yang nyaman. Kami duduk berhadapan, Kathy membaca buku sakuku sedang aku membaca buku sakunya.
“Kathy, kamu mendapatkan bahan banyak banyak dari yang kuperoleh. Contohnya lihat ini, ada proses haid dan Kotex!”
“Tapi mereka tidak benar-benar menceritakan secara jelas. Aku pikir kita telah memiliki gambar atau semacam anu.”
Aku benar-benar sangat mengharapkan, karena aku belum pernah melihat tubuh perempuan yang telanjang dan seperti apa bentuk anunya dibawah sana. Kathy memakai T-Shirt dan celana pendek, aku bisa melihat betuk lengkungan bukit dadanya yang kecil, dan samar-samar aku juga bisa melihat garis celah-celah diantara pahanya yang tertutup oleh celana ketatnya.
“Aku tidak mengetahui mengapa mereka menyebutnya pendidikan-seks. Padahal disini tidak menerangkan bagaimana cara melakukannya.”
“Siapa bilang? Mari kutunjukan kepadamu,” kata Kathy sambil membungkukkan punggung dan meletakkan buku dihadapanku.
Kucium keharuman shampo rambutnya yang membuatku terangsang. Aku pun merasakan ketegangan anuku didalam celanaku. Tapi aku mengharapkan semoga dia tidak menyadari apa yang sedang kurasakan.
“Lihat! Disini dikatakan penis laki-laki akan tegang kaku dan keras. Sehingga bisa dimasukkan ke vagina perempuan, yang lembut dan mudah mengembang. Ketika dia ejakulasi, cairan sperma yang berisi jutaan sel masuk ke vagina perempuan dan membuahi telur.”
“Itu sudah ceritakan banyak kepadaku,” katanya dengan menyindir,”Seperti dimana letak liang vagina itu? Bagaimana cara penis memasukinya?”
Sebenarnya aku agak malu mendengar secara fulgar kata-kata itu di depan seorang gadis, sehingga wajahku menjadi merah padam dan penisku semakin menonjol keluar celanaku. Kathy membuka lagi lembar lainnya dan menunjukkannya kepadaku suatu baris gambar.
“Disini tempatnya,” katanya sambil menunjuk kesuatu gambar.
“Sudah jelas apa yang kumaksudkan? Tidakkah sudah cukup jelas yang kamu cari?” kata Kathy.
Tiba-tiba sebuah ide masuk keotakku dan aku harus memutuskan untuk mengambil resiko.
“Dimana milikmu?”
Aku hampir tidak percaya bahwa aku benar-benar berani mengucapkannya. Aku tahu aku telah melakukan sesuatu yang bodoh, yang bisa diceritakan Kathy kepada teman-temanku disekolah.
Kathy melirikku dengan ekor matanya beberapa saat. Dia kibaskan rambutnya kebelakang dan menyisihkan rambut yang menutupi wajahnya. Kemudian merebahkan punggungnya dan tangannya digerakkan ketempat diantara kedua pahanya. Aku hampir tidak berani memandang ke arah bagian tersebut. Kemudian disusupkannya disuatu tempat di celananya.
“Disini tempatnya.”
Waktu terus berjalan dengan cepat dan aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Aku Cuma tertawa dan berkata, “Itu bukan sangat dekat seperti apa yang dikatakan di buku!”
Kathy juga tertawa, dan aku bisa merasakan ‘anuku’ semakin membesar. Kami berdua melanjutkan membuka lembar lainnya sambil memperbincangkan lebih lanjut. Aku jadi grogi ketika Kathy kemudian berkata,”Jadi bagaimana penis bisa muat kalau dimasukkan kesana? Seperti yang dikatakan buku ini. Apa betul?”
Ya ampun! Dia sedang memperbincangkan ‘anuku’! Aku menelan ludah beberapa kali sambil berkata,
“Kecuali, ketika penis sudah keras dan tegang.”
Aku merasa jantungku berdebar semakin keras. Aku hampir tidak percaya apa yang sedang terjadi! Itu tidak seperti yang sering aku impikan. Aku belum mulai onani, dan proses ke arah sana terus berlangsung dengan cepat.
“Aku masih tidak paham bagaimana caranya penis bisa masuk kesana. Si perempuan mestinya tidur di atas meja atau apa saja sedang laki-laki dalam posisi berdiri.”
“Aku sempat menyaksikan ‘Wild Kingdom’ semalam dan melihat dua singa melakukan itu. Cukup menarik.”
“Bagaimana cara mereka melakukan itu?” Tanya Kathy penasaran.
“Singa betina duduk sana dan singa jantan duduk dibelakangnya. Kukira ia menaruh penisnya dari belakang.”
“Mana bisa?” kata Kathy dengan nada meremehkan yang membuatku marah. Kami memang selalu bersaing dan saling mencintai.
“Benar, Aku melihatnya dengan jelas.”
“Tidak masuk akal, lihat” kata Kathy sambil tubuhnya memberangkang dengan perut menyentuh kasur.
“Dengan posisi seperti ini bagaimana bisa masuk?”
“Singa betina bukan berbaring seperti itu. Kakinya ada dibawahnya,” kataku sambil memperagakan posisi singa betina setengah berjongkok dengan tangan bertumpu pada kasur.
“Sama saja tetap tidak bisa. Lihat?” Kathy memposisikan kakinya dan sikutnya berada dibawah dadanya. Pantatnya diangkat, sehingga bulatan pinggulnya nampak jelas dibungkus celananya yang ketat.
“Vaginaku tepat disini.” Tangannya digerakkan diantara kedua pangkal pahanya dan kulihat cembungan ditempat tersebut.
“Jika penis ditusukkan kesini, tidak akan bisa menjangkaunya.”
Aku yakin bahwa aku yang benar, dan aku harus membuktikannya.
“Kenapa tidak, coba lihat,” kataku sambil memposisikan tubuhku dibelakang Kathy seperti singa jantan, dan penisku kutempelkan dibulatan pantatnya.
“Hey, apa yang kau lakukan??” tanya Kathy dengan wajah merah padam.
“Membuktikan bahwa aku benar. Begini.” kataku sambil mendorong dan menggesekan tonjolan penisku pada bulatan pantatnya. Kurasakan sensasi kehangatan menyentuh bagian tonjolan penisku.
“Penis akan ditusukkan dari sini, begini.” Kuletakkan jari telunjukku mengacung diposisi penisku, kemudian kugerakkan pinggulku kedepan sehingga ujung telunjukku menusuk kepangkal pahanya.
“Ya, tapi tetap saja tidak bisa,” kata Kathy tidak puas.
“Hey, aku tahu! Tunggu, jangan bergerak. Pindahkan posisi kakimu diantara kakiku, nah sekarang gerakkan maju.”
Dengan berlandaskan lutut aku berdiri diantara kedua paha Kathy, kugerakkan pinggulku kedepan sehingga ujung jari telunjukku menyentuh cembungan dipangkal paha Kathy.
“Ohh,” desah Kathy. Pinggulnya terjungkit ketika ujung jariku menusuk tepat di vaginanya.
“Begitu sudah tepat di vaginanya, singa jantan kemudian menindih tubuh singa betina, sambil menusukkan penisnya kedepan.”
Kurebahkan tubuhku dipunggung Kathy sambil menggerakkan pinggulku maju mundur. Jariku kutusuk-tusukkan ke vagina Kathy. Aku hampir tidak percaya dengan apa yang kulakukan, kenyataannya jari telunjukku sedang menusuk dan menggosok bagian paling rahasia Kathy! Penisku jadi semakin tegang dan kalau diteruskan lagi sepertinya aku bisa orgasme. Aku tak tahu apa yang Kathy rasakan, yang pasti tubuhnya ikut menggeliat-geliat setiap kali kusentuh vaginanya. Akhirnya Kathy sadar akan keadaan kami, tubuhnya kemudian dibalikkan dan menjauh.
“OK, aku tahu yang kau maksudkan. Kau mungkin benar. Tapi kupikir manusia tidak melakukan dengan cara seperti itu.”
Aku terduduk dengan wajah merah padam, sejenak kutenangkan diriku agar Kathy tidak tahu apa yang sedang bergolak pada diriku.”Aku tidak mengatakan begitu, aku hanya mengatakan bahwa dengan cara seperti itu bisa dilakukan. Disamping itu apa ada cara lain untuk melakukan itu.
“Aku pernah melihat sesuatu di TV dengan Mamaku, tapi dia segera merubah channel sebelum aku sempat melihatnya dengan jelas.” kata Kathy
“Apa itu?”
“Mereka berada dibawah selimut sehingga aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Tetapi perempuannya jelas sedang berbaring terlentang, seperti ini,” kata Kathy sambil berguling terlentang, dengan kedua pahanya direnggangkan.
“Dan ada seorang laki-laki menindihnya dari atas.”
“Tidak, dia tidak akan bisa berbuat sesuatu!” kataku penasaran.
“Kenapa tidak? Mari kita coba!”
Aku benar-benar khawatir. Aku tidak ingin melukai Kathy. Tapi aku ingat katika bermain bola, kathy pernah ditindih beberapa anak laki-laki yang ternyata tidak apa-apa. Tapi ada sesuatu yang membuatku berdebar-debar, dengan posisi itu aku akan bisa bergesekan lebih banyak dengan gundukan kecil di pangkal paha Kathy. Daerah itu terasa hangat dan telah menghipnotisku sehingga sempat bembuatku hampir orgasme.
“Sekarang berbaringlah di atasku,” kata Kathy.
Aku merebahkan diri menindih tubuhnya dengan bertumpu pada kedua tanganku. Kurasakan sepasang bukit di dadanya menusuk dadaku! Desah nafasnya menyapu wajahku dan kucium keharuman rambutnya, demikian juga kehangatan yang terpancar dari pangkal pahanya. Aku benar-benar terangsang berat, apalagi ketika kedua tangannya merangkul leherku sehingga tubuh kami berhimpitan.
“Kamu menyukai posisiku seperti ini?” bisikku dengan suara bergetar.
“Yeah. Sepertinya nyaman,” bisik Kathy. Mata kami saling pandang, 1001 perasaan bercampur aduk. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sampai Kathy berbisik,
“Kamu pernah mencium seorang gadis?”
“T.. Tidak pernah,” jantungku berdebar keras, aku tidak pernah sedekat ini dengan Kathy. Wajahnya yang manis sekali tampak merah padam, tapi malah kelihatan semakin cantik. Tubuhnya yang harum, padat tapi lembut sekali.
“Aku juga,” kata Kathy, kemudia kita tertawa bersama.
“Maksudku aku tidak pernah mencium seorang laki-laki, tapi..”
Tiba-tiba Kathy menarik wajahku dan.. Bibirku bersentuhan dengan bibirnya.. Kami berciuman sambil menutup mata, bibir kami saling bergesekan, saling menghisap dan lidah kami saling menyentuh dan membelai.. Wow, sesuatu yang sangat luar biasa!! Getaran sentuhan bibir kami sampai terasa kesekujur tubuh kami, terasa niimaat sekali, sulit kami gambarkan dengan kata-kata. Ciuman itu terhenti karena kami kehabisan napas.
“Ohh, luar biasa, manis sekali,” desahku.
Tapi tiba-tiba aku terkejut ketika Kathy malah tetawa genit.
“Mnn.. Mmmhmm.” tawanya yang genit lagi.
“Apa yang sangat lucu?” tanyaku penuh tanda tanya.
“Aku dapat merasakan kamu.” kata Kathy sambil tersenyum manis.
“Tapi? Aku dapat merasakan kamu juga.” kataku masih bingung.
“Tidak, maksudku aku dapat merasakan anumu.. Um.. Penismu. Aku merasakan benar-benar sangat keras.”
Aduh! Aku benar-benar telah melupakan! Aku benar-benar bodoh luar biasa, dan Kathy bisa ceritakan teman-temanku! Aku bisa sangat malu, tapi hal itu terjadi tanpa dapat kukendalikan.
“Oh.. Aku.. Minta maaf, aku benar-benar tidak sengaja, itu terjadi dengan sendirinya, tanpa dapat kucegah.” kataku terbata-bata, sambil bergerak mengangkat pinggulku.
“Hey, Aku tidak keberatan koq.” kata Kathy, sambil melipat kakinya memeluk pinggulku, sehingga aku tidak bisa bangun, dan kurasakan tonjolan penisku semakin merapat erat dengan cembungan vaginanya.
“Aku.. Aku tidak tahu. Itu kadang-kadang terjadi dengan sendirinya.” kataku mencoba untuk menerangkan keadaanku.
“Benar? Bagus sekali.” kata Kathy sambil menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga aku semakin terangsang.
“Seberapa besarnya?” bisik Kathy.
“Apanya?!” tanyaku agak panik.
Kathy tertawa genit, dia senang melihat kebingunganku.
“Seberapa besarnya mm penismu? Aku merasakan cukup besar. Aku hanya tidak bisa memahami apakah anunya seorang gadis bisa dimasuki yang sebesar itu?
“Aku tidak tahu, aku juga tidak pernah memikirkan seberapa besarnya.”
“Coba kulihat,” kata Kathy.
Hatiku semakin berdebar-debar, Kathy ingin melihat penisku! Apakah aku harus telanjang bulat di depan seorang gadis? Tidak!
“Ayolah, biarkan aku melihatnya, please?”
Tunggu dulu. Ini adalah kesempatanku untuk melihat seorang gadis telanjang. Ini benar-benar sesuatu yang luar biasa! Tapi aku tidak yakin Kathy membolehkan aku melihatnya. Tapi ternyata Kathy mau! Kathy juga benar-benar ingin melihatku telanjang. Hanya untuk melihat, tanpa berbuat apa-apa lagi!
“OK, kamu dulu.” kataku.
“Tidak, kita sama-sama.” katanya.
Ini memang adil. Aku segera membuka bajuku, demikian pula Kathy. Detak jantungku terasa semakin cepat. Aku pernah melihat Kathy dalam pakaian renang, tapi ini benar-benar luar biasa. Sambil melepas bajuku, mataku tidak pernah lepas dari bra-nya yang berwarna putih, dan juga kulit tubuhnya yang kuning mulus. Aku benar-benar tidak pernah membayangkan begitu luar biasa, apalagi ketika Kathy membuka kaitan bra-nya dan melepaskannya.. Jantungku seakan berhenti bertetak..
Akhirnya aku benar-benar melihat buah dada seorang gadis!! Bulat, putih bagai cream, puting kecil berwarna pink yang mencuat indah sekali. “Mmm.” Guman Kathy menyadarkanku. Kathy tersenyum-senyum malu melihatku terbengong-bengong melihat kemulusan buah dadanya.
Aku segera melepaskan sabukku, Kathy menyusupkan jarinya memegang elastik celana pendeknya dan berhenti mejhmaxwnungguku. Aku segera melepaskan kancing celana dan terus melepas celana jeanku. Penisku yang tegang langsung tampak mencuat dari dalam celana dalamku. Tiba-tiba mukaku merah padam, ternyata Kathy belum melepas celana pendeknya.
“Hey! Ayoi! Kamu kan janji bersama-sama!”
“Oh, maaf. Aku lupa,” kata Kathy sambil sorot matanya tidak lepas dari tonjolan penisku di celana dalamku.
Kathy kemudian berbaring sambil melepas celena pendeknya melewati pinggulnya yang bulat indah. Tubuh kami berdua sekarang tinggal dibalut oleh celana dalam. Aku benar-benar kagum dengan kemulusan kulit tubuhnya bagaikan kulit bayi, kuning kemerahan dan halus sekali.
“Siap,” kata Kathy.
“OK,” kataku mantap.
Aku benar-benar sudah tidak sabar lagi melihat tubuh seorang gadis yang telanjang bulat di depanku. Dan.. Hal itu benar-benar menjadi kenyataan ketika Kathy pelahan-lahan melepas celana dalamnya, bersamaan dengan kuturunkan celana dalamku melewati kakiku.
Dan kemudian kami berdua sama-sama terbengong-bengong melihat tubuh telanjang di depannya. Kulit tubuh Kathy benar-benar mulus, lekukan tubuhnya benar-benar mempesona. Ketika sudut mataku melihat ke Kathy, kulihat wajahnya merah padam dan sorot matanya menjelajahi seluruh tubuhnya. Sepertinya wajahnya jadi semakin cantik dan oohh.. Sepasang bukit dadanya benar-benar mengagumkan dan menggetarkan hatiku, tapi.. Bagian bawahnya.. Kulihat rambut kecil-kecil halus berwarna pirang menutupi cembungan dipangkal pahanya. Tapi tidak ada lagi yang bisa kulihat, sepertinya semuanya tersembunyi dibalik rambut halus itu.
“Wow,” seru Kathy.
“Berbaringlah terlentang, aku ingin bisa melihatnya dengan jelas.”
Aku tidak bisa menolaknya, aku terlentang sambil memperhatikan Kathy. Dia bergeser mendekati diriku. Sepasang bukit dadanya ikut bergoyang, pemandangan yang menakjubkan sekali. Aku tidak memperhatikan tangannya sampai ketika jari-jarinya mengelus batang penisku dengan lembut.”Oh besar sekali, keras, tapi kulitnya lembut sekali.” kata Kathy sambil tangannya menjelajahi seluruh bagian penisku, meremas dan mengusap-usapnya dengan lembut.
“Ouchh!” erangku. Sepertinga tubuhku melambung tinggi..
“Benar-benar luar biasa,” desis Kathy benar-benar terpesona menyaksikan penisku yang tegang kukuh dan keras. Kurasakan jari-jari Kathy mengocok-kocok batang penisku naik turun dengan penuh gairah. Aku tidak pernah melihat penisku menjadi sebesar itu, sepertinya penisku telah mengembang secara maximum. Mataku tertutup rapat-rapat.. Mulutku mendesah-desah tanpa dapat kukendalikan lagi,
“Ooohh.. Aaahh..” aku benar-benar tidak pernah merasakan senikmat ini.
“Kau senang aku beginikan?” bisik Kathy dengan suara genit.
Gerakan tangannya naik-turun semakin cepat sampai pinggulku terangkat-angkat menahan nikmat dan geli luar biasa. Akhirnya aku tak dapat menahan lagi, dengan diiringi teriakkan nyaringku, spermaku meledak dan menyembur kuat keudara beberapa kali. Inilah untuk pertama kalinya aku mengalami orgasme. Kathy juga berteriak tertahan dan meloncat menjauhiku, gadis ini benar-benar terkejut melihat spermaku yang begitu dasyat menyembur keudara dan sebagian jatuh menimpa tangan, paha dan dadanya.
Beberapa saat aku terkulai lemas. Sepertinya aku sempat tak sadar beberapa detik. Begitu pula Kathy, gadis ini terbengong-bengong melihat kejadian yang benar-benar tak pernah terbayangkan olehnya.
“Apa.. Apa yang terjadi??” kata Kathy terbata-bata.
“A.. A.. Aku tidak tahu. Aku tidak pernah mengalami seperti ini sebelumnya.” kataku tergagap-gagap.
Setelah berpikir beberapa saat Kathy berkata pelan.
“Aku tahu. Kau mengalami orgasme.” katanya sambil mengusap-usap cairan kental spermaku yang berhamburan kemana-mana.
“Ini adalah sperma. Tapi aku benar-benar tidak menduga proses keluarnya begitu luar biasa.”
“Yeah, memang sangat luar biasa. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan sulit kugambarkan.” kataku.
Kathy tertawa genit.
“Itu karena aku! Aku yang membuatmu sampai orgasme! Tadinya aku khawatir, kau mengerang-erang seperti kesakitan.”
“Yeah. Benar-benar luar biasa. Jari-jari tanganmu juga luar biasa” kataku sambil melihat tubuh moleknya yang telanjang bulat. Dan akupun tak ingin membuang tempo lagi.
“Hey. Sekarang gantian aku!! Cepat kamu berbaring” kataku.
“Tapi.. Tapi kau pelan-pelan ya??” kata Kathy.”Aku takut.”
“OK, jangan khawatir, aku tak akan menyakitimu.”
Ya Tuhan, inilah hari bersejarahku sebagai seorang laki-laki. Dihadapanku berbaring terlentang sesosok tubuh gadis yang luar biasa cantiknya telanjang bulat. Mataku benar-benar termanjakan dengan pemandangan yang benar-benar menakjubkan.
Pelahan-lahan kuusap cairan spermaku yang menempel di bukit kecil di dada Kathy. Tanganku sampai gemetaran meraba kulit kenyal dan halus di sepasang bukit indah itu. Puttingnya yang kecil jadi mengeras ketika tanganku mengelus-elusnya. Apalagi ketika puting itu kepegang dan kupilin-pilin lembut, Kathy mengerang lembut. Hatiku sampai berdesir mendengar erangan aneh itu. Sepertinya mengandung kekuatan magis yang membangkitkan kembali gairahku.
Kuturunkan tanganku menelusuri perutnya kebawah sampai daerah pangkal pahanya. Kuusap-usap rambut halus pirang disana. Rambut yang panjangnya sekitar 1/4 inci itu sangat lembut. Aku tidak menduga didaerah itu bisa tumbuh rambut. Ujung jariku kususupkan ke celah-celah yang membelah vertikal gundukan kecil di pangkal pahanya. Daerah itu ternyata basah oleh cairan lendir.
“Buka lagi pahamu, aku tidak bisa melihat apa-apa disini.”
Ketika Kathy membuka lagi pahanya, tampaklah celah-celah yang berwarna pink yang mengkilat basah oleh cairan lendir.
“Wow!!”
Benar-benar pemandangan yang luar biasa, aku tidak pernah membayangkan seperti itu bentuk vagina seorang gadis. Kudekatkan wajahku agar bisa melihat lebih jelas daerah misterius yang sudah lama ingin kulihat. Kucium aroma khas yang segar dan juga cukup harum. Kukita Kathy sangat rajin membersihkan daerah itu. Tapi kembali aku tak bisa melihat apa-apa selain celah vertikal yang tertutup. Dengan hati-hati kususupkan jari-jariku kebibir vertikal yang cukup tebal itu, kurasakan kebasahan dan kehangatan didaerah itu.
Pinggul Kathy terjungkit-jungkit setiap kali kugosok celah-celah itu, bibirnya setiap kali juga mengeluarkan desahan-desahan aneh yang merangsang pendengaran, apalagi ketika ujung jariku menyentuh tonjolan clitorisnya. Sepertinya daerah tersebut sangat sensitif seperti juga sulit penisku, dan Kathy juga merasakan nikmat yang tak kalah bebatnya seperti ketika Kathy mengusap penisku. Aku jadi semakin bersemangat menggerakkan jariku menyusuri celah-celah itu.
Akhirnya mataku melihat lubang kecil berwarna merah muda dibawah tonjolan clitorisnya. Dari lubang itulah cairan bening itu keluar. Lubang itu cuma sebesar ujung jari kelingkingku. Aku yakin itulah yang disebut vagina yang tadi ditunjuk oleh Kathy, dan di buku dikatakan bahwa penis dimasukkan ke lubang itu. Tapi koq begitu kecil? Kumasukkan ujung jariku ke lubang itu, terasa hangat dan ketika kugerak-gerakkan tiba-tiba aku sangat terkejut, sepertinga ujung jariku terhisap oleh lubang itu. Aku jadi penasaran sekali, ketika akan kumasukkan lagi tiba-tiba Kathy membentakku.
“Hey! Apa yang kamu lakukan?!” katanya sambil melompat ketika ujung jariku kumasukkan lebih dalam.
“I just want to see what it feels like.”, I said, still pushing. Now, it was past the first knuckle.
“Aku hanya ingin tahu lubang apa itu.”, kataku sambil terus mau memasukkan ujung jariku lagi.
“Cut it out!” she was squirming. I kept pushing. She moaned and said again, but more softly,
“Keluarkan cepar keluarkan.” kata Kathy panik.
Ujung jariku seperti menabrak suatu dinding dan ketika kudorong lagi.
“Auw.. aduh stop!!” Jerit Kathy kesakitan. Dengan gugup kutarik ujung jariku keluar lubang kecil dan sempit itu.
“Itukan lubang dimana penis dimasukkan bukan??” kataku mencari kepastian.
“Mungkin.”
I started pushing my finger into her again,”Does it feel like a penis?”
Aku memulai mendorong lagi jariku ke dalam lubang itu,
“Apakah seperti dimasukkan penis?” tanyaku lagi. Pinggul Kathy kembali menggeliat-geliat.
“Aduuhh stop, stop please!” Rintih Kathy.
Aku ingat ketika singa jantan memasukkan penisnya kevagina singa betina. Tapi Kathy sepertinya merasa kesakitan dan keenakan sekaligus. Kini jariku kugerakkan keluar masuk. Lubang itu begitu sempit dan ketat menjepit ujung jariku. Cairan lendir semakin banyak keluar. Kulihat Kathy tidak lagi kesakitan, cuman mulutnya tak henti-hentinya mendesis keenakan dan tubuhnya menggeliat-geliat begitu menggairahkan.. Sampai tiba-tiba tubuhnya menggigil dan mengejang,
“Aaahh.. Ooohh,” jeritnya nyaring sambil menarik tanganku dari liang itu.
“Apa yang terjadi??” tanyaku keheranan.
“Entah, ahh.” Desah Kathy dengan nafas tersegal-segal.
“Mungkin aku orgasme,” bisik Kathy sambil tersenyum manis sekali.
“Ohh, kupikir memang benar penis harus dimasukkan ke lubang itu,” kataku, “Tapi aku tidak yakin lubang itu terlalu kecil untuk ukuran penis.”
“Kenapa tidak?” kata Kathy sambil melihat penisku yang mulai membesar dan menegang lagi.
“Penis terlalu besar. Ujung jariku saja sudah sulit masuk, apalagi penis yang ukurannya jauh lebih besar dan panjang.”
Kathy meraih kembali penisku.
“Yeah aku tahu maksudmu.”
Dia memperhatikan penisku dengan seksama sambil mengusap-usapnya. Sepertinya dia sangat sangat tertarik dan menyukai penisku itu, seperti barang antik yang sangat berharga.
“Jika tidak cukup, paling tidak kita bisa mencobanya untuk meyakinkan samapi sejauh mana.” kata Kathy sambil melirik ke arahku, senyuman genis tersungging dibibirnya.
“Apa kau pikir cukup aman?” tanyaku ragu-ragu. Tentunya aku sangat senang melakukannya, tapi aku khawatir Kathy akan kesakitan.
Kathy kembali berbaring terlentang dan pahanya dibuka lebar.
“Yakin. Bila tidak muat dimasukkan ke dalam milikku, maka kita akan mencari cara lainnya. Apapun juga kamu bisa ejakulasi, dan itu tidak akan menbuatku hamil karena tidak masuk ke dalam.”
Aku segera menempatkan pinggulku diantara kedua pahanya. Terasa hangat, basah dan lembut. Kugerak-gerakkan ujung penisku untuk menemukan lubang itu, begitu menyentuh lubangnya, kutekan sedikit, kemudian kugerakkan pinggulku sambil terus menekan. Sepasang bukit dadanya mengeras, putingnya menusuk dadaku. Kedua tangannya merangkul leherku. Kami kembali berciuman. Tubuh kamu saling menekan dan menggesek.
Kathy ketawa genit sambil berbisik, “Aku sangat senang kamu ada disini, dalam posisi seperti ini,” katanya sambil memelukku dengan mesra sekali.
Kami terus saling menggesek dan menekan, tangan kami juga saling mengelus dan meremas-remas. Nafas kami semakin cepat dan tubuh kami juga semakin panas, peluh kami mulai membasahi tubuh kami. Ini benar-benar luar biasa. Gesekan-gesekan itu demikian nikmatnya. Tapi usaha penisku untuk masuk ke lubang itu selalu gagal.
“Masih belum bisa masuk?” Bisik kathy.
“Coba kutekan agak keras lagi,” kuangkat sedikit pinggulku, kemudian kutekan keras, tapi ternyata malah meleset kesamping.
“Uhh..” desis Kathy.
“Coba kubantu,” bisik Kathy sambil tangannya meraih batang penisku, kemudian ditempatkan tepat di gerbang liang vaginanya.
“Tekan!!” kata Kathy.
“Yeah,” kataku sambil menekan pinggulku cukup kuat.
Kuangkat sedikit lagi, kembali kutekan lebih keras sambil tangan Kathy mengarahkan penisku. Kurasakan liang itu semakin mengembang dan tiba-tiba sebagian ujung penisku berhasil melesak ke dalam.
“Stop!” teriak Kathy.
“Ohh..” keluhku, sambil menghentikan gerakanku.
Kepala penisku yang bulat sudah berhasil masuk keliang vagina Kathy. Begitu ketatnya liang itu seperti mengunci ujung penisku.
“Ujung penisku sudah berhasil masuk,” bisikku.
“Ya, aku tahu. Aku dapat merasakannya.” kata Kathy.
Pelahan kutarik sedikit penisku pelan-pelan, kemudian kutekan lagi dengan tekanan lebih kuat. Begitu kulakukan berulang-ulang sampai ujung penisku tiba-tiba menabrak kuat dinding penghalang disana.
“Ahh, stop, kita sebaiknya berhenti, ohh jangan!” kata Kathy terbata-bata.
Meskipun mulutnya mengatakan jangan, tapi kurasakan pelukan Kathy malah semakin erat, dan pinggulnya pun bergerak mengimbangi tusukannku.
“Kita sebaiknya berhenti.. Kita, ohh stop!” rintih Kathy.
“Yeah.” kataku, tapi penisku tidak mau berhenti. Tekanan pinggulku makin lama makin kuat sehingga akhirnya..
“Aaahh.. ADUH!! Ohh.. Aaahh,” jeritan Kathy melengking kuat ketika penisku berhasil menembus benteng penghalang itu. Batang penisku tenggelam seluruhnya ke dalam liang yang sudah tidak perawan lagi, sampai bola testicle-ku menekan pangkal pahanya. Jeritan Kathy dan cengkeraman kukunya mencengkeram kuat di pundakku dan pahanya memeluk kuat kuat pinggulku membuatku benar-benar terkejut.
“Aduh! stop, stop!” jerit Kathy.
Kurasakan jepitan liang vagina Kathy yang begitu kuat dan ketat sekali, kurasakan juga denyutan-denyutan dinding liang itu seperti menyedot penisku, dan kurasakan kehangatan disana.
“Kathy. Penisku sudah masuk semua.” kataku sambil terengah-engah.
“I can tell. It hurt. A lot.”
“Aku bilang stop! Sakit sekali tahu!” bentak Kathy. Kulihat wajahnya merah padam dan air matanya mengalir membasahi pipinya.
“Maafkan aku Kathy. Aku tidak bisa mengendalikan diriku.”
“OK. Bisa kamu tarik keluar sekarang?”
“OK..” Aku cabut penisku pelan-pelan, Kathy merintih, kutekan lagi pelan-pelan dan kembali kutarik lagi sedikit. Kurasakan sesasi gesekan antara penisku dan dinding liang vagina Kathy begitu luar biasa nikmatnya. Tubuhku sampai menggigil menahan geli dan nikmat yang teramat sangat.
“Kathy, sebaiknya jangan dilepas,” bisikku.
“Ya, aku tahu..” desah Kathy sambil menggerakkan pinggulnya keriri-kanan mengikuti gerakan pinggulku. Tangan Kathy kembali memelukku erat-erat. Seperti juga aku, sepertinya Kathy juga merasakan sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa. Dia ingin menghentikannya, tapi kenikmatan itu sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Dan tiba-tiba kembali tubuh Kathy mengejang sambil mengerang cukup keras, ketika Kathy mencapai orgasmenya yang kedua kali. Kathy sepertinya mengatakan sesuatu kepadaku, tapi tidak jelas, akhirnya ia menggigit pundakku.
Diding liang vaginanya berdenyut-denyut kuat, membuat penisku tersedot-sedot dan sepertinya aku juga tidak kuat lagi menahan diri. Kutekan penisku dalam-dalam dan..
“Aaahh..” spermaku menyembur kuat berkali-kali didasar liang vagina Kathy.
Entah berapa lama kami terkulai sambil berpelukan, penisku masih tertanam diliang vagina Kathy..
Ketika kami sadar, segera kutarik penisku yang sudah mengecil itu. Kulihat cairan spermaku bersama cairan vagina Kathy berhamburan dimana-mana. Dan cairan itu berwarna merah.. Memang benar-benar darah Kathy yang bercampur cairan sperma.
“Ya ampun, Kathy, aku benar-benar melukaimu, maafkan aku Kathy,” seruku panik.
“Ohh tidak!” jerit Kathy sambil melihat ke vaginanya.
“Kamu ejakulasi di dalam lubang vaginaku!! Kau masukkan spermamu di dalam! Aduh, kamu bisa membuatku hamil!!”
Cepat-cepat kuperiksa vagina Kathy. Tidak kelihatan ada luka disana, tapi darah keluar dari liang vaginanya. Aku yakin, pasti bagian dalam liang vagina itu ada yang luka.
Akhirnya kami memutuskan untuk tidak menceritakan kepada orang lain kalau Kathy sembuh nanti. Kami cuman bisa menunggu untuk melihat apakan Kathy hamil atau tidak. Kami segera berpakaian dan aku segera lari pulang kerumah. Sampai beberapa minggu kami berdua dihinggapi perasaan takut. Dan Kathy pun sepertinya takut untuk menemuiku. Dia selalu menghindar kalau melihatku.
Kami memang tidak pernah menceritakan kejadian itu kepada orang lain, dan kami juga tidak pernah melakukan hubungan sex lagi, tapi kami masih berteman sampai beberapa tahun, sampai akhirnya aku pindah ke Denver. Tapi aku tidak pernah melupakan hari bersejarah yang sangat menakjubkan itu!!
Cerita Dewasa Lady Rara
Hi Gw Angga gw mau berbagi cerita dimana gw pertama kali berhubungan sex, ni terjadi pada saat gw duduk di bangku SMA***** kelas 2 dimana pda saat itu gw punya pacar nama'y Rara********* dia tu pacar pertama gw.
Menurut orang-orang gw pnya wajah ganteng, tegap dan gw banyak disukai cwe2 dan tidak jrng banyak cwe2 yg menaruh hati sma gw. kejadian ni berawal pada saat gw mau pergi ke rumah cwe gw yg letaknya tidak jauh dri rumah gw mungkin sekitar 2km, setibanya dirumah cwe gw, gw langsung disambut dengan ciuman hangat dipipi kiriku yang membuat jantungku berdetak kencang walupun gw pcran udah lama tp persaan kaya gtu slalu ada, beberapa lma kemudian gw bilang sma cwe gw,
"Ra jalan yu?"ajak gw..
"gk bisa Ga koz ku harus jga rumah, gpp kan!"tolak cwe gw...
"trus rencana jalan kita gmn, koz kita kan dah sepakat mu jln2."paksa gw
"yaudah mendingan skg dirumh ku ja ya koz dsini gk da orng cuman ku ja pembantu lg pulang kampung and mamah, papah pulangnya bsk malem jd hari ni kita gk jln dlu ya?"cwe ku menjelaskan...
lalu gw ngejwb" yaudah terserah km ja yg penting kita skg kan berdua!"
"hihii dasar"tertawa genit...lalu kami pun segra masuk kedlam rumah dan kami pun duduk diruang tamu smbil kami menonton tv, "mau minum apa?"tawarnya..."pa ja deh yang penting enak"lalu rara pun menyodorkan segelas Air yg ternyata berisi jus kesukaanku, tanpa sadar ku memperhatikan tubuhnya ternyata dia lebih cantik bila berpakaian biasa dibandingkan dengan pakaian sekolah, mataku pun tertuju pada bagian gundukan besar yang tersangkut diantara kedua belahan dadanya hal itu pun membuatku menelan ludah hingga beberapa kali, pada saat itu Rara mengenakan baju t'shirt putih yang membuat dadanya semakin terlihat indah dengan rok mininya yang membuat pahanya terlihat jelas...
tiba-tiba"ko bengong?"rara mengejutkanku sambil duduk disampingku...
"ah enggk apa-apa ko.."mengejutkanku yg sedang bengong memandangi tubuh indahnya.......
"ya ra hri ni km cantik banget"aku memuji sambil memandanginya dengan penuh kagum,
"ah km bisa aja!"sambil memelukku dari samping yg membuatku terangsang hingga juniorku mendadak bangun, lalu aku pun menarik wajhnya dan sejenak kami saling memendang mengagumi satu sama lain, lalu aku pun mulai meberanikan diri untuk menciumnya dan akirnya kami berciuman dengan penuh gaiarah aku mulai melumat bibir indahnya dengan penuh nafsu sambil lidah ku mulai bermain dengan nakalnya hingga menimbulkan sensasi yg luar biasa yang tidak dpt aku bandingkan
tanpa sadar kami pun mulai menghetikan aktivitas tersebut...
lalu aku berkata"Ra aku boleh gk buka baju kamu?"sambil Membuka satu persatu kancing bajunya
".........."rara tidak menjawab mungkin dia sudah pasrah apa yg bakal gw lakukan sama dia dan berhasil lah gw membuka bajunya tanpa ada perlawanan darinya lalu aku mulai menciumi daerah pinggir gundukan besarnya yg masih tertutup oleh BH yg berwarna putih dan kira2 besarnya 36B.
rara pun pasrah saat ku membuka BH yg sedang ia kenakan dan aku pun mulai menciumi bagian dadanya hingga menimbulkan suara"uhhhhhh ahhhhh"erang rara menahan nikmat...
setelah puas dengan dadanya lalu aku mulai beralih ke bagian bawah miliknya yg menurutku masih menyimpan banyak rahasia, aku pun mulai membukanya tp entah kenapa tiba-tiba ada tangan yg menghalangiku ternyata tidak lain adalah tangan rara..
"Jangan ah malu....."rara monolak, tp aku tidak memperdulikannya dan aku terus melanjutkan aksiku akhirnya setelah susah payah aku berusaha akhirnya aku berhasil membuka rok yg masih menempel di tubuhnya dengan penuh nafsu aku pun mulai menciuma bagian luar CDnya yg menurutku tempat yg sangat indah untuk dinikmati Rara pun mengerang"ahhhhhhauhhhh.....ahhh Ga jangan.."mungkin maksudnya jangan berhenti....lalu aku pun mulai melepas CD yg dia kenakan dengan buru-buru aku langsung melumat bagian vaginanya, ternyata baru kali ini aku merasakan indahnya vagina"uhhhh....ahhh..Ga udah aaaakuuuu dahhh gkkkkk kuuuuuuuuaaaaaat ahhhh"..sepertinya rara sudah mulai mencapai organismenya, uhhh muncrat lah lahar dri vaginanya dan aku mulai menghisapnya dengan penuh nafsu"emmm ternyata gurih juga"lalu aku mulai melepas pakaian ku dengan terburu-buru.
terlihat didepanku ternyata rara masih menghayati organismenya itu, lalu aku pun mulai melepas celana Jens ku hingga sekarang aku hanya memakai CD saja, terlihat sepertinya Rara ketakutan melihat benda yg besar yang tersangkut di bagian dalam CD ku terlihat dia mulai merapatkan sela-sela kakiknya.
"Ra ko di tutup sih?"
"......."Rara tidak menjawab hanya dia terus merapatkan kakinya, lalu aku mulai melepas CD ku hingga skg Rara bisa jls melihat apa yg sebenarnya ada dibagian dalam CD ku, aku pun melihat rara hanya bengong melihat senjata yg besar dan panjang itu lalu......."ra ko bengong, pegang dong"dengan sedikit malu-malu rara pun mulai memegangi junior ku"ra skg masukin kemulut kamu ya?"
"ih gk mau tu kan jorok"dengan sedikit memaksa aku mulai membimbing rara untuk segera mengocok penisku, dengan malu-malu rara pun mulai membuka mulutnya dan mulai memasukkan penisku kedalam mulutnya...
"ahhhah...uhhh"ra mulut kamu nikmatnya banget sambil aku terus membimbing rara untuk terus mengocok penisku. dan terlihat sepertinya rara mulai menikmati permainan yg aku berikan kepadanya, lalu aku pun melepaskan penis ku dari mulutnya.
Aku pun mulai membimbingnya ketempat tidur lalu aku pun membaringkannya dengan sedikit terburu-buru aku pun menyuruhnya untuk melebarkan pahanya sehingga terlihat jelas daging yg merah merekah itu menghadap mukaku, dengan ragu-ragu ia mulai melebarkan pahanya itu sedikit demi sedikit lalu aku pun mulai mengarahkan penisku pada bagian dimana dulu aku terlahir.....sedikit demi sedikit aku mulai menekan penisku masuk ke dalam vaginanya,
"ahh saaakkittt Gaaa, uudah leepassin"rara memohon, tapi aku tidak memperdulikannya dan terus menusuknya hingga aku merasakan ada yg menahan penisku masuk,,"ahhh Saaaakkiiiit Gaaaaa akku ggk kkuuuaaaat"mendengar perkataannya aku menjadi semakin bernafsu untuk memasukkannya lebih dalam, dan akhirnya penisku dpat masuk sepenuhnya "bbblllleeeeezzzz"aku pun mendiamkn penisku terdiam dalam vaginanya untuk merasakn hangatnya vagina pacarku.
"Km jahat aku suruh berhenti kenapa kamu terusin"dengan nada marah, aku pun mulai memeluknya dengan penuh kasih sayang agar dia dapat tenang, rara pun memelukku dengan kuat seakan dia tidak mau lepas dari ku.
Setelah dia tenang aku pun mulai menggerakan pantatku maju mundur hingga menimbulkan suara yg keras. terlihat rara mulai menikmati tusukan penisku " ahhhhh...ahhha... terusssss.....Gaaaaa....ahhhhh,.....,.,.,."erang Rara penuh nikmat.
setelah 1/2jam kami bermain aku mulai merasakn ada sesuatu yg akan keluar dari penisku, ku lihat rara sudah mengalami 2 kali organisme dan mungkin sekarang giliranku lalu aku pun mulai mempercepat gerakan ku.
"Ra aakuuu mmaauu keluuar, ahhhhhhhh"dan Crot...crooot sperma ku keluar didalam vagina rara. dan kami pun terkulai lemas lalu aku memeluk dan mengecupnya dengan penuh rasa kasih sayang..
"Ra maafin angga dah ngerebut harta berharga km?"
"gak apa apa tp km rus janji kamu gk bakalan ninggalin aku"
" makasih Ra"sambil ku peluk rara....
setelah kejadian itu aku dan rara sering melakukan hub terlarang itu setiap orangtuanya pergi atau kami sering menyewa hotel dimana kami menginginkannya dan sampai saat ini aku masih sering melakukannya.
Menurut orang-orang gw pnya wajah ganteng, tegap dan gw banyak disukai cwe2 dan tidak jrng banyak cwe2 yg menaruh hati sma gw. kejadian ni berawal pada saat gw mau pergi ke rumah cwe gw yg letaknya tidak jauh dri rumah gw mungkin sekitar 2km, setibanya dirumah cwe gw, gw langsung disambut dengan ciuman hangat dipipi kiriku yang membuat jantungku berdetak kencang walupun gw pcran udah lama tp persaan kaya gtu slalu ada, beberapa lma kemudian gw bilang sma cwe gw,
"Ra jalan yu?"ajak gw..
"gk bisa Ga koz ku harus jga rumah, gpp kan!"tolak cwe gw...
"trus rencana jalan kita gmn, koz kita kan dah sepakat mu jln2."paksa gw
"yaudah mendingan skg dirumh ku ja ya koz dsini gk da orng cuman ku ja pembantu lg pulang kampung and mamah, papah pulangnya bsk malem jd hari ni kita gk jln dlu ya?"cwe ku menjelaskan...
lalu gw ngejwb" yaudah terserah km ja yg penting kita skg kan berdua!"
"hihii dasar"tertawa genit...lalu kami pun segra masuk kedlam rumah dan kami pun duduk diruang tamu smbil kami menonton tv, "mau minum apa?"tawarnya..."pa ja deh yang penting enak"lalu rara pun menyodorkan segelas Air yg ternyata berisi jus kesukaanku, tanpa sadar ku memperhatikan tubuhnya ternyata dia lebih cantik bila berpakaian biasa dibandingkan dengan pakaian sekolah, mataku pun tertuju pada bagian gundukan besar yang tersangkut diantara kedua belahan dadanya hal itu pun membuatku menelan ludah hingga beberapa kali, pada saat itu Rara mengenakan baju t'shirt putih yang membuat dadanya semakin terlihat indah dengan rok mininya yang membuat pahanya terlihat jelas...
tiba-tiba"ko bengong?"rara mengejutkanku sambil duduk disampingku...
"ah enggk apa-apa ko.."mengejutkanku yg sedang bengong memandangi tubuh indahnya.......
"ya ra hri ni km cantik banget"aku memuji sambil memandanginya dengan penuh kagum,
"ah km bisa aja!"sambil memelukku dari samping yg membuatku terangsang hingga juniorku mendadak bangun, lalu aku pun menarik wajhnya dan sejenak kami saling memendang mengagumi satu sama lain, lalu aku pun mulai meberanikan diri untuk menciumnya dan akirnya kami berciuman dengan penuh gaiarah aku mulai melumat bibir indahnya dengan penuh nafsu sambil lidah ku mulai bermain dengan nakalnya hingga menimbulkan sensasi yg luar biasa yang tidak dpt aku bandingkan
tanpa sadar kami pun mulai menghetikan aktivitas tersebut...
lalu aku berkata"Ra aku boleh gk buka baju kamu?"sambil Membuka satu persatu kancing bajunya
".........."rara tidak menjawab mungkin dia sudah pasrah apa yg bakal gw lakukan sama dia dan berhasil lah gw membuka bajunya tanpa ada perlawanan darinya lalu aku mulai menciumi daerah pinggir gundukan besarnya yg masih tertutup oleh BH yg berwarna putih dan kira2 besarnya 36B.
rara pun pasrah saat ku membuka BH yg sedang ia kenakan dan aku pun mulai menciumi bagian dadanya hingga menimbulkan suara"uhhhhhh ahhhhh"erang rara menahan nikmat...
setelah puas dengan dadanya lalu aku mulai beralih ke bagian bawah miliknya yg menurutku masih menyimpan banyak rahasia, aku pun mulai membukanya tp entah kenapa tiba-tiba ada tangan yg menghalangiku ternyata tidak lain adalah tangan rara..
"Jangan ah malu....."rara monolak, tp aku tidak memperdulikannya dan aku terus melanjutkan aksiku akhirnya setelah susah payah aku berusaha akhirnya aku berhasil membuka rok yg masih menempel di tubuhnya dengan penuh nafsu aku pun mulai menciuma bagian luar CDnya yg menurutku tempat yg sangat indah untuk dinikmati Rara pun mengerang"ahhhhhhauhhhh.....ahhh Ga jangan.."mungkin maksudnya jangan berhenti....lalu aku pun mulai melepas CD yg dia kenakan dengan buru-buru aku langsung melumat bagian vaginanya, ternyata baru kali ini aku merasakan indahnya vagina"uhhhh....ahhh..Ga udah aaaakuuuu dahhh gkkkkk kuuuuuuuuaaaaaat ahhhh"..sepertinya rara sudah mulai mencapai organismenya, uhhh muncrat lah lahar dri vaginanya dan aku mulai menghisapnya dengan penuh nafsu"emmm ternyata gurih juga"lalu aku mulai melepas pakaian ku dengan terburu-buru.
terlihat didepanku ternyata rara masih menghayati organismenya itu, lalu aku pun mulai melepas celana Jens ku hingga sekarang aku hanya memakai CD saja, terlihat sepertinya Rara ketakutan melihat benda yg besar yang tersangkut di bagian dalam CD ku terlihat dia mulai merapatkan sela-sela kakiknya.
"Ra ko di tutup sih?"
"......."Rara tidak menjawab hanya dia terus merapatkan kakinya, lalu aku mulai melepas CD ku hingga skg Rara bisa jls melihat apa yg sebenarnya ada dibagian dalam CD ku, aku pun melihat rara hanya bengong melihat senjata yg besar dan panjang itu lalu......."ra ko bengong, pegang dong"dengan sedikit malu-malu rara pun mulai memegangi junior ku"ra skg masukin kemulut kamu ya?"
"ih gk mau tu kan jorok"dengan sedikit memaksa aku mulai membimbing rara untuk segera mengocok penisku, dengan malu-malu rara pun mulai membuka mulutnya dan mulai memasukkan penisku kedalam mulutnya...
"ahhhah...uhhh"ra mulut kamu nikmatnya banget sambil aku terus membimbing rara untuk terus mengocok penisku. dan terlihat sepertinya rara mulai menikmati permainan yg aku berikan kepadanya, lalu aku pun melepaskan penis ku dari mulutnya.
Aku pun mulai membimbingnya ketempat tidur lalu aku pun membaringkannya dengan sedikit terburu-buru aku pun menyuruhnya untuk melebarkan pahanya sehingga terlihat jelas daging yg merah merekah itu menghadap mukaku, dengan ragu-ragu ia mulai melebarkan pahanya itu sedikit demi sedikit lalu aku pun mulai mengarahkan penisku pada bagian dimana dulu aku terlahir.....sedikit demi sedikit aku mulai menekan penisku masuk ke dalam vaginanya,
"ahh saaakkittt Gaaa, uudah leepassin"rara memohon, tapi aku tidak memperdulikannya dan terus menusuknya hingga aku merasakan ada yg menahan penisku masuk,,"ahhh Saaaakkiiiit Gaaaaa akku ggk kkuuuaaaat"mendengar perkataannya aku menjadi semakin bernafsu untuk memasukkannya lebih dalam, dan akhirnya penisku dpat masuk sepenuhnya "bbblllleeeeezzzz"aku pun mendiamkn penisku terdiam dalam vaginanya untuk merasakn hangatnya vagina pacarku.
"Km jahat aku suruh berhenti kenapa kamu terusin"dengan nada marah, aku pun mulai memeluknya dengan penuh kasih sayang agar dia dapat tenang, rara pun memelukku dengan kuat seakan dia tidak mau lepas dari ku.
Setelah dia tenang aku pun mulai menggerakan pantatku maju mundur hingga menimbulkan suara yg keras. terlihat rara mulai menikmati tusukan penisku " ahhhhh...ahhha... terusssss.....Gaaaaa....ahhhhh,.....,.,.,."erang Rara penuh nikmat.
setelah 1/2jam kami bermain aku mulai merasakn ada sesuatu yg akan keluar dari penisku, ku lihat rara sudah mengalami 2 kali organisme dan mungkin sekarang giliranku lalu aku pun mulai mempercepat gerakan ku.
"Ra aakuuu mmaauu keluuar, ahhhhhhhh"dan Crot...crooot sperma ku keluar didalam vagina rara. dan kami pun terkulai lemas lalu aku memeluk dan mengecupnya dengan penuh rasa kasih sayang..
"Ra maafin angga dah ngerebut harta berharga km?"
"gak apa apa tp km rus janji kamu gk bakalan ninggalin aku"
" makasih Ra"sambil ku peluk rara....
setelah kejadian itu aku dan rara sering melakukan hub terlarang itu setiap orangtuanya pergi atau kami sering menyewa hotel dimana kami menginginkannya dan sampai saat ini aku masih sering melakukannya.
Langganan:
Postingan (Atom)